Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Bukti Tokoh The Escape of the Seven Menyalahi Etika Profesi

Hwang Jung Eum dan Jung Lael di drama The Escape of the Seven (twitter.com/SBSNOW)

Profesi karakter drama Korea biasanya menjadi sorotan, di samping penceritaan utama. Sama halnya dengan drakor The Escape of the Sevendi mana tujuh orang dengan beragam profesi bergabung melakukan hal-hal di luar nalar.

Tujuh orang ini sudah dipastikan menyalahi etika profesi dan mengesampingkan tugasnya demi kepentingan pribadi. Lantas, seperti apa bentuk kelalaian mereka? Berikut ini sudah terangkum jawabannya.

1. Guru seni dan wali kelas bernama Go Myung Ji (Jo Yoon Hee) menerima suap dari para orangtua dan murid secara sembunyi-sembunyi

Jo Yoon Hee di drama The Escape of the Seven (twitter.com/SBSNOW)

2. CEO LH Media Geum Ra Hee (Hwang Jung Eum) kerap memaksakan kehendak hingga melakukan tindak kekerasan terhadap artisnya

Hwang Jung Eum di drama The Escape of the Seven (twitter.com/SBSNOW)

3. Selain itu, CEO Cherry Entertainment Yang Jin Mo (Yoon Jong Hoon) terlibat dalam aksi pembunuhan bayi dan seorang remaja SMA

Yoon Jong Hoon di drama The Escape of the Seven (twitter.com/SBSNOW)

4. Dokter kandungan sudah semestinya menjaga kerahasiaan para pasien. Namun, etika ini tidak berlaku pada Cha Ju Ran (Shin Eun Kyung)

Shin Eun Kyung di drama The Escape of the Seven (twitter.com/SBSNOW)

5. Nam Cheol Woo (Jo Jae Yun) dihormati sebagai komisaris polisi. Di belakang itu, ia mengkonsumsi narkoba, pembunuh, dan penipu

Jo Jae Yun di drama The Escape of the Seven (twitter.com/SBSNOW)

6. Pelajar SMA bernama Han Mo Ne (Lee Yu Bi) menyebarkan fitnah dan membunuh teman sekelasnya demi melindungi karier artisnya

Lee Yu Bi di drama The Escape of the Seven (twitter.com/SBSNOW)

7. Konten kreator yang disebut Scarlet Letter terima suap dari pihak agensi. Mereka membuat berita palsu dan membuat korban meninggal

Joo Yong Joo di drama The Escape of the Seven (dok. Viu/The Escape of the Seven)

Tujuh karakter di atas memiliki profesi yang cukup terpandang. Hanya saja, mereka tidak bisa memanfaatkan pekerjaannya untuk hal-hal baik. Sebaliknya, mereka menyalahi etika profesi, termasuk dalam hal kekuasaan demi bisa melakukan hal yang diinginkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us