5 Ciri Lowongan Kerja Palsu yang Harus Kamu Hindari

- Deskripsi pekerjaan yang tidak jelas adalah ciri utama lowongan palsu
- Penawaran gaji tinggi tanpa alasan jelas bisa menjadi tanda lowongan palsu
- Perekrutan yang terlalu cepat dan mudah sering kali menandakan lowongan palsu
Mencari pekerjaan emang bisa jadi tantangan besar, apalagi di era yang serba digital ini. Banyak lowongan yang beredar di internet, tetapi gak semuanya bisa dipercaya, lho. Ada banyak sekali jenis lowongan kerja palsu yang sengaja dibuat untuk memanfaatkan pencari kerja dengan cara yang tidak jujur.
Sebelum kamu tergoda melamar pekerjaan yang tampaknya menarik, penting banget untuk mengetahui ciri-ciri lowongan kerja palsu. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak dalam memilih pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan dan keinginanmu tanpa merasa “dibohongi”. Maka dari itu, berikut lima ciri lowongan kerja palsu yang harus kamu hindari agar tidak tertipu.
1. Lowongan dengan job desk yang gak jelas

Salah satu ciri paling jelas dari lowongan kerja palsu bisa kamu lihat khususnya pada deskripsi pekerjaan yang tidak jelas. Biasanya, deskripsi pekerjaan hanya berisi sedikit informasi tentang apa yang harus kamu kerjakan alias job desk. Kalau kamu merasa bingung saat membaca deskripsi pekerjaan tersebut, itu bisa jadi tanda bahwa lowongan tersebut tidak bisa dipercaya. Misalnya, mereka hanya menyebutkan "bertanggung jawab untuk proyek kreatif" tanpa menjelaskan jenis pekerjaan apa yang sebenarnya bakal kamu lakukan nanti. Jika kamu menemui lowongan seperti ini, sebaiknya berhati-hati, karena bisa jadi mereka hanya mencari ide atau konten dari pencari kerja tanpa benar-benar merekrut seseorang untuk bekerja.
Lebih buruknya lagi, perusahaan yang gak transparan tentang pekerjaan mereka juga biasanya mengharapkan pencari kerja untuk memberikan banyak informasi pribadi atau bahkan meminta kamu mengirimkan ide atau portofolio tanpa memberi jaminan apa pun. Beberapa lowongan bahkan mengharuskan kamu untuk mengirimkan ide atau konten yang kemudian digunakan oleh mereka tanpa kompensasi atau pengakuan apapun. Jika kamu melihat tanda-tanda seperti ini, segera tinggalkan lowongan tersebut dan carilah yang lebih jelas dan profesional.
2. Terlalu banyak janji dan iming-iming gaji tinggi

Kebanyakan lowongan kerja palsu sering kali menawarkan gaji yang jauh lebih tinggi dari gaji untuk posisi serupa di pasaran tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin akan menyebutkan angka yang menggiurkan untuk menarik perhatian kamu. Misalnya, lowongan yang menawarkan gaji puluhan juta hanya dengan bekerja beberapa jam dalam seminggu atau tanpa pengalaman yang memadai. Hal semacam ini harus jadi perhatian serius, karena biasanya lowongan kerja yang sah dan terpercaya punya skala gaji yang lebih realistis, sesuai dengan industri dan jenis pekerjaan.
Lowongan kerja yang menawarkan gaji tinggi di awal tanpa memperkenalkan perusahaan dengan baik atau tanpa detail mengenai jenis pekerjaan yang harus kamu lakukan, seringkali cuma bujuk rayu supaya kamu mau melamar. Kamu juga harus waspada jika mereka terlalu menekankan keuntungan materi yang berlebihan, seperti bonus besar, hadiah, atau fasilitas lainnya yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Gaji tinggi memang menarik, tapi kalau tidak disertai dengan penjelasan yang jelas dan transparan, itu bisa jadi trik untuk menarik perhatianmu agar mau ikut melamar dan mengirimkan data diri.
3. Proses perekrutan yang terlalu cepat dan mudah

