5 Alasan Kamu Sering Gak Betah Bekerja di Setiap Perusahaan

Pindah dari kantor A ke kantor B, otomatis membuatmu harus menyesuaikan diri dengan 'iklim' di kantor yang baru. Bukan sebaliknya, di mana kamu berharap bisa diterima baik oleh warga kantor, tanpa berupaya bersikap ramah kepada mereka.

Jangan kesal kalau ada beberapa rekan kerja yang merasa kurang nyaman denganmu. Jadi bahan omongan di kantor sebenarnya hal yang lumrah. Selama itu tidak menimbulkan fitnah, kamu hanya perlu mengabaikannya saja.

Lagi pula jika kamu bisa membaur dan akrab dengan karyawan lain, tentu gak akan lagi jadi bahan gosip, kok. Jika kamu gak pintar menyesuaikan diri, ya sama saja pada akhirnya bakal merasa gak betah juga di pekerjaan barumu ini.

Tidak ada salahnya, kok, memilih pekerjaan sesuai dengan minat dan juga bakat yang kamu punya. Justru dengan begitu, kamu bisa nyaman menjalani profesimu dan hasil kerjamu pun bakal lebih maksimal.

Lain cerita bila selama ini kamu gak tahu passion-mu itu apa. Asal diterima kerja saja kamu sudah senang banget. Gak heran, bila dalam bekerja kamu sering merasa kesulitan.

Belum lagi, jenis job desk yang dikerjakan terbilang rumit dan memerlukan konsentrasi tinggi, bukannya asal bisa saja. Alhasil, belum juga kelar masa percobaan, kamu sudah nyerah duluan. Makanya, coba deh cari tahu apa minat dan bakatmu terlebih dahulu. 

Di antara teman-teman satu gengmu, hanya kamu seorang yang bekerja di perusahaan swasta. Sementara kawan-kawan yang lain terlihat sukses dengan bisnis mereka. Hal ini kerap kali memicu rasa iri di hatimu.

Kamu beranggapan kalau hidup mereka itu enak banget. Gak perlu berangkat pagi dan pulang sore. Tidak juga harus dimarahi oleh bos karena kerjanya kurang maksimal. 

Mulai, deh, kamu suka membanding-bandingkan dan lupa untuk bersyukur atas apa yang dimiliki sekarang. Memang teman-temanmu gak perlu terikat peraturan kantor setiap hari, karena mereka kerja untuk dirinya sendiri.

Tapi bila dilihat dari sisi lain, mereka gak punya penghasilan tetap yang selalu masuk ke rekening tiap bulannya, lho. Bisa saja ketika bisnisnya lagi sepi, laba yang didapat bulan ini gak seberapa. Rasa iri ini yang bisa bikin kamu jadi gak betah kerja. 

Perselisihan di antara karyawan perusahaan adalah hal yang sering terjadi. Namanya juga kerja di bawah tekanan, kadang stres bikin orang jadi bicara seenaknya dan itu bisa melukai perasaan rekan kerja yang lain. Paling penting kamu bisa bersikap profesional. Bukannya malah mencampurkan dendam pribadi dengan pekerjaan. 

Mentang-mentang rekan satu timmu dulu pernah bicara kasar padamu, di proyek kali ini kamu ingin balas dendam ke dia. Tidak hanya kerjaan saja yang jadi berantakan karena tingkahmu ini, suasana kantor setelah kejadian itu juga bakal terasa gak nyaman lagi. Ujung-ujungnya, kamu jadi ambil jalan pintas dengan resign dari pekerjaanmu ini. 

Risiko kerja ikut orang, kamu mesti bekerja dengan sebaik-baiknya menurut apa yang sudah diperintahkan oleh atasan. Jangan sampai hasilnya kurang maksimal dan membuatmu ditegur sama si bos. Tetapi bila sekali waktu kamu mendapat teguran dari atasanmu, ya jangan baper. Jadikan itu sebagai koreksi agar nantinya kesalahan yang sama gak terulang lagi. 

Kalau dalam bekerja kamu masih suka bawa-bawa perasaan, ya repot juga, dong. Kena tegur sedikit saja mentalmu langsung anjlok. Masa iya, tiap kali melakukan kesalahan kamu memilih keluar dari pekerjaanmu, sih? Jelas skill-mu gak bakal berkembang kalau begini caranya. 

Memutuskan untuk resign dan pindah ke perusahaan yang lain adalah hakmu. Selama alasan yang mendasarinya jelas. Jangan hanya karena hal-hal sepele seperti itu, ya. Mulailah berdamai dengan diri sendiri dan sering-seringlah introspeksi. Supaya kamu gak terlalu sering berpindah-pindah kerjaan. Lagi pula, itu bisa jadi rapor merah pada CV-mu juga, lho.