Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Elemen Thriller yang Bikin Hunter with a Scalpel Beda dari Drakor Lain

cuplikan drakor Hunter with A Scalpel (x.com/vidio)
Intinya sih...
  • Perpaduan genre medis dan vigilante thriller menciptakan perspektif baru
  • Karakter utama dengan ambiguitas moral menimbulkan ketegangan psikologis
  • Rumah sakit sebagai arena konspirasi dan kekuasaan mengubah latar cerita

Drama medis sering kali identik dengan kisah penyelamatan, etika seorang dokter, dan bisa jadi perjuangan hidup di ruang gawat darurat. Tapi, drakor baru bertajuk Hunter with a Scalpel datang membawa pendekatan yang berbeda. Drama ini bukan cuma menampilkan diagnosis medis semata. Lebih dari itu, ada elemen thriller, balas dendam, hingga moral kelam.

Perpaduan tema ini membuatnya terasa segar di tengah drama-drama yang sering mengikuti formula klasik. Penonton dibuat tegang bukan karena kondisi pasien kritis, tapi juga karena rahasia dan ancaman yang terus membayangi. Berikut empat elemen thriller yang bikin Hunter with a Scalpel beda dari drakor lain sejenisnya.

1. Perpaduan genre medis dan vigilante thriller

cuplikan drakor Hunter with A Scalpel (x.com/vidio)

Hunter with a Scalpel berhasil merobek batas antara dokter penyelamat dan penegak hukum. Tokoh utamanya adalah seorang ahli bedah yang memilih jadi pemburu keadilan dengan caranya. Ia menargetkan pelaku kejahatan yang lolos dari jerat hukum formal, dan secara kebetulan satu kejadian mengingatkannya dengan kenangan lama.

Keahlian medis bukan hanya alat penyelamat, tapi juga senjata untuk balas dendam. Ini menciptakan kombinasi genre medis dengan vigilante thriller yang sangat jarang dieksplorasi. Penonton diajak melihat profesi dokter dari perspektif baru yang lebih kelam dan tidak idealistik.

Selain itu, ketegangan yang muncul bukan dari operasi terbuka, tapi dari operasi balas dendam yang direncanakan secara presisi. Gaya ini membuat penonton terus mempertanyakan moralitas tindakan tokoh utama dari profesinya. Kombinasi tersebut jadi fondasi paling kuat dari inovasi cerita drama ini.

2. Karakter ulama dengan ambiguitas moral

cuplikan drakor Hunter with A Scalpel (dok. Vidio/Hunter with A Scalpel)

Tidak seperti dokter-dokter di drama lain yang mengikuti kode etik, selalu bersih dan berintegritas, karakter utama dalam Hunter with a Scalpel jauh lebih kompleks. Seo Se Hyun (Park Ju Hyun) punya masa lalu kelam yang menjadi pendorong utama aksinya. Ia bahkan bisa mendapat visualisais praktik pembunuhan yang gak biasa.

Bukannya menjauhi kekerasan, ia justru menjadikannya sebagai alat penyeimbang keadilan. Tokoh ini beroperasi di lapangan terbuka dan melakukan penyelidikan layaknya detektif. Ini membuat penonton mempertanyakan batas antara benar dan salah, dan sisi psikologis dari seorang dokter itu sendiri.

Penonton tidak bisa sepenuhnya mendukung atau membenci tokoh utama, dan itulah ternyata daya tarik lainnya. Ambiguitas moral ini menciptakan ketegangan psikologis sepanjang episode. Menjadi sebuah pendekatan yang langka dalam dunia drama Korea bertema medis.

3. Rumah sakit sebagai arena konspirasi dan kekuasaan

cuplikan drakor Hunter with A Scalpel (instagram.com/xplusu.series)

Rumah sakit dalam drakor Hunter with aScalpel bukan soal tempat penyembuhan semata. Di balik tembok putihnya tersembunyi jaringan korupsi, rahasia gelap, dan permainan kekuasaan. Ini menjadikannya latar yang sangat kuat untuk sebuah alur thriller.

Drama ini akan membuka mata penonton terhadap sisi gelap institusi medis. Banyak karakter yang bukan hanya dokter, tapi juga politisi, manipulator, bahkan pelindung penjahat dari berbagai kalangan. Inovasi genre ini mengubah rumah sakit dari simbol harapan menjadi arena konflik intens.

Bahkan, bisa dibilang ruang operasi dapat berubah jadi tempat eksekusi diam-diam. Ketegangan yang biasanya datang dari kondisi pasien, kini datang pula dari pertarungan kekuasaan yang terjadi di balik kejadian besar. Ini membuat setiap adegan di rumah sakit justru terasa berbahaya.

4. Variasi teknik penyutradaraan dan narasi non linier

cuplikan drakor Hunter with A Scalpel (instagram.com/xplusu.series)

Drama ini berani secara teknis dalam cara mengolah cerita. Alih-alih linier, Hunter with a Scalpel menggunakan flashback dan potongan narasi maju-mundur dałam adegan mencekam. Teknik ini menciptakan misteri yang terus menggantung dan menggugah rasa penasaran.

Penonton tidak diberi semua informasi di awal, tapi perlahan dibimbing melalui trauma sang karakter utama. Teknik kamera yang cepat, nuansa gelap, dan penggunaan scoring minimalis menambah nuansa mencekam. Semua elemen ini membuat genre medis terasa lebih seperti film noir.

Kombinasi visual dan naratif memperkuat kesan bahwa Hunter with a Scalpel bisa dikatakan drama yang berani melampaui batas genre. Ini menjadi bukti bahwa genre drama Korea masih bisa bereksperimen dan berkembang. Drama ini tidak sekadar mengulang formula lama, tapi justru menantang ekspektasi penonton.

Lewat perpaduan genre medis dan vigilante thriller, karakter abu-abu, serta penyutradaraan yang sinematik, drama ini berhasil menciptakan identitas yang unik. Elemen thriller yang bikin Hunter with a Scalpel beda dari drakor lain tak hanya membuat seru secara cerita, tapi juga memperkaya sinematiknya. Kalau kamu suka genre thriller medis, tonton drakor satu ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us