7 Drakor yang Mirip Spring of Youth, Bikin Nostalgia Masa Muda! 

Dream High mengisahkan enam siswa di sekolah seni Kirin yang bercita-cita menjadi idol KPop. Setiap karakter punya latar belakang dan perjuangan tersendiri dalam mencapai panggung impian mereka. Dibintangi oleh Suzy, Kim Soo Hyun, hingga IU, drama ini sarat motivasi dan inspirasi.

Walau lebih berfokus pada dunia trainee, drama ini punya vibe yang sama dengan Spring of Youth, seperti konflik remaja, musik sebagai pelarian, dan persahabatan yang kuat. Ceritanya menyentuh isu-isu seperti tekanan sosial, harga diri, dan kehilangan arah, membuatnya tetap relevan hingga kini.

Shut Up! Flower Boy Band bercerita tentang sebuah band indie beranggotakan siswa SMA yang mencoba bertahan di tengah kenyataan pahit hidup. Pemimpin band mereka tewas, dan mereka harus memulai kembali dengan formasi baru. Kisah mereka menyentuh soal cinta, kehilangan, dan impian yang hampir padam.

Nuansa rebel, musik rock, dan solidaritas anak muda menjadi kekuatan utama drama ini. Setiap episode membuat penonton ikut merasakan semangat mereka yang menggebu dalam bermusik. Jika kamu menyukai kisah tentang semangat band yang dibangun dari nol, drakor ini menjadi pilihan yang pas, lho.

Berlatar di lingkungan kampus, Cheese in the Trap mengikuti hubungan antara Hong Seol (Kim Go Eun) dan Yoo Jung (Park Hae Jin), dua mahasiswa dengan kepribadian dan latar belakang berbeda. Meskipun tidak ada elemen musik secara langsung, tema kehidupan kampus dan tekanan sosial sangat terasa.

Cheese in the Trap juga memperlihatkan bagaimana karakter-karakternya berjuang dengan ekspektasi, trauma masa lalu, dan hubungan yang tidak selalu manis. Nuansa realistis dari dunia mahasiswa membuat drama ini relatable dan menarik. Kalau kamu suka konflik yang lebih tenang namun mendalam, ini pilihan yang bagus.

The Liar and His Lover mengisahkan tentang Kang Han Gyul (Lee Hyun Woo), seorang produser musik jenius yang menyembunyikan identitasnya. Ia bertemu dengan Yoon So Rim (Joy), siswi SMA yang memiliki suara merdu dan jatuh cinta pada pandangan pertama. Musik mempertemukan dan menyatukan mereka dalam perjalanan yang tak terduga.

Dibumbui dengan kisah cinta muda, drama ini memperlihatkan bagaimana musik bisa menjadi jembatan antara dua dunia yang berbeda. Kamu akan dibawa masuk ke industri musik dari sisi yang lebih personal dan emosional. Cocok untuk yang suka kisah cinta ringan berbalut semangat bermusik.

At Eighteen berkisah tentang Choi Joon Woo (Ong Seong Wu), siswa pendiam yang baru pindah sekolah dan berusaha beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia bertemu Yoo Soo Bin (Kim Hyang Gi) dan beberapa teman lain yang masing-masing punya masalah sendiri. Meskipun tidak ada band atau musik sebagai fokus utama, kisah ini kental dengan nuansa coming-of-age.

Drama ini memotret perasaan kesepian, tekanan dari orang tua, dan perjuangan mengenali diri sendiri. Nuansa tenang dan dialog yang dalam menjadikannya tontonan yang menyentuh hati. Jika kamu menyukai drama dengan fokus pada karakter dan emosi remaja, ini adalah pilihan yang sangat pas.

Do You Like Brahms? mengikuti kisah mahasiswa musik di universitas ternama yang terlibat dalam dinamika cinta, impian, dan perjuangan pribadi. Chae Song Ah (Park Eun Bin), seorang mahasiswa jurusan biola yang masuk universitas pada usia yang lebih tua dari teman-temannya. Ia bertemu Park Joon Young (Kim Min Jae), pianis jenius namun penuh tekanan batin.

Nuansa musik klasik dan suasana kampus menjadi latar yang mendalam untuk drama ini. Penonton akan menyelami perjuangan karakter dalam mengejar mimpi dan menyeimbangkan emosi. Cocok untuk kamu yang menyukai kisah emosional dengan latar dunia musik dan cinta yang berkembang perlahan.

Twenty Five, Twenty One mengikuti kisah cinta dan persahabatan antara Na Hee Do dan Baek Yi Jin di tengah krisis ekonomi Korea tahun 1998. Na Hee Do (Kim Tae Ri) adalah atlet anggar muda penuh semangat, sedangkan Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk) adalah mantan anak orang kaya yang mencoba bangkit dari kehancuran finansial keluarganya.

Meski tidak berfokus pada musik, cerita mereka sama-sama menggambarkan perjalanan tumbuh dewasa yang emosional dan penuh makna. Drama coming-of-age ini juga menyoroti bagaimana masa muda adalah waktu yang rapuh tapi penuh harapan. Sangat cocok untuk kamu yang suka kisah nostalgia dan pencarian jati diri.

Drama dengan tema masa muda dan pencarian jati diri selalu punya tempat di hati penonton. Melalui musik, kampus, dan hubungan antar karakter, cerita-cerita ini membangkitkan kenangan akan masa remaja yang tak selalu mudah tapi penuh warna. Sudah siap larut dalam cerita yang menghangatkan hati seperti Spring of Youth?