7 Perilaku Instingtif Negatif pada Jung Se Ok di Drakor Hyper Knife
- Jung Se Ok, dokter bedah saraf jenius lulusan Universitas Yeonshin di drakor Hyper Knife.
- Ia memiliki kecerdasan tinggi namun sering bertindak berdasar insting tanpa memikirkan dampak panjangnya.
- Sikap instingtif negatif membuat Dokter Choi Deok Hee dan orang lain merasa tidak nyaman berada di dekatnya.
Bukan sosok biasa, Jung Se Ok (Park Eun Bin) merupakan dokter bedah saraf jenius lulusan Universitas Yeonshin di drakor Hyper Knife. Kecerdasannya dibuktikan melalui prestasinya memperoleh nilai tertinggi ujian masuk kampus kedokteran. Padahal, usianya baru menginjak 17 tahun.
Sayangnya, kemampuan yang ia miliki tak diimbangi dengan kemampuan mengelola emosi dengan baik. Jung Se Ok sering bertindak berdasar insting sesaat, tanpa berpikir dampak panjangnya. Utamanya, ketika ia berhadapan dengan mentornya selama kuliah, yakni Dokter Choi Deok Hee (Sol Kyung Gu). Apa saja buktinya?
1. Jung Se Ok sulit mengendalikan diri. Saat kuliah, ia kerap mendatangi Dokter Choi tanpa melihat waktu demi menunjukkan kemampuan belajarnya
2. Kala tak terpilih program kuliah di Boston, alih-alih introspeksi diri dan bertanya alasan tak lolos dengan sopan, ia melabrak Dokter Choi di ruang kerjanya
3. Jung Se Ok sering tersulut emosi. Ketika kesal akan sesuatu, ia cenderung marah-marah dan menyebabkan keributan
4. Ia juga merupakan sosok pendendam. Se Ok tak ragu merencanakan untuk menyakiti orang-orang yang punya masalah dengannya
5. Ketika punya minat besar akan sesuatu, Jung Se Ok akan terobsesi dan menghabiskan waktu terus-terusan pada hal itu tanpa beristirahat
6. Ia kerap mengambil langkah ekstrem tanpa berpikir dampak panjangnya, seperti membunuh orang yang membuatnya kesal
7. Jung Se Ok sering berspekulasi dan menuduh hal buruk pada orang lain berdasar dugaannya sendiri. Ia kerap berburuk sangka pada Dokter Choi
Sikap instingtif negatif pada Jung Se Ok membuat orang lain tak nyaman berhadapan dengannya. Dokter Choi kerap jadi sasaran perilaku negatif Se Ok ini. Hal itu menyebabkan Dokter Choi berulang kali merasa kesal dengan muridnya itu.
