5 Tips Move On dari Penyesalan ala When Life Gives You Tangerines

Kehilangan seseorang yang dicintai adalah pukulan besar, terutama jika kepergian itu mendadak dan penuh penyesalan. Drakor When Life Gives You Tangerines menggambarkan bagaimana Oh Ae Sun (IU) dan Yang Gwan Sik (Park Bo Gum) harus menghadapi duka setelah kehilangan putra bungsu mereka yang masih berusia tiga tahun. Meski hati mereka hancur, mereka tidak bisa terus terpuruk karena dua anak mereka yang lain masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Drama ini memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi penyesalan dan melanjutkan hidup.
Melalui kisah yang emosional dan penuh makna ini, kita bisa belajar bahwa hidup harus terus berjalan. Tidak mudah untuk berdamai dengan masa lalu, tetapi ada cara untuk menghadapinya.Yuk, simak sederet tips ini agar bisa move on dari penyesalan dan kembali menemukan kebahagiaan!
1. Akui dan hadapi rasa penyesalan

Langkah pertama untuk move on adalah mengakui bahwa penyesalan itu ada. Dalam drakor When Life Gives You Tangerines, Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik awalnya terjebak dalam kesedihan yang mendalam. Namun, mereka tidak menyangkal perasaan itu dan membiarkan diri mereka berduka. Mengakui rasa kehilangan adalah langkah penting untuk bisa menerima kenyataan dan mulai menyembuhkan diri.
Jangan menghindari atau menekan rasa bersalah, karena itu hanya akan memperburuk keadaan! Luangkan waktu untuk merenung dan menerima bahwa beberapa hal memang di luar kendali kita. Dengan begitu, hati akan lebih siap untuk menerima kenyataan dan perlahan melangkah ke depan.
2. Fokus pada orang yang masih ada di sampingmu

Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik bisa saja terus meratapi kepergian putra mereka, tetapi mereka menyadari bahwa dua anak lainnya masih membutuhkan perhatian. Dalam kehidupan nyata, penting untuk mengingat bahwa ada orang lain yang masih mencintai dan mendukung kita. Terlalu lama tenggelam dalam penyesalan hanya akan membuat kita kehilangan momen berharga bersama mereka yang masih ada.
Alihkan fokus dari kehilangan menuju cinta dan kehangatan yang masih tersisa. Berada di sekitar orang-orang yang peduli dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Dengan memberi perhatian kepada mereka, kita tidak hanya mengurangi beban emosi sendiri, tetapi juga membangun kembali kebahagiaan yang mungkin sempat hilang.
3. Jangan takut untuk mencari bantuan!

Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan saat merasa terbebani oleh penyesalan. Dalam drama ini, Oh Ae Sun menemukan kekuatan dari interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk sahabat dan keluarga. Dukungan emosional sangat penting dalam proses penyembuhan, dan terkadang berbicara dengan seseorang bisa memberikan perspektif baru.
Jika rasa bersalah terasa begitu besar, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti terapis. Berbagi perasaan dengan seseorang yang dapat membantu memahami emosi akan membuat kita merasa lebih ringan. Mengatasi penyesalan bukan berarti melupakannya, tetapi belajar untuk hidup berdampingan dengannya tanpa membiarkannya menguasai hidup kita.
4. Temukan makna di balik kehilangan

Setiap kejadian dalam hidup, seburuk apapun itu, bisa membawa pelajaran berharga. Dalam drakor When Life Gives You Tangerines, kehilangan anak membuat Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik lebih menghargai momen bersama keluarga. Mereka menyadari betapa berharganya waktu yang masih dimiliki, sehingga mereka lebih terbuka dalam mengekspresikan kasih sayang kepada anak-anak mereka yang masih ada.
Cobalah untuk melihat makna di balik pengalaman yang menyakitkan. Apakah ada pelajaran yang bisa diambil? Apakah ada hal yang bisa dilakukan untuk menghormati kenangan orang yang telah pergi? Dengan cara ini, kita bisa mengubah penyesalan menjadi motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
5. Biarkan waktu menyembuhkan luka

Tidak ada jalan pintas untuk menyembuhkan luka hati, dan tidak ada batas waktu tertentu untuk move on. Dalam drama ini, perjalanan Oh Ae Sun dan Yang Gwan Sik penuh dengan pasang surut, tetapi seiring waktu mereka mulai menemukan kebahagiaan kembali. Proses ini tidak bisa dipaksakan, dan setiap orang memiliki ritme penyembuhan yang berbeda.
Bersabarlah dengan diri sendiri dan berikan waktu untuk menerima keadaan. Jangan terburu-buru merasa “harus” baik-baik saja, tetapi percayalah bahwa hari-hari yang lebih baik akan datang! Dengan menjalani hidup perlahan dan terbuka terhadap kebahagiaan yang baru, perlahan kita akan menemukan cara untuk melangkah maju tanpa terus dibayangi oleh penyesalan.
Move on dari penyesalan bukan berarti melupakan, tetapi belajar untuk menerima dan melanjutkan hidup. Seperti yang diajarkan drakor When Life Gives You Tangerines, kebahagiaan masih bisa ditemukan meskipun hati pernah terluka. Jadi, jangan takut untuk melangkah maju dan memberi diri sendiri kesempatan untuk bahagia lagi!