Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Lee Ji An Trauma pada Sosok Ibunya di Love, Take Two?

Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)
Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)

Sebagai seorang ibu, Lee Ji An (Yum Jung Ah) adalah sosok yang pantang menyerah dan mandiri sepenuhnya di drakor Love, Take Two (2025). Dia hidup berdua dengan anak perempuannya, Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji), di sebuah apartemen kecil. Dia merupakan sosok perempuan yang gak ragu untuk bekerja di sebuah situs konstruksi yang didominasi laki-laki.

Kehidupannya berputar untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya yang dikenal cukup pintar belajar. Akhirnya, Lee Hyo Ri berhasil membuktikan diri dan berkuliah di sekolah kedokteran ternama di Korea Selatan. Namun, hubungan keduanya bagaikan anjing dan kucing yang lebih banyak bertengkar.

Di balik keharmonisan hubungan tersebut, Lee Ji An ternyata punya hubungan traumatis dengan ibu kandungnya yang belum pernah diceritakan pada Lee Hyo Ri. Lalu, kenapa hubungan tersebut bisa menimbulkan rasa traumatis mendalam bagi Lee Ji An di drakor Love, Take Two?

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler.

1. Ibu Lee Ji An gak bisa hidup mandiri dan sering ditipu pacarnya

Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)
Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)

Saat Ji An remaja, dia punya hubungan harmonis dengan kedua orangtuanya. Dia juga bukan sosok anak yang kekurangan karena ayahnya bekerja keras untuknya. Sayangnya, ayah Lee Ji An meninggal dunia ketika dirinya SMA. Lee Ji An akhirnya hidup berdua dengan ibunya, Hwang Hyun Soon (Seo Young Hee).

Sejak dulu, ibu Lee Ji An bercita-cita menjadi seorang aktor. Sayangnya, dia hamil saat masih muda dan menikah dengan ayah Lee Ji An. Cita-citanya harus kandas dan sulit untuk direalisasikan. Namun, setelah ayah Lee Ji An meninggal, ibunya terus berpacaran dengan pria yang hanya ingin memanfaatkannya saja.

Ibu Lee Ji An juga dikenal gak bisa hidup mandiri tanpa bantuan orang lain. Dia menjadi pecandu alkohol dan kerap menimbulkan masalah di pasar, tempat mereka tinggal.

2. Ibunya meninggalkan Lee Ji An dan pergi dengan pacarnya ke Vietnam

Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)
Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)

Setiap kali berpacaran, ibu Lee Ji An berusaha keras untuk menghasilkan banyak uang untuk kehidupannya dan anaknya. Namun, dengan pengetahuan yang terbatas, kesulitan terus dihadapi ibu Lee Ji An di sepanjang jalan. Saat itu, Lee Ji An belum mampu membantu ibunya secara finansial karena masih di bawah umur.

Suatu hari, ibu Lee Ji An berusaha mencari jalan keluar dengan menyetujui pacarnya untuk pergi ke Vietnam dan membangun usaha. Namun, Lee Ji An gak ada kemungkinan untuk diajak pergi. Kondisi ini membuat ibu Lee Ji An meninggalkan anaknya sebatang kara saat kelas 11 SMA.

3. Menuntut Lee Ji An untuk hidup tanpa bergantung padanya

Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)
Cuplikan drakor Love, Take Two (dok.tvN/Love, Take Two)

Dalam situasi tersebut, ibu Lee Ji An merasa jika anaknya bisa hidup mandiri tanpa dampingannya. Sayangnya, Lee Ji An belum memasuki usia dewasa sehingga kegiatannya butuh persetujuan orangtuanya. Lee Ji An berulang kali meminta ibunya untuk mau menolongnya.

Sayangnya, ibu Lee Ji An malah menuntut anaknya untuk mengupayakan kehidupannya seorang diri. Kondisi ini jelas membuat Lee Ji An merasa dibuang oleh ibunya. Pada akhirnya, dia berusaha mencari jalan untuk hidup dan bertahan meskipun harus bekerja kasar setelah lulus sekolah.

Kehidupan keras ini harus dipikul Lee Ji An sendirian. Selama ini, hanya teman-temannya saja yang mau membantunya untuk bertahan hidup. Makanya, bukan hal yang mudah juga jika Lee Ji An harus menghadapi sosok ibunya yang memilih bertahan bersama orang lain daripada anaknya sendiri di drakor Love, Take Two.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us