Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Umum Saat Bekerja dari Rumah dan Cara Menghindarinya

ilustrasi ketiduran saat bekerja (unsplash.com/Mykyta Kravčenko)
ilustrasi ketiduran saat bekerja (unsplash.com/Mykyta Kravčenko)
Intinya sih...
  • Rutinitas pagi penting untuk nyetel mood dan fokus kerja, mulai dengan kegiatan rutin seperti mandi, sarapan, dan stretching.
  • Buat workspace khusus di rumah agar otak bisa bedain antara tempat kerja dan istirahat, meningkatkan konsentrasi dan mengurangi rasa lelah.
  • Lebih baik fokus pada satu tugas dalam satu waktu daripada multitasking, gunakan teknik Pomodoro untuk kerja fokus 25 menit lalu istirahat 5 menit.

Bekerja dari rumah udah jadi pilihan hidup baru buat banyak orang. Kelihatannya sih enak, bisa kerja sambil pakai piyama, rebahan di kasur, atau ngemil kapan aja. Tapi kenyataannya, kerja remote itu penuh tantangan. Kalau gak siap mental dan sistem, ujung-ujungnya bukan cuma kerjaan yang berantakan, tapi juga kesehatan mental bisa ikut kena imbasnya.

Kesalahan-kesalahan kecil yang kelihatannya sepele bisa berdampak besar ke produktivitas. Mulai dari kebiasaan malas mandi, ruang kerja yang amburadul, sampai gak punya batas jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Nah, supaya kerja dari rumah tetap efektif dan gak bikin burnout, yuk kenali lima kesalahan umum yang sering kejadian dan cara simpel buat menghindarinya.

1. Gak punya rutinitas pagi yang konsisten

ilustrasi journaling (unsplash.com/lilartsy)
ilustrasi journaling (unsplash.com/lilartsy)

Kesalahan paling sering adalah mengabaikan rutinitas pagi. Karena gak perlu buru-buru keluar rumah, jadi merasa gak perlu mandi atau sarapan dulu. Padahal, rutinitas pagi itu penting banget buat nyetel mood dan fokus kerja. Tanpa rutinitas, otak bisa bingung kapan waktunya kerja, kapan waktunya santai.

Mulai hari dengan kegiatan yang rutin bisa bantu tubuh dan pikiran bangun dengan benar. Cukup bangun jam yang sama setiap hari, mandi, sarapan, dan mungkin sedikit stretching atau journaling. Jangan tunggu sampai kepala terasa penuh dulu baru mulai kerja. Bikin pagi punya struktur biar hari berjalan lebih terarah.

2. Kerja di tempat tidur atau sofa

ilustrasi kerja di tempat tidur (unsplash.com/Jayson Hinrichsen)
ilustrasi kerja di tempat tidur (unsplash.com/Jayson Hinrichsen)

Kelihatan nyaman banget memang kerja sambil rebahan, tapi ini jebakan batman. Kerja di tempat tidur atau sofa bisa bikin tubuh males bergerak, postur tubuh jadi buruk, dan otak malah nganggep itu waktu istirahat, bukan waktu produktif. Akhirnya, kerjaan jadi gak fokus, gampang terdistraksi, dan cepet capek.

Solusinya? Bikin workspace khusus, sekecil apa pun ruangnya. Cukup meja kecil di pojokan kamar dengan kursi yang proper udah cukup. Yang penting otak bisa bedain antara “Ini tempat kerja” dan “Ini tempat istirahat”. Efeknya besar loh, konsentrasi meningkat dan rasa lelah berkurang drastis.

3. Multitasking berlebihan

ilustrasi bermedia sosial (unsplash.com/Berke Citak)
ilustrasi bermedia sosial (unsplash.com/Berke Citak)

Kelihatannya multitasking itu keren, tapi sebenarnya itu adalah penyebab turunnya produktivitas. Misalnya lagi ngerjain laporan sambil nonton series atau buka-buka media sosial. Otak jadi harus lompat-lompat fokus, dan itu melelahkan banget. Bukannya cepat selesai, yang ada malah makin lambat dan hasilnya kurang maksimal.

Lebih baik kerjakan satu tugas dalam satu waktu. Gunakan teknik seperti Pomodoro, kerja fokus 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Dengan begitu, otak dikasih ruang buat bernapas dan tetap tajam. Multitasking itu mitos produktivitas yang perlu dilawan biar kerja dari rumah tetap efektif.

4. Kurang komunikasi aktif dengan tim

ilustrasi komunikasi online (unsplash.com/Walls.io)
ilustrasi komunikasi online (unsplash.com/Walls.io)

Kerja dari rumah bikin komunikasi antar tim jadi tantangan tersendiri. Banyak yang mikir, “Kalau gak ada masalah ya gak usah ngobrol,” padahal komunikasi itu kunci kerja tim yang sehat. Gak komunikasi secara rutin bisa bikin miskom, pekerjaan tumpang tindih, bahkan hubungan kerja jadi renggang.

Solusinya sederhana yaitu rajin update progres, jangan ragu tanya kalau bingung, dan aktif ikut diskusi virtual. Chat atau video call sekali-sekali buat ngobrol ringan juga bisa jaga keakraban tim. Komunikasi yang lancar bikin kerjaan lebih sinkron dan suasana kerja tetap solid meskipun berjauhan.

5. Lupa bikin batas waktu kerja yang jelas

ilustrasi ketiduran saat bekerja (unsplash.com/Mykyta Kravčenko)
ilustrasi ketiduran saat bekerja (unsplash.com/Mykyta Kravčenko)

Saking fleksibelnya kerja dari rumah, banyak yang jadi kerja selamanya. Mulai kerja pagi, terus malam pun masih buka laptop. Akibatnya, gak ada waktu buat recharge dan waktu pribadi jadi korban. Ini yang bikin banyak orang merasa cepat burnout walaupun secara teknis kerja di rumah.

Penting banget buat set jam kerja yang jelas. Misalnya mulai jam 9 pagi, selesai jam 5 sore, dan disiplin tutup laptop setelahnya. Kasih jeda istirahat siang juga jangan dilupain. Dengan batas waktu yang tegas, kehidupan tetap seimbang dan produktivitas bisa tetap optimal.

Bekerja dari rumah memang butuh adaptasi yang gak sedikit. Tapi dengan mengenali kesalahan umum dan mulai memperbaiki pola kerja, hasilnya bisa jauh lebih maksimal. Ingat, kerja remote bukan berarti bebas semaunya, tapi justru butuh kedisiplinan ekstra. Yuk, mulai tata lagi cara kerja biar makin produktif dan tetap waras di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Daffa A.N
EditorDaffa A.N
Follow Us