Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tren Drakor Zaman Sekarang, Jumlah Episodenya Makin Sedikit!

cuplikan drama Weak Hero Class 1 (dok. Netflix/Weak Hero Class 1)
cuplikan drama Weak Hero Class 1 (dok. Netflix/Weak Hero Class 1)

Drama Korea telah menjadi tontonan favorit masyarakat Indonesia sejak tahun 2000-an. Ketika akses internet makin meluas, penggemar drakor pun kian bertambah. Drakor zaman sekarang bisa ditonton kapan saja dan di mana saja.

Tren drakor dari tahun ke tahun tentu berbeda. Setiap tahun, tayangan ini hadir dengan beragam format yang berbeda, mulai dari format hingga sumber cerita. Beberapa tahun belakangan, ada tren tersendiri di dunia drakor yang mungkin gak akan ditemui di drakor-drakor jadul. Berikut adalah ulasan selengkapnya.

1.Jumlah episode yang sedikit

poster drama Family Matters (instagram.com/coupangplay)
poster drama Family Matters (instagram.com/coupangplay)

Drama Korea pada tahun 2000-an dan 2010-an rata-rata terdiri dari sekitar 16—20 episode, bahkan ada pula yang mencapai 24 episode. Jika penonton menaruh minat yang sangat besar, episodenya bisa ditambah hingga beberapa episode. Drakor bisa ditayangkan hingga ratusan episode, tapi biasanya merupakan drama keluarga.

Nah, beberapa tahun belakangan, drakor hadir hanya dalam jumlah episode yang makin sedikit. Misalnya saja Family Matters (2024) hanya sejumlah 6 episode. Pun demikian drama yang tayang sejak awal tahun ini, mulai dari The Trauma Code: Heroes on Call, Study Group, hingga Love Scout yang masing-masing hanya berjumlah 8, 10, dan 12 episode.

Baik yang tayang di televisi maupun di platform streaming, cukup jarang drama yang episodenya berjumlah 16 ke atas. Bahkan saat ini, drama yang tayang sebanyak 16 episode sudah terasa sangat panjang untuk dijadikan tontonan. Tak sedikit pula orang yang beranggapan bahwa episode yang panjang lebih membosankan.

2.Berani menggabungkan genre-genre yang anti-mainstream

poster drama Hyper Knife (instagram.com/disneyplushotstarid)
poster drama Hyper Knife (instagram.com/disneyplushotstarid)

Drama zaman sekarang terbilang makin beragam genrenya. Gak hanya satu atau dua, satu judul drama sekarang bisa menggabungkan banyak genre dalam ceritanya. Misalnya, drama Hyper Knife (2025) menggabungkan drama medis, thriller, dan crime, padahal ketiga genre tersebut biasanya bertentangan satu sama lain dan jarang disatukan. Ada juga Undercover High School (2025) yang mengusung lima genre sekaligus, yakni action, mystery, horror, comedy, dan romantic.

3.Suguhkan banyak plot twist dan cerita yang gak bisa ditebak

poster drama Kingdom (dok. Netflix/Kingdom)
poster drama Kingdom (dok. Netflix/Kingdom)

Plot twist memang menjadi salah satu poin paling penting yang membuat drama lebih menarik. Namun, saat ini tampaknya kehadiran plot twist sudah seperti wajib di drakor. Banyak drakor yang mengeksplor cerita dengan lebih berani hingga membuat gebrakan baru.

Contohnya, Kingdom (2019) yang menceritakan tentang wabah zombi di era Joseon. Meskipun premisnya sederhana, yakni tokoh putra mahkota yang berusaha memutus rantai penyebaran wabah tersebut selagi banyak pihak di istana yang lebih mementingkan tahta, cerita ini menjadi sesuatu yang baru karena zombi biasanya hanya ada di zaman modern, tapi kali ini diceritakan muncul di zaman Joseon di saat teknologi belum ada seperti di zaman modern. Ceritanya juga penuh intrik hingga penonton dibuat cengo dengan alur yang disajikan.

4. Sering mengadaptasi cerita webtoon

cuplikan drama dan webtoon Study Group (dok. TVING/Study Group | webtoons.com/Study Group)
cuplikan drama dan webtoon Study Group (dok. TVING/Study Group | webtoons.com/Study Group)

Drakor yang diadaptasi dari webtoon juga menjadi tren saat ini. Kebanyakan drama yang tayang beberapa tahun belakangan sudah lebih dulu dikenal webtoonnya, jadi merupakan bentuk alih wahana, bukan murni dari skenario. Beberapa di antaranya adalah Sweet Home (2020, 2023, dan 2024), Marry My Husband (2024), Death’s Game (2023—2024), Weak Hero Class 2 (2025), dan yang baru-baru ini dikonfirmasi akan dijadikan drakor ada The Remarried Empress dan Solo Leveling.

5.Gak berpatokan sepenuhnya ke rating di televisi

cuplikan drama Lovely Runner (dok. tvN/Lovely Runner)
cuplikan drama Lovely Runner (dok. tvN/Lovely Runner)

Rating televisi memang penting untuk dipantau karena melaui rating bisa diperkirakan berapa jumlah orang yang menonton sebuah drakor. Namun, saat ini ada begitu banyak platform streaming yang memproduksi drama sendiri. Netflix, Disney+ Hotstar, Coupang Play, hingga Apple TV+ makin gencar merilis drama Korea orisinal dari platform mereka.

Jadi, rating TV saat ini gak bisa dijadikan sepenuhnya sebagai patokan kesuksesan karena anak-anak muda umumnya lebih sering menonton melalui platform streaming tersebut. Contohnya saja Lovely Runner yang tayang di tvN. Meskipun ratingnya gak pernah menyentuh dua digit, tapi drama ini menuai kesuksesan yang luar biasa, baik di Korea maupun di luar negeri karena bisa diakses secara global melalui platform VIU. Karena kesuksesannya dirasakan oleh banyak pihak yang terlibat, drama ini sampai disebut oleh penonton dari Indonesia sebagai drama UMKM.

6.OST yang belum tentu se-booming dramanya

cuplikan drama Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo (dok. SBS/Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo)
cuplikan drama Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo (dok. SBS/Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo)

Tren lain yang mungkin hanya ditemukan di drakor lama adalah OST yang booming. Memang, tak semua drama mempunyai OST yang berhasil memikat telinga pendengar. Namun, biasanya drama yang banyak dibicarakan akan diikuti pula oleh soundtrack yang booming.

Misalnya saja drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo (2016) dan Descendants of the Sun (2016). Dua drakor tersebut gak hanya jadi perbincangan karena alur ceritanya yang epik, tapi juga karena hampir semua soundtrack-nya yang enak didengar. Gak heran apabila hampir semua lagu yang jadi OST kedua drakor tersebut masih sering didengar setelah bertahun-tahun drakor tersebut tamat. Berbeda dengan drakor zaman sekarang yang rata-rata hanya beberapa saja OST-nya booming. Bahkan, ada beberapa drakor yang populer, tapi OST-nya tidak seterkenal drakor tersebut.

Seperti halnya zaman yang terus berkembang, drakor juga mengalami perubahan tren dari tahun ke tahun. Apakah kamu suka dengan enam hal di atas yang jadi tren drakor zaman sekarang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nunung Munawaroh
EditorNunung Munawaroh
Follow Us

Latest in Korea

See More

Lirik Lagu NO DAY - Kang Daniel dan Maknanya

05 Sep 2025, 13:07 WIBKorea