Kenapa PLEDIS Rilis Update Soal Tindakan Hukum Lindungi SEVENTEEN?

PLEDIS merilis pernyataan terkait tindakan hukum yang mereka ambil demi melindungi SEVENTEEN pada Senin (17/3/2025). Lewat Weverse resmi, agensi membagikan tiga tindakan hukum, yaitu kebocoran informasi, postingan jahat, serta pelanggaran pribadi dan ancaman terhadap SEVENTEEN.
CARAT ternyata terlibat langsung dalam pengumpulan bukti terkait tiga pelanggaran yang PLEDIS bagikan. Berikut tiga alasan kenapa PLEDIS mengajukan tindakan hukum untuk melindungi SEVENTEEN!
1. Kebocoran informasi terkait album dan penampilan SEVENTEEN yang belum dirilis

PLEDIS menanggapi kebocoran informasi terkait album dan penampilan SEVENTEEN yang belum rilis di forum daring anonim pada awal 2023. Setelah proses pengumpulan bukti, PLEDIS melakukan pengaduan resmi.
"Kami memulai pengumpulan bukti untuk proses hukum, termasuk mengajukan pengaduan pidana," ungkap PLEDIS.
Agensi yang berada di bawah naungan HYBE Labels tersebut sudah melakukan pengaduan resmi pada paruh kedua 2024. Sementara tersangka sedang menjalani proses investigasi.
"Meskipun kami tidak dapat mengungkapkan rincian lebih lanjut saat ini untuk menghindari campur tangan terhadap investigasi, kami dapat mengonfirmasi bahwa investigasi terhadap tersangka masih berlangsung," lanjut mereka.
2. Tanggapan terhadap postingan jahat, seperti pencemaran nama baik dan hinaan

Pihak agensi juga menanggapi postingan jahat, seperti pencemaran nama baik, rumor palsu, fitnah, dan kekerasan seksual terhadap member SEVENTEEN. Berkat bantuan penggemar, PLEDIS berhasil mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai platform, seperti X, Daum Cafe, Nate Pann, hingga YouTube.
"Secara khusus, kami telah mengidentifikasi dan mengajukan pengaduan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penghinaan yang berlebihan, ejekan, serangan pribadi, kekerasan seksual, rumor yang tidak berdasar, dan pelanggaran privasi," tulis Weverse resmi SEVENTEEN.
PLEDIS sudah mengajukan pengaduan resmi kepada otoritas inverstigasi. Mereka tidak akan memberikan keringanan untuk para tersangka.
"Tidak akan ada penyelesaian atau keringanan hukuman dalam kasus yang melibatkan pelanggaran hak artis kami," tambah mereka.
3. Ancaman terkait penjualan informasi penerbangan SEVENTEEN dan pelanggaran pribadi

Tindakan hukum terakhir berkaitan dengan penjualan informasi penerbangan SEVENTEEN. Salah satu karyawan maskapai penerbangan membocorkan dan menjual informasi penerbangan grup asuhan PLEDIS ini secara ilegal.
"Baru-baru ini, seorang karyawan maskapai penerbangan didakwa secara pidana setelah penyelidikan atas penjualan informasi penerbangan SEVENTEEN secara ilegal, yang melanggar Undang-Undang tentang Promosi Pemanfaatan Jaringan Informasi dan Komunikasi serta Perlindungan Informasi," ungkap agensi yang didirikan pada tahun 2007 itu.
Selain itu, PLEDIS pun menindak tegas para penguntit yang melanggar privasi SEVENTEEN. Setiap tersangka akan dihukum sesuai undang-undag yang berlaku.
"Kami juga telah mengajukan pengaduan hukum berdasarkan Undang-Undang tentang Hukuman atas Kejahatan Penguntitan terhadap individu yang telah melanggar privasi artis kami," demikian tulis agensi SEVENTEEN tersebut.
PLEDIS menyertakan website resmi https://protect.hybecorp.com bagi penggemar yang ingin melaporkan segala tindak ilegal terhadap SEVENTEEN. Mereka juga berjanji akan memastikan keamanan S.Coups dan kawan-kawan.