Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Problematika Remaja yang Dihadapi Bok I Na di The Atypical Family

still cuts drama The Atypical Family (instagram.com/jtbcdrama)

Karakter Bok I Na (Park So Yi) menjadi highlight tersendiri bagi drama The Atypical Family (2024). Ia merupakan putri semata wayang dari Bok Gwi Ju (Jang Ki Yong). Sayangnya, ia tumbuh tanpa perhatian yang cukup karena sang ayah menderita depresi pasca kematian ibunya.

Di sisi lain, latar belakang tersebut dapat menjadi pemicu atas krisis yang dihadapi Bok I Na memasuki usia remajanya. Lantas, apa sajakah itu? Berikut ini ketiga problematika remaja yang dihadapi Bok I Na di The Atypical Family.

1. Kesulitan berkomunikasi dengan orangtua

still cuts drama The Atypical Family (instagram.com/jtbcdrama)

Bok Gwi Ju mengalami depresi berat setelah kematian sang istri. Ia pun tak dapat fokus menjalankan perannya sebagai seorang ayah. Terlebih, anggota keluarga lainnya juga jarang mengisi kekosongan di hati Bok I Na. Kebanyakan sibuk dengan urusan masing-masing. 

Hal ini diperparah dengan budaya keluarga Bok yang tak terbiasa menghabiskan waktu bersama. Mereka tidak pernah sarapan pagi dalam satu meja, pergi quality time keluarga, atau bahkan sekedar menonton televisi di ruang keluarga. Padahal, momen tersebut dapat menjadi kesempatan untuk saling bertukar pikiran dan berbagi cerita satu sama lain. 

Akibatnya, kebutuhan didengar Bok I Na tidak dipenuhi dengan baik. Ia pun menjadi sangat canggung setiap kali mengkomunikasikan sesuatu kepada keluarganya. Nahas, ia mulai nyaman untuk menyimpan semua ceritanya sendiri hingga menjadi sosok yang tertutup.

2. Mengalami krisis dalam lingkungan pertemanan

still cuts drama The Atypical Family (instagram.com/jtbcdrama)

Anak-anak membutuhkan pujian dari orangtuanya sejak kecil. Ini untuk memberikan validasi agar anak dapat tumbuh dengan percaya diri.

Sayangnya, Bok I Na tidak memperoleh hal tersebut. Ia pun menjadi seorang anak dengan kepercayaan diri yang kurang. Bahkan, ia sampai kesulitan bersosialisasi dengan lingkungan pertemanannya di sekolah. 

Belakangan, terdapat seorang teman perempuan yang mendekatinya untuk pertama kali. Bok I Na tampak sangat senang, bahkan sampai menghadiahinya sebuah jam tangan mahal milik neneknya. Ia juga kesulitan menolak permintaan temannya yang menginginkan sepatu kesayangannya.

Hal tersebut membuktikan, kalau Bok I Na merupakan orang yang rela menderita demi menyenangkan orang lain. Menjadi people pleaser seperti ini tak cukup baik karena dapat kerugian diri sendiri jika tidak menciptakan batasan. 

3. Merasa mampu melakukan semuanya sendiri

still cuts drama The Atypical Family (instagram.com/jtbcdrama)

Bok I Na dipaksa mandiri oleh keadaan. Ia pun tak pernah mengkomunikasikan segala keperluannya kepada keluarga, bahkan untuk hal-hal penting sekaligus. Misalnya saja, Bok I Na tak pernah menyampaikan pesan-pesan guru untuk ayahnya. Padahal, ini merupakan informasi akademik yang penting. 

Bok Gwi Ju yang memperoleh panggilan dari sekolah pun merasa sangat bersalah. Ia tak mengerti apa pun perihal perkembangan putrinya di sekolah. Bok Gwi Ju juga sempat mengkhawatirkan Bok I Na yang diduga menerima perundungan dari teman-temannya. Ia lantas meminta Do Da Hae (Chun Woo Hee) untuk membuat putrinya bercerita. 

Hubungan ayah dan anak ini cukup rumit satu sama lain. Kendati demikian, ini bukannya tidak mungkin untuk diperbaiki jika keduanya memiliki keinginan. Lantas, apakah problematika Bok I Na dapat diatasi oleh Bok Gwi Ju? Saksikan kelanjutan di The Atypical Family, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
N i n d
EditorN i n d
Follow Us