3 Kejadian Pahit yang Sering Dialami saat Merintis Usaha, Relate?

Tidak semua pengusaha bisa hidup dengan beragam kemudahan seperti yang dipikirkan oleh banyak orang. Sebelum sampai ke tahap menikmati manisnya hasil jerih payah, mereka yang membangun suatu usaha, terlebih merupakan perintis yang benar-benar mengawali segalanya dari nol, kerap kali mengalami berbagai kesulitan. Jangankan bersenang-senang dengan penghasilan yang besar, mampu bertahan agar tidak gulung tikar saja terkadang sudah menjadi sebuah anugerah luar biasa.
Banyak orang kerap kali lupa bahwa membangun usaha bukanlah urusan yang mudah. Begitu “dihantam” kenyataan, banyak yang akhirnya tumbang dan merasa tidak bisa bangkit lagi. Supaya tidak terkejut, sebaiknya kamu perlu tahu beberapa kejadian pahit yang sering dialami saat merintis usaha berikut ini. Simak baik-baik, ya!
1.Keterbatasan modal

Seseorang yang memilih untuk bekerja secara mandiri dengan mendirikan suatu usaha biasanya dianggap pasti punya modal besar. Bagaimana tidak, ada banyak hal yang harus dipenuhi saat hendak menciptakan pekerjaan sendiri sehingga tidak mungkin bisa bila hanya punya uang dalam jumlah terbatas. Namun, apakah hal ini selalu benar?
Sayangnya, tidak semua orang cukup beruntung memiliki sumber daya yang besar. Tidak sedikit para pengusaha perintis yang memulai “petualangan” dengan modal yang sangat terbatas. Mereka bahkan sampai menjual sebagian harta benda untuk tambahan biaya usaha. Meski hal ini dapat membuat hidup terasa begitu sengsara dan berat untuk dijalani, pantang untuk menyerah selama masih ada kesempatan untuk berjuang. Kemauan kuat semacam ini tentu patut mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya.
2.Menderita kerugian berkali-kali

Salah satu tujuan mendirikan suatu usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan. Harapannya, uang ekstra yang dimiliki tersebut kelak bisa menunjang kehidupan di masa depan agar menjadi lebih sejahtera dan terjamin. Sayangnya, usaha yang digeluti terkadang tidak berhasil. Alih-alih dapat untung, yang dialami justru kerugian berkali-kali.
Fakta pahit ini bisa menimpa setiap pengusaha, terutama mereka yang baru belajar atau merintis dengan sumber daya yang begitu minimal. Meski tidak mudah, banyak yang menjadikan ini sebagai pelajaran berharga dan terus meningkatkan kualitas diri. Perlahan tetapi pasti, mereka mampu memperbaiki segala kekurangan dan bangkit dengan semangat baru yang lebih menyala. Hebat!
3.Diremehkan oleh orang lain

Satu lagi hal yang hampir selalu dialami oleh mereka yang sedang merintis usaha, yaitu mendapatkan cibiran dari orang lain. Tidak jarang, anggapan merendahkan ini bahkan datang dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, yang mungkin merasa kecewa dengan keputusan yang telah diambil orang tersebut. Meski sudah menyiapkan diri akan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi, ternyata sungguh menyakitkan mendapati diri dipandang sebelah mata.
Tidak dapat dimungkiri bahwa situasi semacam ini dapat membuat seseorang jadi berkecil hati karena merasa tidak ada yang berpihak padanya. Namun, mereka yang sudah punya tekad kuat untuk membangun usaha biasanya akan mencari jalan untuk bangun meski sama sekali tidak mudah. Melalui proses panjang, para perintis tersebut akhirnya dapat membuktikan bahwa anggapan negatif yang dilontarkan selama ini ternyata tidak terbukti karena mereka bisa meraih kesuksesan berkat keuletan dan semangat pantang menyerah.
Merintis usaha adalah hal yang tidak bisa dianggap remeh karena memang membutuhkan sumber daya dan kerja keras yang nyata. Namun, kalau kamu sudah membulatkan tekad untuk mengerjakan misi tersebut, jangan takut untuk berjuang. Tunjukkan keseriusan dan selalu berikan yang terbaik. Percayalah, suatu saat nanti, kalian akan menuai hasil jerih payah yang telah diupayakan dengan sungguh-sungguh. Semangat, ya!