5 Cara Komunikasi yang Buruk pada Rekan Kerja, Harus Dihindari!

Komunikasi dengan bahasa yang efektif menjadi hal penting yang setiap orang perlu lakukan, terutama di dunia kerja. Dengan begitu, maka akan terhindar dari risiko saling salah paham dalam berkomunikasi.
Sering terjadi, pesan yang telah kamu sampaikan tidak bisa dipahami oleh lawan bicaramu. Alasannya beragam, enggan mengkonfirmasi ulang, bahasa yang digunakan rumit, hingga disertai emosi karena konflik pribadi. Tentu saja hal ini memunculkan konflik baru dengan rekan kerjamu.
Supaya gak terjadi kesalahpahaman, coba hindari beberapa cara komunikasi yang buruk pada rekan kerjamu berikut ini!
1.Berkomunikasi dengan istilah ambigu atau bahasa gaul

Mereka yang tidak mampu berkomunikasi dengan jelas akan kerap mengalami salah paham. Kalau kamu tidak bisa menyampaikan pesan dengan cara yang benar, maka lawan bicaramu besar kemungkinan akan salah mengartikan. Hindari penggunaan bahasa gaul yang cepat berubah-ubah, serta istilah ambigu yang menyebabkan kebingungan.
Sampaikan pesan dengan bahasa yang sederhana, agar mudah dipahami, sehingga pesan yang ingin kamu sampaikan sesuai. Sebelum mengakhiri percakapan, kamu juga perlu untuk mengkonfirmasi ulang untuk menghindari kesalah pahaman. Konfirmasi ulang menjadi tanda kalau kedua belah sudah saling paham.
2.Menggunakan bahasa nonverbal yang tidak jelas

Berkomunikasi dengan bahasa nonverbal, seperti ekspresi wajah, naik turun nada suara, gesture tubuh, juga memberi peran penting agar komunikasi dua arah bisa mudah dipahami. Namun, semua itu harus dilakukan secara konsisten, bahasa nonverbal harus sejalan dengan pesan yang kamu sampaikan.
Kamu tidak bisa bibir tersenyum manis, tapi mata melotot dan mengepalkan tangan dengan kuat. Tentu kamu bingung mengartikan maksud tersebut. Latih diri kamu untuk menjaga keserasian, antara komunikasi verbal dengan nonverbal. Agar tidak menyebabkan kesalahpahaman yang berbuntut pada konflik panjang di lingkungan kerja.
3.Berkomunikasi dengan melibatkan masalah pribadi

Memiliki konflik dengan rekan kerja yang masih ada kaitannya dengan pekerjaan adalah hal yang wajar terjadi. Setiap konflik akan membantumu untuk semakin bijak bersikap.
Sayangnya, saat menghadapi konflik banyak dari mereka menciptakan asumsinya masing-masing. Contohnya, padahal konflik pekerjaan sudah teratasi, tetapi kamu jadi tidak suka sisi kepribadiannya.
Asumsi negatif tersebut juga bisa menjadi penyebab terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi dengan rekan kerja. Dari yang sebelumnya kamu tidak keberatan rekan kerjamu yang berkomunikasi dengan nada tinggi, tetapi karena terbawa konflik, kamu jadi gampang tersinggung, mengambil kesimpulan sembarangan.
4.Terpengaruh oleh emosi

Emosi juga bisa mempengaruhi cara berkomunikasi. Saat kamu merasa khawatir atau marah karena sesuatu atau saat sedang bahagia, segala kalimat yang keluar dari lawan bicaramu bisa saja sengaja kamu abaikan. Misalnya, klien komplain dengan bahasa yang kasar, tentu kamu akan lebih fokus ke ponsel daripada mendengarkan lawan bicaramu, kan?
Cobalah untuk mengelola emosi dengan baik. Jika sedang mencemaskan sesuatu, daripada tidak fokus dengan diskusi dengan rekan kerja, jika memungkinkan, mintalah waktu dan menepi di ruangan lain. Emosi yang kamu tampilkan akan mempengaruhi komunikasi dengan rekan kerja lainnya. Kamu akan dianggap tidak profesional.
5.Kesibukan bikin komunikasi jadi terbatas

Komunikasi efektif bisa terjadi apabila didukung kedua belah pihak saling fokus. Bukan malah multitasking dengan kesibukan masing-masing. Alhasil, kamu tidak bisa fokus mendengarkan, tidak mengerti maksud utama dari komunikasi tersebut.
Selain itu, kesibukan juga bikin komunikasi jadi terbatas. Beberapa orang hanya ingin inti dari percakapan, menganggap proses lainnya berbelit-belit. Untuk mencegah kesalahpahaman berkomunikasi karena kesibukan, cobalah meluangkan waktu. Duduk dengan tenang, fokus mendengarkan, dan hindari membahas hal lainnya yang menyimpang dari inti percakapan.
Tidak berkomunikasi dengan efektif menimbulkan banyak kerugian. Mulai dari muncul salah paham, menghabiskan waktu karena butuh pengulangan kalimat, hingga muncul konflik baru lainnya. Jangan kamu lakukan agar rekan kerjamu gak kesal, ya!