Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kontras Kang Da Wit dan Park Gi Ppeum sebagai Pengacara di Pro Bono

poster drama Pro Bono
poster drama Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)
Intinya sih...
  • Kang Da Wit memiliki pendekatan realistis dan pragmatis dalam menangani kasus hukum.
  • Park Gi Ppeum sangat idealis dan bersedia menangani kasus yang mustahil demi kepentingan publik.
  • Kang Da Wit melihat klien sebagai subjek hukum yang butuh solusi konkret, sementara Park Gi Ppeum melihat klien sebagai individu yang butuh didengar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah melepas jabatannya sebagai hakim, Kang Da Wit (Jung Kyung Ho) memulai karier baru sebagai pengacara publik di firma hukum Oh & Partners. Saat memimpin tim pro bono, ia sering terlibat konflik dengan para anggotanya yang dikenal sangat idealis.

Perselisihan ini paling sering terjadi dengan Park Gi Ppeum (So Ju Yeon). Kang Da Wit dan Park Gi Ppeum menunjukkan dinamika yang bertolak belakang saat menangani kasus-kasus kepentingan publik. Berikut adalah lima perbedaan kontras di antara keduanya sebagai pengacara di drakor Pro Bono.

1. Pendekatan kasus

cuplikan drama Pro Bono
cuplikan drama Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

Kang Da Wit sangat realistis dan pragmatis. Ia hanya ingin menangani kasus yang memiliki landasan hukum kuat dan peluang menang yang nyata. Ia menganggap hukum adalah alat yang logis.

Berbeda dengan Park Gi Ppeum yang sangat idealis. Ia bersedia menangani kasus yang mustahil, seperti kasus Kim Gang Hun (Lee Chul Moo) yang menggugat Tuhan. Lantaran baginya, memberikan panggung bagi kaum marginal lebih penting daripada sekadar kemenangan di atas kertas.

2. Dasar logika vs. empati emosional

cuplikan drama Pro Bono
cuplikan drama Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

Kang Da Wit menilai sebuah kasus berdasarkan bukti fisik dan keuntungan bagi klien. Ia skeptis terhadap tindakan yang hanya didasari oleh rasa kasihan.

Sebaliknya, Park Gi Ppeum digerakkan oleh empati. Karena latar belakang orangtuanya, kedekatannya dengan isu disabilitas membuatnya lebih mengutamakan perasaan dan martabat manusia dalam setiap pembelaan.

3. Pandangan terhadap klien

cuplikan drama Pro Bono
cuplikan drama Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

Awalnya, Kang Da Wit melihat klien sebagai subjek hukum yang butuh solusi konkret. Ia khawatir pemberian harapan yang tidak realistis, justru akan menyakiti klien di kemudian hari.

Beda halnya dengan Park Gi Ppeum. Ia melihat klien sebagai individu yang butuh didengar. Baginya, mendengarkan keluhan mereka melalui proses persidanga, sudah merupakan sebuah bentuk keadilan, meskipun hasilnya kalah.

4. Motivasi utama

cuplikan drama Pro Bono
cuplikan drama Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

Motivasi utama Kang Da Wit jadi pengacara publik bukan karena keinginan untuk mengabdi, melainkan sebagai bentuk ambisi untuk memulihkan kariernya. Posisinya itu hanyalah "batu loncatan" sebelum kembali mengejar ambisinya menjadi Hakim Agung di masa depan.

Sedangkan, motivasi Park Gi Ppeum bersifat altruistik. Ia memilih jalur pengacara kepentingan publik untuk memenuhi panggilan hatinya, bahwa hukum harus membela mereka yang lemah. Setiap kasus yang ia tangani adalah bentuk dedikasi pribadinya terhadap keadilan sosial, bukan sekadar tugas profesional demi imbalan atau reputasi.

5. Citra di tempat kerja

cuplikan drama Pro Bono
cuplikan drama Pro Bono (dok. tvN/Pro Bono)

Sebagai mantan hakim, Kang Da Wit menampilkan citra yang profesional dan disegani di tempat kerja. Pengalamannya di bidang hukum tercermin dalam pembawaannya yang serius dan fokus. Ia cenderung memprioritaskan analisis logis dalam menghadapi kasus-kasus.

Di sisi lain, Park Gi Ppeum dikenal dengan pendekatan yang lebih personal dan empatik terhadap pekerjaan dan orang-orang di sekitarnya. Ia menunjukkan perhatian yang tulus kepada klien dan rekan kerja serta berkontribusi pada suasana tim yang suportif.

Kontras tersebut menciptakan ketegangan profesional di antara mereka. Kang Da Wit cenderung mencari cara tercepat dan paling menguntungkan secara strategis, sementara Park Gi Ppeum bersedia menempuh jalan yang sulit demi membela kebenaran bagi kliennya di drakor Pro Bono.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Korea

See More

4 Karakter Penting di To My Beloved Thief, Nam Ji Hyun Berperan Ganda

20 Des 2025, 13:07 WIBKorea