3 Kelebihan Yeon Ji Young di Bon Appétit, Your Majesty, Suka Inovasi!

Yeon Ji Young (Yoona SNSD) adalah seorang chef yang berusaha memperbanyak sertifikat dan pengakuan agar bisa merealisasikan mimpinya di drakor Bon Appétit, Your Majesty (2025). Namun proses ini juga gak mudah untuk dilalui Yeon Ji Young hingga berhasil memenangkan kompetisi memasak di Paris.
Sayangnya, Ji Young harus terdampar dan kembali ke 500 tahun lalu. Kondisi ini membuatnya memutar otak untuk bertahan hidup. Secara gak sengaja, Ji Young bertemu dengan seorang raja, Yi Heon (Lee Chae Min), yang punya selera makan cukup unik. Kondisi ini membuat Ji Young kerap memamerkan kemampuannya dalam mengolah bahan makanan.
Pada akhirnya, Ji Young diangkat menjadi kepala koki istana oleh Yi Heon, lho. Lalu, apa saja kelebihan Yeon Ji Young dalam hal memasak di drakor Bon Appétit, Your Majesty?
1. Punya kemampuan yang lebih banyak daripada koki istana lainnya

Sebagai perempuan modern, Ji Young jelas punya kemampuan lebih banyak untuk belajar jenis makanan dari negara lain. Gak hanya itu, dia juga bisa mendalami teknik memasak dengan mencoba banyak resep lewat media sosial. Sayangnya, sebagai koki istana, mereka gak punya kemampuan lebih mudah seperti Ji Young, lho.
Para koki utama belajar memasak dari negara lain, seperti Jepang dan China, yang punya selera makanan dan olahannya cukup mirip dengan Joseon. Pada masa lalu, teknik memasak juga belum ditemukan lebih banyak. Makanya, Ji Young bisa dibilang punya kemampuan dan pengetahuan lebih luas dari pada koki lainnya. Hal ini terbukti ketika Ji Young bisa menggunakan campuran bahan yang gak banyak diketahui para koki. Dia juga berusaha menggabungkan antara cita rasa masakan dengan geografi setiap daerah di Korea Selatan.
2. Mengenalkan banyak resep dari masa depan yang belum pernah ada di masa Joseon

Salah satu bahan yang gak ditemukan di Joseon adalah cabai. Ji Young berusaha mencari cara untuk membuat gochujang, pasta khas Korea Selatan yang dibuat dari cabai. Dengan bahan makanan ini, ia bisa membuat banyak masakan khas Korea Selatan di masa depan untuk dikreasikan di zaman Joseon. Sayangnya, Ji Young gak menemukan cabai tumbuh di sekitarnya.
Pada akhirnya, Ji Young menemukan cabai di kebun istana dan diberi tanda jika tanaman tersebut beracun. Situasi ini membuktikan bahwa masyarakat Joseon umumnya makan tanpa mengenal rasa pedas. Namun, seiring berubahnya waktu, mereka kemudian mengenalkan pasta gochujang sebagai tambahan rasa dalam masakan.
Kondisi di atas, terbukti jika Ji Young berusaha mengenalkan para koki istana untuk mengkreasikan bahan makanan yang dianggap beracun menjadi makanan lezat. Jadi, ini bisa jadi keuntungan juga untuk Ji Young, lho.
3. Mampu berkreasi sesuai dengan kemampuannya

Sebagai seorang chef, Ji Young jelas membutuhkan banyak bahan makanan yang familier baginya. Dia berusaha membuat butter dari susu sapi selama beberapa hari untuk menambah rasa masakannya. Pada akhirnya, butter ini bisa berguna ketika Ji Young harus membuatkan kudapan bagi tamu dari dinasti Ming.
Ji Young akhirnya membuat macaron dari bahan yang ada di dapur untuk menjadi kudapan lezat. Meskipun macaron adalah makanan yang berasal dari Eropa, Ji Young berhasil mengkreasikan rasanya dari bahan khas Joseon, seperti wijen dan beberapa biji-bijian.
Pengetahuan dan kemampuannya dalam mengolah makanan membuat Ji Young dipandang punya banyak kelebihan. Bahkan, dia juga ditunjuk menjadi alat diplomasi antar negara. Menurutmu, apakah Ji Young berhasil memenangkan kompetisi dengan koki dinasti Ming di drakor Bon Appétit, Your Majesty?