7 Kritik Kang Da Wit atas Ketimpangan HAM Imigran di Drakor Pro Bono

- Imigran bekerja di sektor pertanian dan desa, tetapi keberadaan mereka menjadi rapuh saat mengalami kekerasan atau konflik hukum.
- Sistem visa pernikahan membuat perempuan imigran bergantung pada relasi rumah tangga, yang memperparah posisi korban ketika pernikahan runtuh.
- Kang Da Wit mempertanyakan mengapa deportasi bisa dilakukan cepat, sementara perlindungan terhadap korban berbelit.
Dalam drakor Pro Bono, Kang Da Wit (Jung Kyung Ho) tidak hanya membela klien di ruang sidang, tetapi juga membongkar ketimpangan yang selama ini dianggap normal. Lewat kasus Kaya dan pengajuan suaka, Da Wit secara tidak langsung menyampaikan kritik tajam tentang nasib imigran di Korea Selatan.
Di mana para warga imigran memang dibutuhkan tenaganya, tetapi tidak sepenuhnya diakui hak kemanusiaannya. Pro Bono menggunakan suara Da Wit untuk memperlihatkan bagaimana isu HAM imigran kerap terpinggirkan di balik citra negara yang menjunjung keadilan. Inilah tujuh kritik Kang Da Wit atas ketimpangan HAM imigran di drama Pro Bono.
1. Da Wit menyoroti fakta bahwa banyak imigran bekerja di sektor pertanian dan desa, ruang yang ditinggalkan warga Korea yang pindah ke kota

2. Mereka menjaga ladang, ternak, dan pangan, tetapi ketika mengalami kekerasan atau konflik hukum, keberadaan mereka menjadi rapuh

3. Lewat kasus Kaya, Da Wit mengkritik sistem visa pernikahan yang membuat perempuan imigran sepenuhnya bergantung pada relasi rumah tangga

4. Ketika pernikahan runtuh, bahkan karena kekerasan, status tinggal ikut runtuh. Dalam Pro Bono, ini justru menjadi alat yang memperparah posisi korban

5. Dalam argumen suakanya, Da Wit secara halus mempertanyakan, mengapa deportasi bisa dilakukan cepat, sementara perlindungan terhadap korban berbelit?

6. Konteks pidato presiden di PBB jadi latar penting. Ini menunjukkan kalau perhatian negara pada HAM sering muncul saat sorotan internasional saja

7. Kaya hampir tidak pernah bersuara lantang. Ini jadi kenyataan bahwa imigran jarang didengar kecuali ada figur seperti pengacara dan media

Melalui Kang Da Wit, Pro Bono menyampaikan kritik yang tenang namun menusuk. Drama ini tidak menawarkan keadilan sempurna, tetapi mengajak penonton melihat ironi sebuah negara yang membutuhkan imigran untuk bertahan, namun belum sepenuhnya siap melindungi mereka.


















