9 Kebenaran Kasus Kim Yeong Mi di Beyond The Bar, Korban Bullying!

- Nama asli Kim Yeong Mi adalah Kim So Yun, korban bullying geng Choi So Yun di SMA.
- Trauma pasca-bullying membuatnya berhenti sekolah dan mengonsumsi obat psikotropika.
- Yeong Mi tanpa sengaja menabrak So Yun yang tewas setelah berniat balas dendam.
Di episode ke-10 drama Beyond the Bar (2025), Kang Hyo Min (Jung Chae Yeon) tiba-tiba dihubungi pihak kepolisian mengenai kasus pembunuhan yang dilakukan Kim Yeong Mi (Kim Min Ju). Mengejutkannya, Yeong Mi hanya mau bicara pada Hyo Min dan memintanya menjadi pembela hukumnya. Padahal, Hyo Min merasa tak pernah mengenalnya.
Yeong Mi diduga membunuh Choi So Yun (Shin Ki Hwan), tapi fakta di balik kasus ini ternyata jauh lebih mengejutkan. Penasaran dengan kasusnya? Simak sembilan kebenaran dari kasus tersebut berikut ini!
1. Nama asli Kim Yeong Mi ternyata adalah Kim So Yun, salah satu teman SMA Hyo Min dulu

2. Ia mengganti namanya untuk memulai hidup baru karena menjadi korban bullying dari geng Choi So Yun saat SMA

3. Kekerasan yang parah membuatnya berhenti sekolah dan tidak melanjutkan pendidikan

4. Namun, trauma pasca-bullying meninggalkan luka mendalam secara mental sekaligus fisik pada diri Yeong Mi

5. Ia sering mengalami mimpi buruk, flashback kekerasan, bahkan merasakan sakit fisik yang tak jelas penyebabnya

6. Untuk bertahan hidup, Yeong Mi mengonsumsi obat psikotropika, namun efek sampingnya perlahan merusak pikirannya

7. Ia sempat berniat balas dendam pada So Yun dengan menyerangnya menggunakan batu, yang menyebabkan gegar otak ringan

8. Setelah kejadian tersebut, Yeong Min tanpa sengaja menabrak So Yun yang sedang menyeberang jalan hingga tewas

9. Akibat insiden itu, Yeong Mi didakwa melakukan pembunuhan dan terancam hukuman penjara berat

Kasus Kim Yeong Mi menjadi cerminan betapa luka masa lalu bisa menghantui hingga merusak hidup seseorang. Hyo Min yang menyadari perannya di masa lalu kini berusaha membantu Yeong Mi sekuat tenaga. Menurut kamu, apakah Yeong Mi pantas mendapat hukuman penuh atau justru pertolongan?