Dispatch Soroti Kesuksesan Exhuma di Indonesia

Karena Indonesia percaya takhayul hingga dominasi film horor

Film Korea Exhuma berhasil tembus 2 juta penonton setelah tiga minggu tayang di Indonesia. Media Korea Selatan, Dispatch, turut menyoroti kesuksesan film debut Lee Do Hyun ini di Tanah Air.

Fakta bahwa Exhuma (2024) didapuk sebagai film Korea terlaris sepanjang masa di Indonesia jadi sejarah baru. Menurut Dispatch, ada beberapa alasan yang memicunya, mulai dari topik yang dibahas, dominasi film horor di Indonesia, hingga kepopuleran Lee Do Hyun dan Kim Go Eun.

1. Dispatch sajikan laporan soal Exhuma jadi film Korea terlaris sepanjang masa di Indonesia

Dispatch Soroti Kesuksesan Exhuma di IndonesiaExhuma (dok. Dispatch)

Dispatch merilis laporan bahwa Exhuma (2024) didapuk sebagai film Korea terlaris sepanjang masa di Indonesia. Prestasi ini bahkan mengalahkan film Parasite (2019) yang memenangkan Best International Feature Film di ajang Piala Oscar 2020.

Hanya dalam 13 hari, Exhuma (2024) berhasil meraih 1 juta penonton di Indonesia. Setelah tiga minggu tayang, film ini mengantongi lebih dari 2 juta penonton.

Pamyo merupakan judul versi Korea dari film yang meraih 10 juta penonton di negara asalnya ini. Bahkan film ini mengalahkan 12:12 The Day yang digadang sebagai film Korea terlaris sepanjang masa di tahun 2023.

Baca Juga: 7 Potret Beda Lee Do Hyun di The Good Bad Mother vs Exhuma, Kontras!

2. Alasan Exhuma laris di Indonesia versi Dispatch

Dispatch Soroti Kesuksesan Exhuma di IndonesiaExhuma (dok. Dispatch)

Menurut hasil riset Dispatch, ahli budaya Noh Jeong Ju, lulusan sastra Universitas Indonesia, meyakini bahwa alur cerita Exhuma (2024) sangat dekat dengan masyarakat nusantara karena percaya takhayul hingga dukun.

"Masyarakat Indonesia sangat suka takhayul. Alur Pamyo sangat dekat dan menarik untuk mereka," ungkap Noh Jeong Ju.

Narasumber Dispatch berikutnya adalah Lee A Yeon, orang Korea yang sudah tinggal di Indonesia selama 17 tahun. "Di Indonesia banyak shaman yang disebut 'dukun.' Jika kamu sakit atau ada masalah dengan bisnis, kamu bisa mengunjungi dukun," ungkapnya.

Menurut data Dispatch, film terlaris sepanjang masa Indonesia juga bergenre horor, yaitu KKN di Desa Penari (2022) yang mencapai 10 juta penonton. Film Korea bergenre horor lain yang cukup diminati di Indonesia adalah Gonjiam: Haunted Asylum (2018)

Terakhir, kepopuleran Kim Go Eun dan Lee Do Hyun juga menjadi daya tarik. Kim Go Eun mencuri perhatian berkat Goblin (2016) hingga Little Women (2022). Sedangkan Sweet Home (2020) dan The Glory (2022) membuat nama Lee Do Hyun makin disorot.

"Aku pikir Kim Go Eun, yang sering tampil sebagai pemeran utama wanita di drama Korea berpengaruh," ungkap Lee A Yeon.

3. Exhuma tayang di tiga brand bioskop terbesar di Indonesia

Dispatch Soroti Kesuksesan Exhuma di IndonesiaExhuma (dok. Dispatch)

Alasan lain yang membuat Exhuma (2024) raih 2 juta penonton di Indonesia karena ditayangkan di tiga brand bioskop, yaitu XXI, CGV, dan Cinepolis. Dikutip Dispatch, dari 86 persen, brand XXI memiliki presentasi 60,6 persen sebaran lokasi di Indonesia.

Biasanya film Korea Selatan hanya tayang di Cinepolis dan CGV. Menurut Dispatch, performa film Korea Selatan yang tayang di XXI kurang baik, termasuk Parasite (2019). Akan tetapi, raihan yang didapat Exhuma (2024) cukup baik.

Di sisi lain, Exhuma (2024) raih paling banyak penonton saat tayang di CGV Indonesia. Meski di saat yang sama film Kung Fu Panda 4 (2024) sedang tayang.

Exhuma (2024) yang didapuk sebagai film Korea terlaris di Indonesia jadi fenomena baru. Selain pendapat Dispatch, menurutmu apa alasan Exhuma (2024) laris di Indonesia?

Baca Juga: 5 Fakta Film Exhuma, Ketika Roh Jahat Meneror Keluarga Kaya

Topik:

  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya