5 Alasan Kuliah adalah Investasi Menguntungkan, Catat!

Mungkin kamu pernah mendengar kalau pendidikan tinggi alias kuliah adalah hal yang percuma, bahkan membuang-buang uang. Apalagi melihat desas-desus kondisi ekonomi saat ini dimana banyak yang bersuara bahwa lulusan sarjana juga sulit mendapatkan pekerjaan. Sedangkan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Lantas, apakah pendidikan tinggi alias kuliah masih relevan sebagai investasi masa depan? Apa alasan kuliah masih merupakan investasi yang menguntungkan? Yuk, simak alasannya.
1. Pendapatan yang lebih tinggi

Banyak suara berkata bahwa pendidikan tinggi tidak relevan di masa kini. Namun kenyataan berkata sebaliknya. Dilansir Forbes, menurut penelitian oleh Georgetown Center for Education and the Workforce, lulusan perguruan tinggi di Amerika memperoleh penghasilan rata-rata 2,8 juta dolar Amerika (Rp45,9 miliar) selama hidupnya. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari lulusan sekolah menengah dengan nilai penghasilan 1,6 juta dolar Amerika (Rp26,2 miliar).
Dilansir Diverse Education, sebuah penelitian lain oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menunjukkan hasil serupa. Rata-rata orang berusia 25 tahun ke atas yang memiliki gelar sarjana memperoleh penghasilan 30 ribu dolar Amerika (Rp492 juta) lebih banyak setiap tahunnya daripada lulusan sekolah menengah.
Lulusan perguruan tinggi memiliki kesempatan untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji yang lebih besar karena skill mereka. Di sisi lain, bagi mereka yang berwirausaha, pengetahuan mereka di perguruan tinggi juga bisa membantu.
2. Keuntungan selain soal gaji

Keuntungan menjadi lulusan perguruan tinggi bukan hanya gaji, namun banyak lainnya. Pekerjaan yang diperoleh lulusan ini cenderung lebih stabil dengan banyak fasilitas seperti asuransi kesehatan dan tabungan hari tua.
"Gelar sarjana memberikan stabilitas, keamanan, dan jalur menuju kesehatan finansial jangka panjang dengan menyediakan akses ke pekerjaan yang lebih mungkin memberikan manfaat seperti asuransi kesehatan dan tabungan pensiun. Pemegang gelar sarjana cenderung tidak menganggur, cenderung tidak dipenjara, cenderung tidak bergantung pada program dukungan publik, dan cenderung hidup lebih lama dan lebih sehat," Charles L. Welch, presiden dan CEO dari American Association of State Colleges and Universities (AASCU) mengungkapkan dalam Forbes.
3. Investasi yang tidak terdepresiasi

Pendidikan adalah investasi yang tidak mengalami depresiasi. Ilmu yang diperoleh semasa kuliah akan dapat terus dipakai seumur hidup.
Dilansir Diverse Education, BLS juga memperkirakan 2/3 dari pekerjaan yang ada di tahun 2032 akan membutuhkan gelar sarjana. Hasil serupa juga muncul dalam laporan Pusat Pendidikan dan Tenaga Kerja Universitas Georgetown yang memperkirakan bahwa pada tahun 2031 pekerjaan dengan gaji baik hanya membutuhkan 20 persen lulusan di bawah perguruan tinggi.
Menginvestasikan waktu dan tenaga untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dinilai menjanjikan hasil yang sepadan. Apalagi dengan perkiraan pasar kerja di masa depan yang membutuhkan lebih banyak sarjana daripada lulusan sekolah menengah.
"Pinjaman mahasiswa sebesar 25 ribu dolar dianggap sebagai krisis, sementara pinjaman mobil sebesar 25 ribu dolar untuk aset yang terdepresiasi dengan cepat—dianggap sebagai hal yang rutin. Jika dianggap sebagai investasi, bukan pengeluaran, nilai gelar sarjana menjadi jauh lebih jelas," Welch mengungapkan.
4. Mengajarkan cara berpikir kritis

Selain subjek ilmu yang diambil, perguruan tinggi juga mengajarkan cara berpikir kritis. Perguruan tinggi membantu mengasah kemampuan seseorang dalam membedakan fakta dan fiksi. Selain itu, orang yang terdidik di perguruan tinggi juga dilatih menggunakan informasi dan logika untuk membuat keputusan penting.
"Dalam iklim politik yang sangat terpolarisasi saat ini, memanipulasi realitas telah menjadi praktik umum. Itu termasuk upaya untuk menulis ulang sejarah dan mendistorsi berita dan fakta untuk memuaskan bias agama, politik, atau budaya, atau untuk keuntungan pribadi. Seorang pemilih yang terdidik tidak dapat dengan mudah terpengaruh, dan perguruan tinggi dapat menjadi jalur penting untuk mengumpulkan pengetahuan yang begitu kuat," John J. Petillo, Ph.D., presiden Sacred Heart University di Fairfield mengungkapkan dalam US News.
5. Kontribusi pada masyarakat

Berkuliah bukan hanya investasi yang menguntungkan diri sendiri, namun juga masyarakat. Lewat perguruan tinggi dokter, tenaga kesehatan, pengacara, tenaga hukum, ilmuan dan banyak profesional terbentuk. Hal ini tentunya lebih menguntungkan bagi banyak pihak.
Sumber daya manusia yang berkualitas akan membuat kondisi masyarakat dan negara semakin baik pula. Pembangunan dan cita-cita bangsa untuk sejahtera juga semakin mudah diraih.
Itulah beberapa alasan mengapa kuliah adalah investasi yang menguntungkan. So, jangan mudah tergoda oleh suara-suara sumbang yang menentang seseorang untuk menuntut ilmu, ya.