5 Ujian Persahabatan yang Dihadapi Murid 3-2 di Duty After School

Perbedaan pendapat tentu jadi situasi yang tak terelakkan di masa genting. Hal itu pun terjadi pada para siswa di kelas 3-2, setelah menyaksikan wali kelas dan mengetahui salah satu teman sekelas mereka meninggal akibat serangan monster.

Mereka juga harus menghadapi momen kejar-kejaran menegangkan dengan para monster tadi, sambil terus berusaha menyelamatkan diri. Setelah kejadian tersebut, beberapa dari mereka pun bersikeras ingin kembali ke rumah. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa perjalanan pulang pun bisa membahayakan untuk hidup mereka.

Sifat egois manusia sering muncul di tengah situasi yang tak pasti. Ini bisa saja muncul karena insting bertahan hidup manusia yang tiba-tiba saja aktif. Ambisi untuk bertahan dengan cara apa pun akan dilakukan demi mencapai tujuan pribadi. 

Keegoisan tadi muncul di tengah-tengah perbedaan pendapat para siswa kelas 3-2. Salah seorang siswa, Kook Yeong Seo (Ahn Do Kyu), memilih untuk tetap melanjutkan pelatihan militer meski seluruh siswa sudah setuju untuk pulang ke rumah.

Hal itu dilakukan karena mengetahui saingannya, Jang Yeong Hoon (Noh Jong Hyun), telah meninggal dunia karena serangan monster. Kook Yeong Seo pun makin berambisi untuk bisa mendapatkan poin tambahan sebanyak-banyaknya dan menduduki peringkat pertama.

Hal lain yang turut menggoyahkan kekompakan dan persahabatan para siswa di kelas 3-2 adalah pengambilan keputusan yang tergesa-gesa. Dalam situasi darurat, mereka selalu berdiskusi untuk mencari jalan keluar bersama, di mana selalu ada opini-opini berbeda yang dilontarkan.

Mengingat usia mereka yang masih remaja, opini yang paling ngotot disuarakan pun kerap kali diambil jadi keputusan bulat. Mereka mudah digoyahkan, tanpa berpikir lebih panjang mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya. Alhasil, tak jarang mereka pun harus mengalami kebuntuan, kegagalan, maupun "mengorbankan" salah satu orang untuk menjadi penengah.

Saat menonton dramanya, mungkin kamu akan mendengar berbagai umpatan yang keluar dari mulut para siswa kelas 3-2. Umpatan itu keluar begitu saja karena emosi yang sudah tidak bisa mereka bendung lagi.

Hal itu disebabkan dari situasi dan kondisi yang kian mencekam, membuat mereka gampang tersulut emosi dan sulit mendinginkan kepala. Mereka dipaksa untuk bertahan hidup di keadaan yang bahkan tidak bisa ditangani sendiri. Alhasil, ketika dihadapkan dengan berbagai masalah, mereka berubah jadi orang-orang "bersumbu pendek" yang mendahulukan emosinya.

Situasi yang mencekam, ketidakpastian akan masa depan, serangan monster yang bertubi-tubi, hingga kehilangan teman dan guru di sekolah membuat siswa di kelas 3-2 makin ketakutan. Berbagai bahaya dengan durasi berdekatan pun harus mereka hadapi, demi bisa tetap bertahan hidup.

Alhasil, ketakutan tadi jadi salah satu titik kelemahan mereka. Ketakutan jadi faktor yang membuat mereka down. Mereka yang awalnya bersemangat untuk mendapat poin tambahan demi bisa lolos CSAT, perlahan menurun. Situasi ini bisa merenggangkan persahabatan mereka jika tidak dijaga dengan baik.

Duty After School membawa kisah persahabatan yang terjalin kian erat antar para siswa di kelas 3-2. Meski begitu, persahabatan mereka pun kerap diuji dengan berbagai hal yang juga menggoyahkan kekompakan mereka untuk bisa tetap bersama hingga akhir.