7 Tips Merawat Anak untuk Single Parent di Drakor Love, Take Two

Menjadi orang tua tunggal bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi seorang single parent, mulai dari membagi waktu antara pekerjaan dan anak, menjaga komunikasi yang sehat, hingga memastikan tumbuh kembang anak tetap terjaga. Drama Korea Love, Take Two (2025) memperlihatkan salah satu kisah inspiratif antara Ryu Jeong Seok (Park Hae Joon), seorang arsitek sekaligus ayah tunggal, dan putranya, Ryu Bo Hyeon (Kim Min Kyu). Hubungan keduanya yang hangat, penuh kepercayaan, dan minim konflik menghadirkan banyak pelajaran berharga bagi para penonton, khususnya mereka yang sedang menjalani peran sebagai orang tua tunggal.
Kedekatan Jeong Seok dengan Bo Hyeon bukan hanya terbentuk dari rutinitas sehari-hari, melainkan juga karena sikap saling menghargai yang selalu mereka bangun. Sang ayah tidak memaksakan kehendak, sementara sang anak merasa nyaman untuk terbuka pada orang tuanya. Dinamika ini membuktikan bahwa single parent bisa menciptakan lingkungan yang aman, penuh dukungan, dan sehat bagi anak. Lewat drama ini, kita bisa belajar bagaimana cara sederhana namun bermakna untuk mempermudah peran sebagai single parent. Berikut ini tips inspiratif yang bisa dipetik dari hubungan ayah-anak di drakor Love, Take Two.
1. Jadilah orang tua sekaligus teman bagi anak

Menjadi orang tua tunggal sering kali membuat seseorang harus memainkan dua peran sekaligus. Ryu Jeong Seok memperlihatkan bahwa ia tidak hanya menjadi ayah bagi Bo Hyeon, tetapi juga bisa menjadi teman curhat. Hubungan ini terbentuk karena Jeong Seok memberi ruang bagi anaknya untuk merasa aman bercerita tanpa takut dihakimi. Bo Hyeon pun bisa berbicara bebas mengenai perasaannya, termasuk kegelisahan tentang ibunya yang tinggal jauh di Jerman. Sikap ini membuat anak merasa tidak sendirian menghadapi dunia, karena tahu ada orang tua yang mendengarkan dengan tulus.
Single parent bisa menerapkan cara ini dengan lebih sering mengajak anak berdialog santai, bukan hanya saat ada masalah. Obrolan ringan tentang hobi, mimpi, atau aktivitas sehari-hari akan memperkuat ikatan emosional. Dengan begitu, anak lebih percaya bahwa orang tua mereka adalah sosok yang bisa diandalkan. Kehangatan seperti ini membantu anak tumbuh dengan rasa percaya diri yang tinggi, meski hanya memiliki satu orang tua di rumah.
2. Beri anak kesempatan untuk menentukan jalan hidupnya

Salah satu adegan yang berkesan adalah ketika Bo Hyeon memilih berhenti sekolah di kelas 11 SMA untuk merintis bisnis budidaya bunga. Keputusan ini mungkin berat bagi sebagian orang tua, tetapi Jeong Seok mendukung pilihan anaknya. Ia percaya bahwa Bo Hyeon bisa bertanggung jawab atas keputusannya sendiri. Dukungan ini membuktikan bahwa orang tua tunggal tidak harus selalu memaksakan kehendak, melainkan bisa memberikan ruang agar anak belajar mandiri.
Dalam kehidupan nyata, hal ini bisa diaplikasikan dengan memberi anak kesempatan mencoba hal baru sesuai minatnya. Tidak semua anak harus mengikuti jalur konvensional yang dianggap aman. Orang tua tunggal yang menghargai pilihan anak akan membangun kepercayaan dan rasa hormat yang kuat. Anak pun akan lebih mudah belajar arti tanggung jawab sejak dini.
3. Bangun komunikasi yang jujur dan terbuka

Komunikasi menjadi kunci utama dalam hubungan orang tua dan anak. Jeong Seok selalu berusaha berbicara jujur dengan Bo Hyeon, termasuk mengenai kepergian ibunya. Ia tidak menutupi kenyataan, melainkan menjelaskan dengan cara yang bisa dipahami anak. Kejujuran ini membuat Bo Hyeon merasa dihargai, meskipun situasinya tidak selalu mudah diterima. Sikap terbuka ini juga menghindarkan anak dari kesalahpahaman yang bisa menimbulkan luka emosional.
Bagi single parent, penting untuk tidak meremehkan perasaan anak. Komunikasi dua arah yang sehat akan menciptakan ikatan batin yang kokoh. Anak yang merasa didengar dan dipercaya biasanya akan lebih terbuka, sehingga memudahkan orang tua untuk memahami kebutuhannya. Transparansi dalam keluarga kecil ini membantu anak merasa aman dan terlindungi, meski hanya ada satu orang tua di rumah.
4. Jadilah tempat aman bagi anak saat menghadapi masalah

