5 Usaha Gi Ppeum Menyiapkan Gugatan Gang Hun di Pro Bono

- Mencari pihak yang bisa digugat secara hukum
- Menyiapkan materi gugatan hingga lembur berhari-hari
- Melakukan pendampingan emosional kepada Kim Gang Hun
Kasus Kim Gang Hun (Lee Chun Moo) menjadi salah satu perkara paling emosional dalam drama Korea Pro Bono. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dengan difabilitas yang ingin menggugat Tuhan karena merasa kehidupannya penuh penderitaan, memaksa tim pro bono menghadapi dilema hukum, etika, dan kemanusiaan secara bersamaan. Di tengah situasi pelik itu, Park Gi Ppeum (So Ju Yeon) tampil sebagai sosok yang bekerja paling dekat dengan klien.
Sebagai pengacara muda yang mengedepankan empati, Park Gi Ppeum tidak hanya melihat kasus ini sebagai perkara hukum, tetapi sebagai cerita manusia yang penuh luka. Ia mengerahkan tenaga, waktu, dan perasaannya untuk menyiapkan gugatan Kim Gang Hun dengan sungguh-sungguh. Berikut lima usaha Park Gi Ppeum dalam menyiapkan gugatan Kim Gang Hun di drama Pro Bono beserta penjelasannya.
1. Mencari pihak yang secara hukum bisa digugat

Langkah pertama Park Gi Ppeum adalah mengurai kebingungan awal gugatan. Menggugat Tuhan jelas mustahil secara hukum, tetapi Gi Ppeum tidak menertawakan atau menyepelekan keinginan Kim Gang Hun. Ia justru mencoba memahami makna di balik gugatan tersebut, yakni kemarahan dan rasa ditinggalkan oleh sistem.
Dari sinilah ia mulai menelusuri pihak yang mungkin bertanggung jawab secara hukum. Bersama tim, ia mengkaji peran Rumah Sakit Woongsan yang menolak aborsi dan gagal memberikan informasi serta perawatan memadai kepada ibu Kim Gang Hun. Upaya ini menjadi fondasi penting agar gugatan memiliki pijakan hukum yang masuk akal.
2. Menyiapkan materi gugatan hingga lembur berhari-hari

Setelah menemukan arah gugatan, Park Gi Ppeum bekerja tanpa mengenal waktu. Ia mengumpulkan dokumen medis, catatan rumah sakit, regulasi terkait hak reproduksi, serta preseden hukum yang relevan. Malam-malam panjang dihabiskan di kantor demi memastikan setiap argumen tersusun rapi.
Bagi Park Gi Ppeum, lembur bukan sekadar kewajiban profesional. Ia merasa bertanggung jawab secara moral untuk memperjuangkan kasus ini dengan maksimal. Meski sadar peluang menang tipis, ia menolak menyiapkan gugatan setengah-setengah.
3. Melakukan pendampingan emosional kepada Kim Gang Hun

Berbeda dengan banyak pengacara lain, Park Gi Ppeum tidak menjaga jarak dengan kliennya. Ia hadir sebagai pendamping yang mencoba membuat Kim Gang Hun merasa aman dan dihargai. Ia menemani anak itu selama proses persiapan gugatan, menjelaskan langkah hukum dengan bahasa sederhana, dan memastikan perasaannya diperhatikan.
Pendampingan ini menjadi penting karena Kim Gang Hun bukan hanya klien, tetapi juga anak yang terluka. Gi Ppeum memahami bahwa keberhasilan gugatan tidak hanya diukur dari putusan pengadilan, tetapi juga dari bagaimana klien merasa didengar.
4. Mendengarkan cerita dan kemarahan korban tanpa menghakimi

Salah satu usaha terbesar Park Gi Ppeum adalah kesediaannya mendengarkan. Ia membiarkan Kim Gang Hun mengungkapkan kemarahan, kesedihan, dan kebenciannya terhadap dunia tanpa memotong atau mengoreksi. Ia tidak mencoba “meluruskan” emosi korban, tetapi menerima semuanya sebagai bagian dari proses.
Dengan mendengarkan cerita Kim Gang Hun dan ibunya, Park Gi Ppeum mendapatkan pemahaman mendalam tentang penderitaan yang mereka alami. Cerita-cerita inilah yang kemudian membentuk narasi gugatan, membuatnya lebih manusiawi dan kuat secara emosional.
5. Meyakinkan Kang Da Wit dan anggota tim pro bono lainnya

Kasus Kim Gang Hun sejak awal menuai keraguan di internal tim. Risiko kalah besar, isu moral sangat sensitif, dan dampaknya bisa mencoreng performa tim pro bono. Di sinilah Park Gi Ppeum berperan sebagai penggerak.
Ia meyakinkan Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho) dan anggota tim lain bahwa gugatan ini layak diperjuangkan, bukan karena peluang menang, tetapi karena nilai yang dibawanya. Park Gi Ppeum menekankan bahwa tim pro bono ada untuk kasus-kasus seperti ini, kasus yang mungkin tidak populer, tetapi penting secara kemanusiaan.
Lima usaha Park Gi Ppeum dalam menyiapkan gugatan Kim Gang Hun menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pengacara muda yang idealis, tetapi sosok yang benar-benar hadir untuk kliennya. Ia bekerja keras, berempati, dan berani memperjuangkan kasus yang dianggap mustahil oleh banyak orang. Melalui Park Gi Ppeum, Pro Bono menegaskan bahwa hukum tidak selalu tentang kemenangan, tetapi tentang keberanian untuk mendengar dan membela mereka yang paling rapuh.


















