7 Kronologi Dendam Roh Berkaki Satu pada Won Woo di The Haunted Palace
Sejak episode perdana drakor The Haunted Palace, roh berkaki satu (Lee Tae Gum) terus mengikuti Choi Won Woo (Ahn Nae Sang). Roh pendendam ini sempat merasuki tubuh dari putri Won Woo, yaitu Choi In Seon (Shin Seul Ki). Beruntung, Yeo Ri (Bona WJSN) yang punya kekuatan murni sebagai dukun bisa mengusir roh itu dari tubuh In Seon.
Alih-alih pergi jauh, roh berkaki satu ini berbeda dengan pendendam lainnya karena seolah tak mau melepaskan Won Woo. Roh berkaki satu memang sempat menyampaikan pada Yeo Ri bahwa Won Woo adalah penyebab kakinya hilang sehingga ia ingin balas dendam.
Namun, kronologi lengkap soal dendam roh berkaki satu pada Won Woo itu baru terungkap di episode 12 drakor The Haunted Palace. Berikut tujuh fakta terkait dendamnya.
1. Roh berkaki satu dulunya seorang pria yang bekerja sebagai makelar buku. Ia sempat membeli buku-buku yang tak terpakai dari Choi Won Woo
2. Saat itu, roh berkaki satu menemukan buku kronik Gwangam milik kakek buyut Won Woo. Tahu bahwa itu buku rahasia, roh berkaki satu memeras Won Woo
3. Ia meminta Won Woo membayar jika ingin buku itu kembali. Namun, saat dibayar satu kali oleh Won Woo, roh berkaki satu menyembunyikan buku itu
4. Tak terima diancam makelar buku, Won Woo sempat menyerangnya. Kala itu, mereka berkelahi dengan cukup sengit di kediaman Choi Won Woo
5. Secara tak sengaja, Won Woo mendorong roh berkaki satu hingga tertusuk benda tajam. Akibatnya, makelar buku itu mengalami pendarahan hebat
6. Takut terjadi hal yang tak diinginkan, Choi Won Woo berniat meninggalkan makelar buku itu sendiri. Namun, kakinya justru ditahan
7. Bukannya memberikan pertolongan, Won Woo justru melakukan hal keji. Ia memotong kaki makelar buku dengan benda tajam saat pria itu masih hidup
Tindakan yang dilakukan oleh Choi Won Woo pada roh berkaki satu dalam drakor The Haunted Palace ini memang salah. Tak heran, jika roh pendendam itu terus mengikuti Choi Won Woo hingga sekarang. Sayangnya, sampai saat ini, Choi Won Woo masih enggan jujur terkait pembunuhan yang dilakukannya dan hanya beralasan bahwa ia tak sengaja melakukannya.
