Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Isu Sosial di Drakor Mr. Plankton, Ada Feminisme hingga Parenting!

cuplikan drama Mr. Plankton (instagram.com/netflixkr)

Drama Korea Mr. Plankton menjadi salah satu tayangan yang tengah jadi bahan pembicaraan. Series rilisan Netflix engisahkan perjalanan seorang pemuda dengan sisa umur 3 bulan dan mantan kekasihnya yang mengalami menopause dini.

Bukan sekedar drama romcom biasa, Mr. Plankton juga mengangkat isu sosial dalam dramanya, seperti feminisme hingga parenting ada dalam drama ini. Kisah tokoh-tokoh dalam drama ini pun menunjukkan realita serta isu sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Berikut tujuh isu sosial yang dihadirkan dalam drakor Mr. Plankton.

1. Perempuan yang memimpin kerap diremehkan, meski punya skill dan kemampuan

cuplikan drama Mr. Plankton (instagram.com/netflixkr)

Sosok perempuan independen tergambar jelas dalam sosok Bum Ho Ja (Kim Hae Sook). Di Korea Selatan sendiri feminisme menjadi salah satu isu sosial yang kerap menjadi sorotan.

Sayangnya, Bum Ho Ja sebagai pemimpin keluarga dan klan diam-diam selalu diremehkan oleh keluarga besarnya. Tak sedikit yang berharap Bum Ho Ja melakukan kesalahan.

Batalnya pernikahan Eo Heung serta menghilangnya calon menantu, membuat keluarga besarnya mencibir kepemimpinan Bum Ho Ja, terlebih ia adalah seorang perempuan.

Bum Ho Ja pun menampar cibiran dengan fakta bahwa ia yang membuat keluarga mereka bangkit dan berjaya. Tanpa Bum Ho Ja yang sukses di bidang kuliner tradisional Korea, keluarga mereka akan tetap miskin.

2. Pentingnya dukungan sosial bagi penderita penyakit kronis

cuplikan drama Mr Plankton (instagram.com/netflixkr)

Hidup Hae Jo (Woo Do Hwan) mendadak berubah saat ia divonis hanya memiliki 3 bulan masa hidup tersisa. Ia sempat marah dengan kehidupan yang dijalaninya, karena kerap ditimpa banyak kemalangan. Bahkan, kini sel-sel darah di kepalanya akan meledak karena penyakit keturunan dari sang ayah biologis.

Di tengah kemarahannya, Hae Jo kembali bertemu dengan sosok Jo Jae Mi (Lee Yoo Mi), mantan kekasihnya. Kehidupan Hae Jo pun kembali terasa seru. Ia yang awalnya sudah pasrah dan secara tersirat berpamitan dengan Yoo Gi Ho (Kim Min Seok) dan Bong Suk (Lee El), kini merasa tak rela jika harus meninggalkan dunia.

Dukungan sosial dari sosok yang dianggap dekat diketahui memberikan dampak positif terhadap pasien dan penderita penyakit kronis. Support system yang baik dari keluarga, pasangan, sahabat, bahkan komunitas sosial bisa memperkuat kondisi psikologis seseorang.

3. Kontroversi donor sperma

cuplikan drama Mr. Plankton (instagram.com/netflixkr)

Kehidupan Hae Jo berubah drastis setelah dirinya menjadi korban malapraktik dari donor sperma. Diceritakan, bahwa sperma ayahnya tertukar dengan donor sperma nomor 137. Karena kesalahan itulah jelas Hae Jo bukanlah anak kandung Chae Yeoung Joo (Lee Hae Young). Hidup Hae Jo yang semula berlimpah kasih sayang berubah drastis hingga berakhir menjadi gelandangan.

Donor sperma sendiri hingga saat ini masih menjadi hal tabu dan menuai pro kontra. Mengingat bahwa donor sperma menyangkut privasi dan identitas, bahkan dampak psikologis pada anak seperti yang dialami oleh Hae Jo. Satu kesalahan saja bisa merusak sebuah keluarga dan membuat anak kehilangan identitas dirinya.

