Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Gambaran Gak Realistis XO, Kitty tentang Korea Selatan

Anna Cathcart di XO, Kitty (instagram.com/netflixid)

Serial Netflix terbaru, XO, Kitty resmi dirilis secara global pada Kamis (18/5/2023). Spin-off dari To All The Boys I've Loved Before ini mengambil latar di Seoul, Korea Selatan dengan Kitty (Anna Cathcart) sebagai pemeran utamanya. Ia adalah adik dari Lara Jean (Lana Condor) yang menjadi pusat cerita pada season sebelumnya.

Dengan mengambil lata cerita dan cast dari Korea Selatan, XO, Kitty sukses mencuri perhatian. Akan tetapi, serial yang satu ini dikritik karena dinilai menggambarkan Korea Selatan secara tak realistis. Berikut beberapa kritik yang dilayangkan.

1. Berciuman di perpustakaan

cuplikan XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Ada beberapa adegan romansa di XO, Kitty yang menunjukkan para siswa berciuman di perpustakaan sekolah. Walaupun berhasil bikin penonton gemas, netizen Korea Selatan menilai scene ini sama sekali gak realistis.

Seperti yang diketahui, Korea Selatan adalah negara yang terbilang masih cukup konvensional. Akan sulit untuk bermesraan di depan publik, apalagi yang melakukannya adalah siswa dan mereka berada di sekolah.

Mayoritas drama Korea bertemakan percintaan sekolah bahkan gak menampilkan adegan seperti ini ketika para pemeran utama berada di lingkungan sekolah. Selain gak realistis, adegan ini akan memberikan contoh yang tidak baik untuk anak di bawah umur.

2. Chaebol memborong produk Stylenanda

cuplikan XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Seorang chaebol atau konglomerat yang muncul di XO, Kitty digambarkan berbelanja di area pertokoan. Ia menggunakan pakaian fancy yang mencolok. Namun, yang jadi sorotan KNetz adalah bagaimana karakter tersebut memilih berbelanja di Stylenanda.

Sebenarnya gak ada yang salah dengan brand tersebut. Akan tetapi, walaupun Stylenanda sangat populer, target pasarnya adalah orang-orang menengah, bukan kalangan kelas atas. Harga produknya pun bisa dibilang cukup terjangkau untuk ukuran masyarakat Korea Selatan.

Itulah kenapa, saat si chaebol berbelanja di Stylenanda, banyak orang mengernyitkan dahi. Penggambaran sosok konglomerat bisa lebih baik ketika ia berbelanja produk high-end, seperti yang dilakukan para chaebol Korea Selatan.

3. Gambaran fashion yang terlalu nyentrik

cuplikan XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Masyarakat Korea Selatan memang sangat peduli terhadap penampilan mereka. Gak heran, ketika kamu berkunjung ke sana, kamu akan melihat semua orang tampil fashionable.

Akan tetapi, penggambaran "fashionable" di XO, Kitty dinilai gak sesuai dengan kenyataan karena terlalu nyentrik. Terlebih, dalam sebuah adegan, terlihat seorang perempuan mengenakan mini dress berwarna hologram ketika berjalan di pasar. Masyarakat Korea Selatan secara umum lebih suka menggunakan outfit smart casual dengan fashion item yang mudah dipakai sehari-hari.

4. Cewek dikirim ke asrama cowok hanya karena namanya

cuplikan XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Hal aneh lain yang disadari oleh KNetz adalah bagaimana Kitty dikirimkan ke asrama laki-laki padahal dirinya adalah perempuan. Terlebih, hal ini hanya dikarenakan nama marganya, Song.

Dalam adegan tersebut, teman Kitty mengatakan bahwa nama "Song" mirip sepserti laki-laki. Padahal, kenyataannya, Song adalah marga dan bisa digunakan oleh semua orang. Contohnya, pada aktris Song Hye Kyo dan Song Ji Hyo.

Terlebih, nama panggilan si karakter utama ini adalah Kitty yang sama sekali gak terdengar seperti laki-laki. Ini kemudian membuat netizen Korea Selatan semakin menganggap XO, Kitty gak masuk akal.

5. Makan siang sekolah yang berupa cupcake

cuplikan XO, Kitty (dok. Netflix/XO, Kitty)

Seperti yang diketahui, sekolah di Korea Selatan menyediakan makan siang untuk murid-muridnya. Hal ini juga digambarkan dalam XO, Kitty. Namun, lagi-lagi ada aspek yang gak sesuai dengan kenyataan.

Digambarkan bahwa salah satu menu makan siang di sekolah tersebut adalah cupcake. Ini tidak biasa dilakukan oleh sekolah Korea Selatan. Umumnya, mereka hanya menyediakan makanan berat dan bernutrisi, seperti nasi, beragam sup, dan banchan atau lauk pendamping lainnya.

Terlepas dari kritik yang dilayangkan netizen Korea Selatan terhadap XO, Kitty, banyak pula yang menganggap serial rom-com ini menarik untuk ditonton. Untungnya, kritik tersebut pun tidak terlalu fatal hingga menyinggung budaya yang telah mengakar di Korea Selatan. Namun tetap saja, kejanggalan di atas seharusnya bisa diatasi dengan riset yang lebih mendalam mengenai negara tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
Ashana Zaira
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us