Proses perekrutan yang terlalu cepat dan mudah sering kali menjadi ciri-ciri lowongan kerja palsu. Perusahaan yang benar-benar serius merekrut karyawan akan menjalani beberapa tahapan seleksi yang masuk akal, seperti wawancara, tes keterampilan, dan verifikasi latar belakang. Namun, jika kamu melamar dan dalam waktu singkat langsung dihubungi dan diterima tanpa melalui proses seleksi yang wajar, maka kamu patut curiga.
Perekrutan yang terkesan terburu-buru atau terlalu mudah bisa jadi tanda bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki komitmen yang kuat. Mereka bisa jadi hanya mencari informasi pribadi kamu atau bahkan lebih buruk, mencari cara untuk memanfaatkan ide-ide kreatif kamu tanpa memberi balasan yang sesuai. Misalnya, jika kamu melamar pekerjaan sebagai videografer atau fotografer, dan mereka langsung meminta kamu untuk membuat konten tanpa adanya kontrak yang jelas atau kesepakatan apa pun, ini bisa jadi tanda bahwa mereka hanya ingin mengeruk keuntungan dari konten yang kamu buat tanpa benar-benar mempekerjakanmu.
4. Permintaan pembayaran atau biaya pendaftaran

Ciri berikutnya yang perlu kamu waspadai yakni jika perusahaan meminta pembayaran atau biaya pendaftaran untuk melamar pekerjaan. Banyak lowongan kerja palsu yang menyarankan kandidat untuk membayar sejumlah uang untuk pendaftaran, pelatihan, atau proses administrasi. Padahal, dalam lowongan kerja yang sah, kamu tidak akan diminta untuk mengeluarkan uang sebelum kamu diterima bekerja.
Jika ada perusahaan yang meminta kamu membayar untuk mengikuti proses perekrutan, seperti membeli materi pelatihan atau kursus tertentu, baiknya mundur aja. Lowongan yang benar-benar sah gak memerlukan biaya apapun dari kandidat, karena proses perekrutan sepenuhnya jadi tanggung jawab perusahaan yang mencari karyawan, bukan beban bagi pelamar. Jika kamu merasa diminta untuk membayar, segeralah tinggalkan dan cari lowongan yang lebih transparan.
5. Terlalu banyak alasan untuk menghindari pertemuan langsung

Lowongan kerja palsu sering kali menghindari pertemuan langsung atau wawancara tatap muka baik secara langsung atau via video call. Sebagai gantinya, mereka mungkin hanya berkomunikasi melalui pesan email atau chat saja. Jika perusahaan tersebut gak mau melakukan wawancara video atau pertemuan langsung dengan alasan apapun, ini bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut tidak valid. Mereka mungkin menghindari tatap muka karena gak ingin memberikan informasi lebih lanjut mengenai perusahaan atau pekerjaan yang sebenarnya.
Jika perusahaan benar-benar ingin merekrut kamu, mereka seharusnya gak ragu untuk melakukan wawancara secara langsung, baik itu secara online atau tatap muka. Komunikasi yang terbatas dan tidak transparan bisa jadi cara mereka untuk menutupi fakta bahwa mereka sebenarnya gak punya perusahaan yang jelas atau pekerjaan yang real untuk ditawarkan. Selalu pastikan bahwa ada kesempatan bagi kamu untuk bertanya lebih lanjut tentang pekerjaan, gaji, dan syarat kerja sebelum kamu memutuskan untuk melamar.
Menemukan lowongan kerja yang tepat memang memerlukan ketelitian dan kehati-hatian. Gak semua lowongan yang terlihat menarik dan menggiurkan itu benar-benar sah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk mengenali ciri-ciri lowongan kerja palsu dan menghindari jebakan-jebakan yang dapat merugikanmu.