Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Pekerja Remote yang Bikin Kualitas Hidup Menurun Drastis

Ilustrasi work from home
Ilustrasi work from home (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Terjebak dalam jam kerja tanpa batas, mengalami overwork dan kehilangan waktu pribadi.
  • Duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik, memicu nyeri punggung dan penurunan energi harian.
  • Isolasi sosial yang makin parah, memicu stres emosional dan menurunkan motivasi kerja.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekerja jarak jauh memang terdengar ideal dan menyenangkan bagi banyak orang. Tidak perlu terjebak macet, bisa bekerja dari mana saja, dan punya kendali penuh atas waktu sendiri. Tapi, apakah benar semua pekerja remote berhasil menjaga keseimbangan hidupnya?

Faktanya, banyak orang yang justru merasa kualitas hidupnya menurun sejak beralih ke sistem work from home. Jam kerja jadi kabur, tubuh makin jarang bergerak, bahkan interaksi sosial pun menurun drastis. Yuk, simak lima kesalahan umum pekerja remote yang sering bikin hidup jadi kurang seimbang dan produktivitas ikut menurun!

1. Terjebak dalam jam kerja tanpa batas

ilustrasi perempuan bekerja
ilustrasi perempuan bekerja (freepik.com/freepik)

Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah bekerja tanpa tahu kapan harus berhenti. Karena ruang kerja dan ruang istirahat menyatu, batas waktu kerja jadi kabur. Akibatnya, banyak pekerja remote yang tanpa sadar mengalami overwork dan kehilangan waktu pribadi.

Padahal, ritme kerja yang terlalu panjang justru menurunkan fokus dan membuat tubuh cepat lelah. Kinerja memang terlihat tinggi di awal, tapi risiko burnout bisa datang kapan saja. Disiplin menetapkan jam kerja tetap penting agar produktivitas dan kesehatan tetap seimbang.

2. Duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik

Ilustrasi perempuan menggunakan laptop
Ilustrasi perempuan menggunakan laptop (freepik.com/DC Studio)

Banyak pekerja remote yang jarang sadar kalau mereka duduk berjam-jam tanpa jeda. Gaya hidup sedentary ini bisa memicu nyeri punggung, gangguan postur, hingga penurunan energi harian. Semua itu berpengaruh besar pada kesehatan jangka panjang.

Kebiasaan ini juga bikin otak cepat lelah karena sirkulasi darah tidak optimal. Coba sisihkan waktu setiap dua jam untuk berdiri, stretching, atau berjalan sebentar. Gerakan kecil bisa jadi penyelamat besar bagi tubuh yang terus menatap layar sepanjang hari.

3. Isolasi sosial yang makin parah

ilustrasi perempuan melakukan video call
ilustrasi perempuan melakukan video call (freepik.com/freepik)

Bekerja sendirian dari rumah seringkali terasa nyaman di awal. Tapi lama-kelamaan, rasa sepi dan kehilangan koneksi sosial mulai muncul. Ini bisa memicu stres emosional dan menurunkan motivasi kerja secara perlahan.

Interaksi kecil seperti ngobrol santai dengan rekan kerja ternyata berperan besar menjaga keseimbangan mental. Tanpa itu, suasana hati bisa cepat turun dan produktivitas ikut terdampak. Cobalah tetap menjaga komunikasi, meski hanya lewat panggilan video atau virtual coffee break.

4. Lingkungan kerja yang tidak mendukung

ilustrasi perempuan lelah
ilustrasi perempuan lelah (freepik.com/stockking)

Tidak sedikit pekerja remote yang bekerja dari tempat tidur atau sofa karena dianggap nyaman. Padahal, posisi kerja yang salah bisa bikin tubuh cepat pegal dan menurunkan konsentrasi. Dalam jangka panjang, hal ini berpengaruh langsung pada produktivitas dan mood kerja.

Membuat area kerja yang ergonomis adalah investasi penting bagi kenyamanan jangka panjang. Pastikan pencahayaan cukup, posisi duduk tepat, dan meja kerja bebas gangguan. Lingkungan kerja yang tertata akan bantu kamu tetap fokus dan termotivasi.

5. Lupa mengatur waktu istirahat dan me time

ilustrasi perempuan rileks
ilustrasi perempuan rileks (freepik.com/lifeforstock)

Karena merasa selalu “on”, banyak pekerja remote yang lupa meluangkan waktu untuk diri sendiri. Padahal, istirahat bukan kemewahan, tapi kebutuhan agar tubuh dan pikiran tetap seimbang. Tanpa jeda, kamu bisa cepat kehilangan semangat dan kelelahan mental.

Menjaga work-life balance jadi tantangan utama dalam sistem kerja jarak jauh. Luangkan waktu untuk hal-hal kecil yang bikin bahagia, seperti hobi atau sekadar duduk diam. Dengan begitu, energi bisa pulih dan produktivitas akan terasa lebih alami.

Bekerja dari rumah memang punya banyak keuntungan, tapi tanpa batas dan kebiasaan sehat, justru bisa jadi jebakan yang melelahkan. Keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan harus tetap dijaga agar hidup tetap berkualitas. Yuk, mulai perbaiki pola kerja harianmu supaya sistem remote benar-benar jadi berkat, bukan beban!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

EQUILIBRIUM dari SebastianRed, Wujud Terang dan Gelap Menari Bersama

22 Okt 2025, 15:33 WIBLife