7 Pengorbanan Calon Idol agar Bisa Debut dalam Taxi Driver 3

Episode 9 drakor Taxi Driver 3 kembali membuktikan bahwa drama ini tidak hanya bicara tentang balas dendam, kejahatan, dan keadilan yang gagal ditegakkan negara. Di balik kisah para villain dan aksi Rainbow Taxi, ada potret getir tentang mimpi anak muda yang perlahan dihancurkan oleh sistem. Salah satu yang paling menyayat adalah gambaran perjuangan para calon idol yang rela mengorbankan segalanya demi satu kata yang terdengar sederhana, yakni debut.
Mimpi menjadi idol dijadikan umpan, sementara kerja keras, rasa sakit, dan kehilangan masa muda dianggap sebagai harga yang wajar. Ada tujuh pengorbanan yang harus dilakukan para calon idol agar bisa debut, dan semuanya digambarkan dengan nada getir yang sulit dilupakan.
1. Calon idol harus putus sekolah, kehilangan masa remaja, dan menggantinya dengan jadwal latihan tanpa kepastian, hanya demi jadi idola

2. Bekerja keras sejak usia sangat muda. Para calon idol dalam drama ini bahkan memulai perjuangan saat mereka baru kelas 3 SMA

3. Latihan koreografi tanpa henti. Namun, latihan ini digambarkan bukan sebagai proses kreatif, melainkan tekanan fisik dan mental yang terus menumpuk

4. Olahraga berat demi berat badan ideal. Tidak cukup hanya bisa menari dan bernyanyi, tubuh mereka juga harus memenuhi standar tertentu

5. Latihan berat sambil tetap menjalani diet ketat. Pihak agensi membatasi asupan makanan mereka, sementara energi terus diperas

6. Badan sudah kurus tapi tetap dipaksa menurunkan berat badan. Para calon idol masih diminta menurunkan berat badan demi visual yang dianggap menjual

7. Menandatangani kontrak kerja yang berat. Mereka tidak sepenuhnya paham isi kontrak, tapi tetap menandatanganinya karena takut kehilangan kesempatan

Melalui kisah para calon idol ini, Taxi Driver 3 kembali menegaskan bahwa kejahatan tidak selalu berbentuk kekerasan fisik atau pembunuhan. Ada kejahatan yang bekerja pelan-pelan, memakan mimpi, kesehatan, dan masa depan dengan senyap. Dengan mengangkat sisi gelap dunia idol, drama ini mengajak penonton untuk mempertanyakan harga sebuah mimpi dan siapa sebenarnya yang diuntungkan dari pengorbanan anak-anak muda yang terlalu dini dipaksa dewasa.


