4. Pengaruh parenting otoriter terhadap anak laki-laki

cuplikan drama Mr. Plankton (instagram.com/netflixkr)

Bum Ho Ja sebenarnya adalah sosok ibu yang menyayangi anaknya. Sayangnya, ia menerapkan parenting otoriter kepada sang anak, Eo Heung (Oh Jung Se). Gaya parenting ini pun memengaruhi kepribadian Eo Heung di masa dewasa.

Eo Heung menunjukkan trauma dengan sosok wanita dominan yang mengingatkannya pada sang ibu. Terlihat bagaimana ia menolak semua perempuan yang dijodohkan, karena sifat mereka mirip dengan Bum Ho Ja.

Karena selama ini selalu dikekang, dibentak, dan tak diberi kesempatan mengeksplorasi diri, Eo Heung menganggap bahwa dirinya adalah anjing penurut, hingga akhirnya bertemu dengan Jo Jae Mi yang periang dan menghargai dirinya. Ia pun memutuskan ingin menjadi harimau yang bisa melindungi orang tersayangnya.

5. Absennya peran ayah membuat anak-anak fatherless

cuplikan drama Mr. Plankton (instagram.com/netflixkr)

Para tokoh di drama ini terlihat kehilangan sosok figur ayah, terutama Hae Jo. Kabur dari rumah setelah merasa dirinya tak dianggap sebagai anak kandung, karena malapraktik donor sperma, Hae Jo hidup menggelandang hingga akhirnya diasuh oleh Bong Suk.

Kehilangan figur ayah yang amat dekat dengannya sedari kecil, Hae Jo tumbuh menjadi orang dewasa dengan trauma dan dendam. Terlihat bagaimana trauma di masa kecilnya membuat Hae JO tak mau berkomitmen dengan menikah serta mempunyai anak dengan Jo Jae Mi.

6. Perempuan kehilangan jati diri saat tak bisa memberikan keturunan

cuplikan drama Mr. Plankton (instagram.com/netflixkr)

Isu feminisme lain dalam drama ini adalah soal perempuan yang dianggap masyarakat hanya sebagai mesin pembuat anak. Saat rahim perempuan tak bisa melahirkan seorang anak, perempuan bak sudah tak bernilai lagi di mata masyarakat.

Seperti Jo Jae Mi yang diterima keluarga Eo Heung karena dianggap sedang mengandung 8 minggu. Namun, ketika mereka tahu bahwa ia mengalami menopause dini, Jo Jae Mi diminta meninggalkan Eo Heung yang merupakan pewaris serta penerus klan keluarga.

7. Realita kesepian yang dialami anak-anak panti asuhan

cuplikan drama Mr. Plankton (instagram.com/netflixkr)

Mr. Plankton juga mengangkat isu kesepian yang dialami oleh anak-anak di panti asuhan. Meski ada pengurus dan saudara sepanti, anak-anak tetap merindukan sosok ibu dan ayah serta keluarga yang utuh.

Dalam salah satu adegan, Jo Jae Mi kecil mengubah karakternya menjadi sosok anak yang cantik, manis, baik hati, dan pendiam, demi bisa diadopsi. Bahkan ketika dewasa cita-citanya adalah mempunyai keluarga, melahirkan anak, dan menjadi seorang ibu. Cita-citanya itu muncul karena ia tahu rasa kesepian seorang anak yang tak memiliki ibu.

Drama Korea Mr. Plankton punya banyak isu sosial yang diangkat dalam alur ceritanya. Mulai dari isu feminisme dan parenting dalam kisah Bum Ho Ja dan Eo Heung, hingga isu fatherless serta kesepian dari Hae Jo juga Jo Jae Mi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Marifah
EditorAnnisa Marifah
Follow Us