Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Kekurangan Drakor Squid Game 2, Dikritik Kurang Gereget

Lee Jung Jae di Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Squid Game 2 akhirnya dirilis pada Kamis (26/12/2024) sepanjang 7 episode sekaligus. Melanjutkan musim pertama, ceritanya berlatar 3 tahun setelah Seong Gi Hun (Lee Jung Jae) memenangkan Squid Game ke-33. Ia pun berhasil mengantongi uang senilai 45,6 miliar won. 

Serial orisinal Netflix ini merupakan salah satu drakor paling diantisipasi di tahun 2024. Sayangnya, banyak kritik yang dilayangkan karena musim kedua ini dianggap memiliki banyak kekurangan dibandingkan season 1. Yuk, simak tujuh kekurangan dari drakor Squid Game 2 berikut ini.

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Alur cerita di pertengahan terasa lambat

Lee Jung Jae dan Lee Seo Hwan di Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Squid Game 2 menyajikan episode pembuka yang seru. The Salesman yang diperankan Gong Yoo mendapat screen time lebih banyak dan dikulik backstory-nya. Namun, alur sat set yang ada di episode awal berbanding terbalik seiring berjalannya episode. Semakin mendekati ending, alur cerita jadi semakin lambat. Meski episode terakhir menyajikan banyak scene terkait upaya gerilya Seong Gi Hun, cs., tetap gagal mengurangi rasa bosan sepanjang episode pertengahan.

2. Banyak scene yang repetitif

cuplikan drama Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Salah satu alasan alur episode pertengahan terasa lambat karena ada scene repetitif. Adegan mirip yang diulang-ulang bikin penonton rawan merasa bosan. Satu scene yang dikritik membosankan adalah pemungutan suara peserta yang memilih untuk meneruskan permainan atau berhenti. Ada tiga kali proses voting dan di sela peserta memilih, selalu ada perdebatan di antara dua kelompok. Meski berkaitan dengan rencana rahasia Front Man, scene ini tetap membosankan karena terlalu sering.

3. Tidak ada kejutan baru terkait rahasia di balik layar game

Lee Byung Hun di Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Season 1 menawarkan banyak plot twist terkait rahasia di balik layar game maut, termasuk praktik jual-beli organ gelap, sosok pemimpin, adanya tamu VIP, hingga fakta game ini dilakukan tiap tahun sejak 1995. Sayangnya, Squid Game 2 tidak menawarkan kejutan berarti terkait apa yang terjadi di balik acara. Cerita lebih fokus pada terbaginya peserta menjadi kelompok O yang ingin terus bermain dan kelompok X yang ingin pulang.

4. Plot aksi balas dendam yang melempem dan mudah diprediksi

Lee Jung Jae di Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Tiga tahun setelah menang Squid Game, Seong Gi Hun menyiapkan rencana untuk menangkap Front Man selaku pemimpin permainan. Ia ingin menghentikan permainan itu selamanya. Ia sampai kembali jadi peserta dan bergabung dalam game. Namun, aksi balas dendam ini hanya terasa keren di awal. Ia justru tetap naif seperti dulu dan tak sadar adanya sosok pengkhianat di dekatnya.

Di episode awal, Seong Gi Hun bahkan bekerja sama dengan rentenir, Hwang Jun Ho (Wi Ha Joon), dan mantan pasukan khusus. Namun, mereka hanya berputar-putar di laut dan gagal menemukan pulau misterius sehingga tak bisa membantu Seong Gi Hun. Meski tujuannya demi plot di season 3, hal ini tetap jadi hal mengecewakan dan tak seru di season 2.

5. Tidak ada antagonis yang kuat

T.O.P di Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Jika diingat, Squid Game season 1 memiliki banyak karakter dengan penggambaran yang kuat, termasuk tokoh-tokoh antagonis atau villain. Aspek yang satu ini tidak ada di season 2. Tak ada tokoh antagonis yang betul-betul terasa aura jahatnya. Yang ada hanya beberapa tokoh menyebalkan yang suka menggertak, menghasut, merundung, atau memakai narkoba.

Sederet karakter antagonis di Squid Game 2 dinilai gagal menambah konflik yang bikin cerita jadi menegangkan. Alih-alih kejam dan menakutkan, mereka lebih ke mengganggu dan menyebalkan.

6. Tidak ada scene menegangkan atau menyentuh yang ikonik

Kang Ae Shim dan Yang Dong Geun di Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Squid Game 1 dipuji karena memadukan scene menegangkan dari enam permainan yang menantang maut dengan adegan mengharukan saat ada karakter favorit yang meninggal. Sayangnya, season 2 gagal mengulangi kesuksesan yang sama. Hampir tak ada scene yang cukup menegangkan.

Selain itu, belum ada scene kematian karakter atau pengkhianatan yang terasa "nyes" di hati. Sebagian penonton bahkan menyebut cerita di season 2 kurang terasa emosinya dibandingkan season 1.

7. Ending cerita menggantung, tapi kurang gereget

Lee Jung Jae di Squid Game 2 (dok. Netflix/Squid Game 2)

Ending Squid Game 2 berakhir menggantung sebab akan dilanjutkan ke season 3. Masalahnya, adegan-adegan menuju ending terasa flat dan mudah ditebak. Dari alurnya, sebagian penonton bisa menebak bahwa Oh Yeong Il alias Hwang In Ho (Lee Byung Hun) akan menggagalkan kudeta yang dipimpin Seong Gi Hun.

Adegan berakhir dengan Seong Gi Hun ditangkap oleh tim Squid Game. Hal ini membuat alur cerita kurang gereget karena dinilai pasaran. Meski ada after credit scene tentang kemunculan boneka robot baru, ini tidak cukup untuk mengulik rasa penasaran sebab adegannya terlalu singkat.

Ada beberapa kekurangan di cerita Squid Game 2 yang bikin season ini mendapat kritikan. Meski begitu, mengingat masih tersisa season final, kelanjutan drakor ini pun dinantikan oleh penggemar. Drakor Squid Game 3 sendiri dikonfirmasi akan tayang pada 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us