6 Ciri-Ciri QRIS Palsu, Kenali agar Tidak Salah Transfer

Semenjak diluncurkan, pembayaran menggunakan QRIS jadi andalan masyarakat Indonesia. Bahkan parkir pun bisa pakai teknologi ini, lho.
Saking masifnya, metode QRIS kerap dijadikan ladang penipuan. QRIS palsu dapat ditempel di tempat-tempat umum, salah satunya kotak infak di musala.
Demi menghindari tindak merugikan itu, ada baiknya mengenali ciri-ciri QRIS palsu. Bedakan QR Code yang memang benar untuk pembayaran atau disediakan oleh pihak tidak bertanggung jawab alias penipu.
Ciri-ciri QRIS palsu
QRIS alias QR Code Indonesian Standar merupakan kode QR yang dikembangkan khusus oleh Bank Indonesia. Kode QR ini bisa digunakan untuk transaksi non-tunai yang lebih cepat dan mudah. Teknologi ini hanya ada di Indonesia, lho!
Agar transaksi lebih aman, kamu perlu melihat kode QR yang akan dipindai, ya. Pastikan kode QR memang disediakan oleh merchant terkait. Jika tidak, uang yang kamu transfer bisa sampai ke pihak tidak bertanggung jawab.
1. Tidak ada nama merchant

Sesaat sebelum memindai QRIS, sempatkan melihat bagian atas kodenya. Umumnya di bagian tersebut terdapat keterangan atau identitas merchant yang menyediakan kodenya.
Nah, kalau kamu tidak mendapati penyedia kode QR di bagian tersebut, ada baiknya tanyakan terlebih dahulu. Bisa jadi, stiker yang ditempelkan atau kode QRIS disediakan bukan oleh tenant terkait.
2. Tidak ada logo perusahaan
Mirip dengan nama merchant, biasanya QRIS palsu tidak dilengkapi dengan gambar logo perusahaan penyedia. Kalaupun ada biasanya kualitas gambarnya kurang baik maupun tidak presisi. Seperti ada yang kurang pas ketika diamati dengan saksama.
Tanda ini mungkin cukup sulit untuk diamati jika kamu terburu-buru. Oleh karena itu, perhatikan dengan lebih detail, ya.
3. Warna dan desain yang berbeda

Logo QRIS umumnya ditampilkan dengan desain khas dan warna tajam. Hal tersebut diperlukan agar kode QR bisa terbaca jelas di kamera HP. Oleh karenanya, tampilan kodenya tampak lebih mencolok dan stiker cetakannya pun jauh lebih baik bahkan ketika kena air.
Kalau kamu mendapati QRIS dengan desain yang tampak pudar atau tidak jelas, patut dicurigai. Apalagi desain menggunakan warna yang tidak umum dijumpai pada QRIS umumnya.
4. Nama di aplikasi berbeda dengan nama di stiker QRIS
Nah, ini jadi salah satu poin penting yang dapat membedakan QRIS asli dengan yang palsu. Perhatikan nama merchant di kode QRIS yang tertempel. Setelah proses pindai dan sebelum memasukkan nominal transfer, cocokkan nama merchant-nya.
Jika nama merchant tidak sesuai antara keduanya, baiknya batalkan pembayaran. Hal tersebut menjadi tanda penting bahwa kamu diarahkan ke rekening QRIS lain.
5. Sulit untuk dipindai

Seharusnya, kode QRIS yang dipindai akan otomatis terarah ke kolom pembayaran dari aplikasi e-banking atau dompet digital yang kamu gunakan. Nah, kalau kamu memindai sebuah kode QR, tetapi perlu waktu lama atau melewati tahap lain dulu, sebaiknya perlu curiga.
Kode QRIS yang dipindai tidak seharusnya mengarahkanmu ke situs tertentu atau meminta informasi sensitif. Jika kamu menemuinya, sudah jelas QRIS yang kamu pindai merupakan kode palsu.
6. Ditemukan di tempat tidak biasa
Tingkatkan kewaspadaan jika kamu ingin menggunakan QRIS di lokasi yang tidak biasa, contohnya tempat ibadah. Pastikan lokasi yang dicantumkan di QRIS benar-benar menerima QRIS sebagai metode transaksi.
Kamu pun perlu mencurigai ketika kode QRIS ditemukan menempel secara bertumpuk. Bisa jadi QRIS asli dari merchant sudah ditutupi oleh QRIS palsu dari pihak tidak bertanggung jawab.
Ciri-ciri QRIS palsu di atas perlu kamu cermati dengan benar, lho. Jangan sampai buru membayar hingga akhirnya terkecoh.