Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dilema Hakim Cho Gang Yeol di Episode 6 Pro Bono

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (youtube.com/@tvNDRAMA_official)
Intinya sih...
  • Argumen Kang Da Wit terdengar konyol, tetapi menyimpan kebenaran
  • Mimpi tentang Korea yang adil berbenturan dengan realitas pahit
  • Nasionalisme yang terluka oleh kritik terhadap negara
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Episode 6 drakor Pro Bono menjadi titik balik emosional yang kuat, bukan hanya bagi Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho), tetapi juga bagi Hakim Cho Gang Yeol (Lee Won Jong). Sosok hakim senior ini selama ini digambarkan tegas, nasionalis, dan percaya penuh pada sistem hukum Korea yang ia layani sepanjang hidupnya. Namun, persidangan kasus Kaya (Jung Hoe Rin) memaksanya menghadapi kenyataan yang tidak nyaman.

Di hadapan argumen Kang Da Wit yang provokatif, Hakim Cho Gang Yeol tidak hanya diuji secara profesional, tetapi juga secara ideologis dan personal. Ia berada di persimpangan sulit antara hukum positif, martabat negara, dan nurani sebagai manusia. Dari sinilah muncul lima dilema besar yang membuat keputusan Hakim Cho Gang Yeol terasa begitu berat di episode 6 Pro Bono.

1. Argumen Kang Da Wit terdengar konyol, tetapi menyimpan kebenaran

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (instagram.com/tvn_drama)

Pada awalnya, Hakim Cho Gang Yeol memandang argumen Kang Da Wit sebagai retorika berlebihan yang tidak pantas di Mahkamah Agung. Permohonan suaka di Korea, oleh warga yang justru ditindas di Korea, terdengar absurd dan nyaris menghina.

Namun, semakin sidang berjalan, ia mulai menyadari bahwa di balik cara penyampaian yang ekstrem, argumen tersebut memiliki fondasi logis. Fakta-fakta yang disusun Kang Da Wit tidak sepenuhnya bisa disangkal, membuat sang hakim terjebak antara menolak bentuknya atau menerima substansinya.

2. Mimpi tentang Korea yang adil berbenturan dengan realitas pahit

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (youtube.com/@tvNDRAMA_official)

Hakim Cho Gang Yeol adalah generasi yang tumbuh dengan mimpi tentang Republik Korea yang bermartabat, adil, dan kuat secara moral. Ia percaya hukum adalah alat untuk mencapai cita-cita tersebut.

Namun, gambaran Korea yang disajikan Kang Da Wit begitu kontras. Negara yang gagal melindungi korban, menghukum yang lemah, dan memberi celah bagi pelaku berkuasa terasa terlalu nyata untuk diabaikan. Dilema muncul saat sang hakim menyadari bahwa mimpi yang ia jaga selama ini mungkin belum sepenuhnya terwujud.

3. Nasionalisme yang terluka oleh kritik terhadap negara

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (youtube.com/@tvNDRAMA_official)

Sebagai mantan marinir dan aparat negara, kecintaan Hakim Cho Gang Yeol pada Korea bukan sekadar simbolik. Nasionalisme adalah bagian dari identitasnya.

Ketika Kang Da Wit berulang kali menyinggung “wajah Korea yang memalukan” di hadapan dunia, sang hakim merasa negaranya diserang. Di satu sisi, ia tersinggung dan marah. Di sisi lain, ia sadar bahwa kritik tersebut lahir dari kepedulian, bukan kebencian. Dilema ini membuatnya sulit membedakan antara membela negara dan menutup mata terhadap kesalahannya.

4. Paradoks warga Korea kaya dan imigran yang bertahan

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (youtube.com/@tvNDRAMA_official)

Salah satu argumen paling menyesakkan adalah fakta sosial yang diungkap Kang Da Wit, warga Korea berduit rela menjadi warga negara asing demi keuntungan pribadi, sementara para imigran justru bertahan mengelola ladang, pabrik, dan wilayah yang ditinggalkan warga Korea asli.

Hakim Cho Gang Yeol tidak bisa membantah ironi ini. Negara yang dibangun oleh pengorbanan generasi sebelumnya justru tidak selalu dihargai oleh mereka yang paling diuntungkan. Dilema ini membuatnya mempertanyakan siapa sebenarnya yang setia pada Korea.

5. Pilihan antara menjaga preseden hukum atau menyelamatkan martabat manusia

still cut drama Korea Pro Bono
still cut drama Korea Pro Bono (youtube.com/@tvNDRAMA_official)

Dilema terbesar Hakim Cho Gang Yeol terletak pada putusan akhir. Jika ia mengikuti preseden dan hukum tertulis, maka permohonan suaka Kaya seharusnya ditolak. Namun, keputusan tersebut akan mengorbankan satu manusia yang jelas-jelas menjadi korban sistem.

Sebaliknya, jika ia membuka celah hukum demi Kaya, ia berisiko menciptakan preseden baru yang kontroversial dan mengguncang sistem. Di titik inilah Hakim Cho Gang Yeol harus memilih, yakni menjadi penjaga aturan atau pelindung martabat manusia.

Lima dilema ini menjadikan Hakim Cho Gang Yeol bukan sekadar figur antagonis, melainkan cerminan konflik batin aparat negara dalam Pro Bono. Ia adalah simbol generasi yang ingin mempertahankan kehormatan Korea, tetapi dipaksa mengakui luka yang ada di dalamnya. Melalui episode 6 Pro Bono, penonton diajak memahami bahwa keadilan sejati sering kali lahir dari keberanian menghadapi dilema, bukan sekadar mematuhi aturan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us

Latest in Korea

See More

Prediksi Setlist Konser ATEEZ IN YOUR FANTASY di Jakarta 2026

29 Des 2025, 01:07 WIBKorea