Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Karakter Drakor Love, Take Two Menghadapi Trauma

cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)
cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)

Hubungan yang berakhir tak selalu menjanjikan kenangan manis. Ada penyesalan dan rasa takut yang seringkali membentuk tembok tinggi di hati seseorang.

Love, Take Two sendiri sukses menggali sisi psikologis para karakternya yang pernah terluka, lalu mencoba memberi diri kesempatan kedua. Berikut cara karakter drakor ini menghadapi trauma.

1. Membawa emosional baggage ke hubungan baru

cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)
cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)

Setiap karakter di Love, Take Two datang dengan simpanan emosionalnya masing-masing. Mulai dari luka masa lalu, kekecewaan, dan rasa bersalah terbawa hingga mempengaruhi interaksi mereka.

Dalam psikologi, ini disebut emotional baggage, yaitu beban emosional yang belum terselesaikan. Drama ini menunjukkan bahwa mengakui keberadaan luka adalah langkah pertama sebelum membuka hati.

2. Membangun kembali kepercayaan yang sempat hancur

cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)
cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)

Rasa percaya adalah sebuah pondasi dalam hubungan, dan ketika fondasi itu retak, maka untuk membangunnya kembali butuh waktu.

Dua tokoh utama drama ini, Lee Ji An (Yum Jung Ah) dan Lee Hyo Ri (Choi Yoon Ji) memiliki mekanisme pertahanan diri untuk menghindari rasa sakit yang sama, seperti proses trust rebuilding.

3. Menyadari kerentanan dan menyelaminya lebih dalam

cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)
cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)

Salah satu tantangan terbesar adalah membuka hati kembali. Drama ini menyoroti momen-momen di mana karakter nyaris mundur karena takut disakiti.

Ini fear of vulnerability atau menghindari kedekatan emosional demi menghindari potensi terluka. Namun, Hyo Ri mencoba masuk dalam kerentanan untuk tahu sejauh mana batasan dirinya.

4. Proses memaafkan diri

cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)
cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)

Trauma cinta tidak hanya soal dikhianati atau ditinggalkan. Bisa jadi soal rasa bersalah yang dipikul sendirian. Karakter Love, Take Two selalu berjuang memaafkan keputusannya di masa lalu.

Melalui interaksi karakter ibu-anak dan sesama anak yang tumbuh bersama orangtua tunggal, penonton diajak memahami bahwa self-forgiveness adalah bagian penting dari penyembuhan emosional.

5. Memandang pengalaman buruk bukanlah kegagalan

cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)
cuplikan drakor Love, Take Two (x.com/CJnDrama)

Akhirnya, drama ini menekankan bahwa cinta kedua bukanlah mengulang masa lalu, tapi memulai lembaran baru. Kita hadir sebagai versi yang baru.

Dengan growth mindset, karakter belajar bahwa pengalaman buruk bukanlah tanda kegagalan, tapi batu loncatan untuk menjadi lebih bijak. Ini menjadi kunci keberhasilan hubungan di kesempatan kedua.

Love, Take Two jadi pengingat bahwa cinta kedua bukan sekadar pemanis, tapi perjalanan yang penuh refleksi diri. Kisah karakternya menginspirasi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us

Latest in Korea

See More

7 Peran Penting Dukungan Mental untuk Atlet di Drakor The Winning Try

03 Sep 2025, 17:47 WIBKorea