6 Keunggulan Kang Da Wit di Tim PB dalam Pro Bono

- Mantan hakim dengan pengalaman menangani beragam kasus besar
- Mantan hakim terkenal dengan jaringan relasi yang kuat
- Memiliki intuisi hukum yang sangat tajam
Masuknya Kang Da Wit (Jung Kyoung Ho) ke tim pro bono (pb) firma hukum Oh and Partners sempat dipandang sebagai kemunduran besar dalam kariernya. Dari seorang hakim antikorupsi ternama, ia harus bekerja di ruang lantai dasar dengan sirkulasi udara buruk, menangani kasus tanpa bayaran, dan memimpin tim yang hampir tidak pernah menang. Namun, di balik keterpurukan itu, Kang Da Wit justru membawa modal yang tidak dimiliki pengacara lain.
Statusnya sebagai mantan hakim membuat Kang Da Wit berdiri di posisi unik. Ia bukan sekadar pengacara baru, melainkan orang yang pernah berada di pusat pengambilan keputusan hukum. Dari sinilah muncul enam keunggulan utama Kang Da Wit yang perlahan mengubah wajah tim pro bono dan membuatnya menjadi ancaman serius bagi lawan-lawannya. Berikut enam keunggulan Kang Da Wit di tim pro bono beserta penjelasannya.
1. Mantan hakim dengan pengalaman menangani beragam kasus besar

Sebagai mantan hakim antikorupsi, Kang Da Wit telah menangani ratusan perkara dengan kompleksitas tinggi. Ia terbiasa menghadapi kasus besar yang melibatkan pejabat, pengusaha, hingga jaringan kekuasaan yang rumit. Pengalaman ini memberinya sudut pandang luas tentang bagaimana sebuah perkara dibangun, dipatahkan, dan diputuskan.
Di tim pro bono, pengalaman tersebut menjadi senjata utama. Da Wit tidak mudah terkejut oleh tekanan persidangan, manuver lawan, atau fakta yang berubah di tengah proses. Ia sudah pernah melihat segala bentuk permainan hukum, sehingga mampu menjaga ketenangan saat anggota tim lain mulai goyah.
2. Mantan hakim terkenal dengan jaringan relasi yang kuat

Nama Kang Da Wit bukan nama kecil di dunia hukum. Popularitasnya sebagai “hakim rakyat” membuatnya dikenal dari tingkat bawah hingga elite peradilan. Ia memiliki relasi dengan jaksa, hakim, akademisi hukum, hingga pejabat administratif yang memahami rekam jejaknya.
Relasi ini bukan sekadar soal akses, tetapi juga kredibilitas. Kehadiran Kang Da Wit membuat tim pro bono lebih diperhitungkan, baik oleh pengadilan maupun lawan. Banyak pintu yang terbuka karena reputasinya, sesuatu yang sebelumnya mustahil bagi tim dengan tingkat kemenangan rendah.
3. Memiliki intuisi hukum yang sangat tajam

Keunggulan lain Kang Da Wit adalah intuisi hukumnya yang kuat. Ia mampu membaca arah perkara hanya dari potongan kecil fakta atau sikap pihak lawan. Intuisi ini terbentuk dari pengalaman panjang sebagai hakim yang terbiasa menilai kejujuran, kepanikan, dan manipulasi di ruang sidang.
Dalam kasus pro bono, intuisi ini sering menjadi penentu. Da Wit bisa merasakan kapan sebuah argumen harus ditekan, kapan perlu ditarik, dan kapan strategi harus diubah total. Kemampuan ini membuat langkahnya sering terasa satu tempo lebih cepat.
4. Analisis menyeluruh sebelum, saat, dan setelah persidangan

Kang Da Wit tidak pernah masuk persidangan tanpa perhitungan. Ia menganalisis kasus secara menyeluruh sejak tahap awal, memetakan risiko selama sidang berlangsung, hingga menyiapkan skenario pasca putusan. Semua langkah disusun dengan logika yang rapi dan realistis.
Pendekatan ini mengubah cara kerja tim pro bono. Setiap kasus tidak lagi dijalani dengan mengandalkan niat baik semata, tetapi dengan strategi yang terukur. Bagi Da Wit, kemenangan bukan soal keberanian, melainkan soal kesiapan.
5. Memahami cara berpikir hakim dan pengacara lawan

Sebagai mantan hakim, Kang Da Wit memahami betul cara berpikir koleganya di bangku pengadilan. Ia tahu apa yang biasanya menarik perhatian hakim, argumen apa yang dianggap lemah, dan celah apa yang sering diabaikan.
Pengetahuan ini membuatnya mampu menyusun argumen yang tepat sasaran. Ia tidak membuang energi pada hal-hal yang tidak akan dipertimbangkan hakim. Setiap kalimat, bukti, dan saksi disusun untuk memengaruhi titik krusial dalam pengambilan keputusan.
6. Mampu memprediksi langkah lawan dan menyusun serangan balik

Kang Da Wit mengenal banyak pengacara lawan, baik secara personal maupun profesional. Ia tahu gaya bermain mereka, kebiasaan dalam persidangan, hingga pola manipulasi yang sering digunakan. Pengetahuan ini memberinya keuntungan strategis yang besar.
Dengan kemampuan membaca langkah lawan, Da Wit dapat menyiapkan serangan balik yang tepat. Ia tidak bereaksi, tetapi mengantisipasi. Inilah yang membuat tim pro bono perlahan berubah dari tim defensif menjadi tim yang mampu mengendalikan jalannya perkara.
Enam keunggulan inilah yang menjadikan Kang Da Wit figur sentral dalam kebangkitan tim pro bono di drama Korea Pro Bono. Meski kehilangan posisi, kekuasaan, dan wibawa sebagai hakim, ia justru menemukan bentuk kekuatan baru sebagai pengacara yang berpikir strategis dan tajam. Melalui Kang Da Wit, Pro Bono menunjukkan bahwa pengalaman, kecerdasan, dan integritas dapat menjadi senjata paling ampuh dalam menghadapi sistem hukum yang penuh intrik dan kepentingan.


