Ketika ibunya datang kembali ke Korea, Bo Hyeon sempat merasa tidak nyaman tinggal bersama kedua orang tuanya. Dalam situasi itu, Jeong Seok tetap menjadi tempat aman bagi anaknya. Ia tidak memaksa, melainkan memberi kesempatan bagi Bo Hyeon untuk mengekspresikan perasaannya. Sikap ini menunjukkan bahwa single parent harus mampu menghadirkan rasa aman bagi anak, terutama ketika menghadapi kondisi emosional yang sulit.
Bagi single parent, menghadirkan rasa aman berarti siap menerima anak apa adanya. Orang tua bisa menjadi sosok yang menenangkan, bukan menekan. Dengan begitu, anak akan lebih mudah melewati situasi sulit karena tahu ada satu orang yang selalu mendukung mereka. Hal ini juga membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.
5. Hargai dan akui usaha anak

Seiring waktu, Jeong Seok sering memberikan proyek kepada Bo Hyeon untuk dikerjakan sendiri. Ia bahkan mengakui hasil kerja anaknya tanpa meremehkan. Sikap ini menumbuhkan rasa percaya diri pada Bo Hyeon sekaligus memperlihatkan bahwa sang ayah menghargai kemampuannya. Mengakui usaha anak adalah cara sederhana tetapi berdampak besar dalam memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.
Dalam kehidupan nyata, single parent bisa menerapkan hal ini dengan memberikan pujian tulus atas pencapaian anak, sekecil apa pun itu. Menghargai usaha anak akan membuat mereka merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk berkembang. Anak yang percaya diri dengan kemampuannya akan tumbuh menjadi pribadi mandiri dan optimis dalam menjalani kehidupan.
6. Ajak anak terlibat dalam aktivitas keluarga

Kebersamaan Jeong Seok dan Bo Hyeon juga tampak dari bagaimana mereka saling mendukung aktivitas masing-masing. Bo Hyeon sering ikut terlibat dalam pekerjaan ayahnya, sementara Jeong Seok mendukung bisnis bunga milik anaknya. Aktivitas bersama ini menciptakan suasana keluarga yang hangat dan penuh kebersamaan, meskipun hanya terdiri dari dua orang.
Single parent bisa meniru hal ini dengan melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga, rekreasi, atau bahkan pekerjaan. Aktivitas bersama bukan hanya memperkuat ikatan emosional, tetapi juga mengajarkan anak tentang kerja sama. Anak pun merasa dirinya penting dalam keluarga kecil itu, sehingga lebih mudah menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kasih sayang.
7. Tetap tenang dan bijak dalam menghadapi konflik

Salah satu hal yang membuat hubungan Jeong Seok dan Bo Hyeon harmonis adalah kepribadian sang ayah yang tenang. Ia jarang memarahi anaknya, apalagi dengan emosi berlebihan. Ketika ada perbedaan pendapat, Jeong Seok memilih untuk berdialog dan mencari solusi bersama. Sikap ini membuat konflik tidak berkembang menjadi pertengkaran besar, sehingga hubungan keduanya tetap sehat.
Bagi single parent, menjaga ketenangan saat menghadapi konflik sangatlah penting. Anak cenderung meniru sikap orang tuanya, sehingga ketenangan akan membantu mereka belajar mengelola emosi dengan lebih baik. Konflik yang dihadapi dengan kepala dingin juga memberi pesan bahwa masalah bisa diselesaikan dengan cara sehat. Dengan begitu, hubungan orang tua dan anak tetap harmonis meski hanya tinggal berdua.
Hubungan ayah dan anak dalam drakor Love, Take Two membuktikan bahwa single parent bisa tetap membesarkan anak dengan penuh cinta dan kehangatan. Dukungan, kejujuran, dan penghargaan menjadi kunci penting dalam membangun keluarga kecil yang sehat. Inspirasi dari drama ini bisa menjadi pengingat bahwa peran single parent bukanlah kekurangan, melainkan kesempatan untuk menciptakan ikatan yang kuat dengan anak.