5 Alasan Jangan Impulsif Resign karena Masalah Sepele

Saat diterpa masalah baru di tempat kerja, resign selalu menjadi pilihan utama yang muncul di pikiran. Ditambah lagi banyak konten di media sosial yang menormalisasi hal ini. Kalau hak seperti gaji, tunjangan, dan insentif diberikan secara tidak layak, memang seharusnya kamu segera resign.
Namun, kalau hak-hak di atas masih kamu dapat, apalagi jumlahnya sangat besar, sebaiknya bertahan saja. Karena masalah pun tidak akan selamanya hadir, pasti lama-lama ada solusi yang didapat. Selain itu, keluar kerja secara tiba-tiba bisa mengganggu jenjang karir yang sedang kamu tempuh.
Lalu, kembali mulai dari nol di tempat lain juga bukan hal mudah. Ada proses adaptasi yang harus dilewati. Nah, supaya kamu gak gampang memutuskan hal secara spontan, sebaiknya simak lima alasan jangan impulsif resign karena masalah sepele, di artikel berikut ini. Baca bersama supaya mendapat insight baru, yuk!
1. Kamu belum tentu segera mendapat pekerjaan baru

Mendapat pekerjaan kini menjadi tantangan baru karena lapangan kerja yang semakin sedikit. Kamu yang baru resign harus berebut lowongan bersama para lulusan baru dan mereka yang jadi korban PHK. Apalagi yang berpengalaman ini tentu perlu digaji lebih besar sehingga para pemberi kerja lebih memilih lulusan baru yang bisa digaji lebih rendah sesuai budget yang mereka punya.
Memang kita harus berpikir postif dan yakin pasti ada peluang, tapi kalau sudah memasuki usia matang, kita juga harus realistis. Jangan terjebak di ekspektasi semu, ya. Pastikan kamu sudah menyiapkan semuanya sebelum resign.
Jangan keluar dari pekerjaan karena emosi sesaat. Toh, kalau sudah kesulitan, kamu sendiri yang akan repot. Jadi, pastikan sudah diterima di tempat lain sebelum resign dari pekerjaanmu saat ini atau minimal kamu punya pekerjaan sampingan selama mencari kerja lagi.
2. Drama rekan kerja pasti akan berlalu

Suka atau tidak, orang toxic memang selalu ada di mana-mana, termasuk di tempat kerja. Apa pun jabatan mereka, kamu tetap harus profesional menghadapi setiap kelakuannya. Menghindar pun tidak ada gunanya, karena di tempat baru juga pasti setidaknya ada satu orang yang kelakuannya menyebalkan.
Karena itulah, jangan resign karena alasan benci dengan rekan kerja. Tahan dirimu dan pikirkan dengan tenang. Selama pekerjaan bisa selesai dengan baik dan kamu mendapat bayaran sesuai dengan yang dijanjikan, tetaplah bekerja di sana. Jangan terlalu memikirkan drama yang terjadi di kantor.
Lalu, kalau ada orang yang jelas suka membuat masalah, jangan terlalu dekat dengannya. Cukup berinteraksi seperlunya tentang hal yang berkaitan dengan kerjaan. Jangan buang waktumu meladeni drama tidak penting.
3. Ingat kebutuhan dan tagihan yang masih perlu ditanggung

Sebagai orang dewasa, tentu kita tidak bisa lepas dari ciclan, entah itu cicilan rumah, kendaraan, hingga hutang pribadi. Kalau pun tidak punya cicilan, masih ada kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Karena itulah, jangan bertindak impulsif dengan resign, padahal keuanganmu sendiri masih sulit.
Bukannya meringankan beban yang kamu punya, keputusan tiba-tiba ini justru bisa menambah beban baru. Apalagi kalau tidak punya dana darurat, kamu bisa semakin sulit saat menganggur. Karena melamar pekerjaan baru pun butuh modal.
Dari menyiapkan berkas lamaran manual hingga ongkos ke tempat wawancara, semuanya butuh uang. Jadi, jangan bertindak gegabah dan selalu merasa benar. Pikirkan dulu dengan baik, dan setop mengambil keputusan hanya untuk hari ini, tapi pikirkan juga efek jangka panjangnya.
4. Belum tentu ada yang membantu saat susah nanti

Saat kamu resign tiba-tiba tanpa punya rencana apalagi dana darurat, jangan harap orang lain bisa membantumu. Meskipun orang itu pernah kamu bantu, belum tentu mereka bisa melakukan hal yang sama. Bukan tidak tahu balas budi, tapi bisa saja mereka juga sedang dalam kondisi sulit.
Karena itulah, jangan mudah terpengaruh untuk keluar dari pekerjaan selama tidak ada masalah yang serius, seperti kekerasan fisik dan verbal hingga gaji yang tidak dibayarkan. Hindari juga resign karena bosan padahal kamu sudah mendapat benefit yang banyak. Ingat selalu, kalau kamu harus mandiri dan berpenghasilan.
Bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri. Dengan bekerja, kamu tidak akan mudah diremehkan. Penghasilan yang kamu dapat juga bisa membantumu menata masa depan yang lebih baik selama kamu pandai mengatur keuangan.
5. Setiap masalah bisa selesai dengan komunikasi yang baik

Setiap mendapat masalah di tempat kerja, jangan langsung kabur. Tapi lihat dulu apa masalahnya, cari penyebabnya, lalu ajak pihak-pihak yang terlibat untuk berkomunikasi. Selama masalahnya berhubungan dengan pekerjaan pasti ada solusi yang didapat.
Kalau kamu kesulitan mengikuti ritme kerja yang lain, masih ada kesempatan untuk bertanya dan belajar. Jangan mudah menyerah karena hal sepele. Hindari overthinking setiap melakukan kesalahan saat masih di level pemula, karena semua senior yang sudah mahir pun pastinya melalui level pemula dulu.
Intinya, jauh-jauh deh dari tindakan impulsif. Pikirkan dulu dengan matang sebelum memutuskan sesuatu, termasuk saat mau resign. Jangan sampai hidupmu yang sudah nyaman dengan penghasilan bulanan, tiba-tiba jadi sulit karena keputusan spontan yang kamu buat tanpa rencana yang baik.