5 Penyebab Bosan pada Pekerjaan, Hati-hati Mengambil Keputusan Penting

Bekerja merupakan keharusan sekaligus pilihan tergantung keadaan hidupmu. Kalau tanpa bekerja kamu masuh bisa hidup layak, maka bekerja atau tidak semata-mata urusan pilihan. Misalnya, istri yang dinafkahi secara penuh oleh suaminya.
Namun, bekerja juga dapat menjadi keharusan apabila tidak melakukannya sama dengan dirimu gak bisa memenuhi kebutuhan dasar. Untukmu yang bekerja karena faktor keharusan, rasa bosan mesti diatasi dengan bijaksana. Sebisa mungkin jangan sampai kamu merasa bosan bekerja.
Kalaupun jenuh, cegah diri mengambil keputusan yang keliru dan malah berujung mempersulit hidup. Kamu kudu mampu mengelola perasaan dan memperbaiki cara pandang terhadap rutinitas kerja. Kenali lima penyebab kebosanan dalam bekerja dan hal-hal yang mesti ditanamkan dalam pikiran. Rasa bosan dapat diubah menjadi syukur serta menikmati.
1. Sejak kecil sudah mencari uang

Kamu telah mengenal konsep bekerja jauh lebih awal daripada kebanyakan teman sepantar. Ketika kawan-kawanmu baru mulai mencari uang setelah lulus kuliah, dirimu bahkan sudah melakukannya sejak kecil. Walaupun saat itu kamu lebih tampak hanya membantu orangtua, tetap saja ujung-ujungnya buat mendapatkan uang.
Contohnya, orangtua bikin kue dan dirimu yang menjualkannya. Kegiatan seperti ini telah menjadi bagian dari keseharianmu. Bukan sekadar aktivitas pengisi hari libur. Makin tinggi jenjang pendidikanmu, makin keras pula usahamu buat mengumpulkan uang guna mengimbangi biayanya.
Katakanlah kamu mulai ikut bekerja di usia 8 tahun. Hingga usiamu 28 tahun berarti dirimu telah bekerja selama 20 tahun. Sedang kawan-kawanmu baru bekerja sekitar 5 atau 6 tahun. Bahkan sebagiannya mungkin baru 2 tahun kalau menganggur cukup lama. Rasa lelahmu dalam bekerja sangat manusiawi. Pikiranmu tak pernah jauh dari soal uang serta usaha memenuhi kebutuhan.
Jaga semangatmu dengan mengingat situasi ekonomi dan pekerjaanmu sudah lebih baik daripada dulu. Bila waktu kecil kamu mesti keluar masuk kampung dengan berjalan kaki buat menjual kue, kini dirimu cukup duduk di kantor. Ruangannya ber-AC dan orang-orang lebih menghargaimu.
2. Belum pernah ganti pekerjaan

Setia pada satu pekerjaan sejak kamu lulus sampai bertahun-tahun kemudian ada sisi positif dan negatifnya. Keuntungannya, dirimu tidak perlu bersusah payah mencari pekerjaan lain. Pelan tapi pasti, kamu juga mendapatkan kenaikan posisi. Akan tetapi, bekerja tidak hanya di bidang yang sama melainkan kantornya juga itu-itu saja bisa bikin dirimu amat bosan.
Kamu sudah tahu seluk-beluk pekerjaan dan lingkungannya. Lain dengan seandainya dirimu berganti pekerjaan secara berkala. Selalu ada hal-hal baru yang meski bikin kamu agak cemas, tetapi juga lebih bersemangat. Tentu boleh-boleh saja seandainya dirimu memutuskan ganti pekerjaan.
Namun, pertimbangannya harus benar-benar matang. Jangan sekadar memperturutkan rasa bosan. Dalam kehidupan orang dewasa ada yang lebih penting dari sekadar tidak merasa jenuh. Yaitu, memiliki kehidupan finansial yang cukup stabil. Bila gonta-ganti pekerjaan malah membahayakan keuanganmu mending berdamai dengan rasa bosan. Perasaan seperti ini bakal tetap sesekali muncul apa pun pekerjaanmu.
3. Kurang atau malah terlalu banyak tantangan

Kurangnya tantangan juga ada plus dan minusnya. Sisi enaknya, kamu bisa lebih santai dalam bekerja. Tugas-tugasmu cenderung sama dari waktu ke waktu. Ibaratnya, kamu bisa mengerjakannya sambil memejamkan mata. Akan tetapi, selama dirimu bukan orang yang benar-benar pemalas lama-lama pasti bosan juga.
Kemampuanmu tidak pernah diuji dengan tugas yang lebih sulit. Rasa bangga terhadap diri pun menjadi berkurang. Kamu tak punya kesempatan buat membuktikan bahwa dirimu mampu melakukan lebih banyak hal. Kamu ingin tambah berkembang dan pekerjaan yang minim tantangan bukan jawabannya.
Akan tetapi, tantangan yang terlalu banyak dan menyulitkanmu juga bikin capek. Rasa lelah serta kewalahan akhirnya juga menimbulkan kebosanan. Kamu seakan-akan dituntut untuk terus berjuang begitu keras guna menaklukkan berbagai tantangan. Dirimu ingin merasakan pekerjaan yang lebih santai.
Untuk masalah yang berkaitan dengan tantangan, kamu dapat mengomunikasikannya dengan atasan. Baik dirimu merasa kurang tertantang atau justru sudah kelelahan, masih bisa dicari solusinya tanpa buru-buru resign. Atasan mungkin akan memindahkanmu ke posisi yang berbeda. Rotasi karyawan seperti ini bisa menjadi kebijakan baru agar hal yang sama tak terjadi pada mereka.
4. Teman-teman dinilai kurang asyik

Bosan lantaran faktor teman sebetulnya termasuk sikap yang kurang dewasa. Alasannya, tugas utamamu sekarang ialah bekerja. Bukan sekadar main dengan kawan-kawan. Maka mereka kurang asyik dan berkarakter serius pun bukan masalah. Terpenting baik karyawan yang sepantar, lebih muda, maupun lebih senior tetap kooperatif.
Dirimu masih dapat menemukan kesenangan dengan punya banyak kawan di luar kantor. Seperti kamu tetap pergi main dengan teman semasa kuliah yang bekerja di satu kota setiap akhir pekan. Sulit untukmu mendapatkan lingkungan yang benar-benar ideal seperti harapan.
Terpenting untuk saat ini pekerjaanmu berjalan lancar dan tidak seorang pun bersikap buruk padamu. Selama mereka gak jahat ke kamu, sesungguhnya ini juga bentuk pertemanan yang mengasyikkan. Meski berada di tengah mereka terasa kurang seru, suasana kantor tenang. Hubungan kalian stabil.
5. Kenaikan gaji lambat bahkan tidak ada

Setiap menjelang tahun baru mayoritas karyawan berharap-harap cemas. Upah minimum untuk tahun depan mulai diumumkan di berbagai daerah. Sayangnya, penetapan tersebut kadang gak berjalan dengan baik di lapangan. Tidak semua kantor mampu membayar karyawannya sesuai besaran upah yang ditetapkan.
Meski gajimu masih cukup buat hidup, kian ke sini kian terasa pas-pasan. Harga berbagai kebutuhan meningkat, sedangkan pendapatanmu berjalan di tempat. Kalaupun ada kenaikan gaji, jumlahnya kecil sekali per tahunnya dan tak bisa mengimbangi lonjakan harga berbagai kebutuhan.
Dirimu menjadi kehilangan semangat kerja. Beban kerjamu terasa melampaui pendapatan. Solusi untuk masalah seperti ini adalah mencoba meminta kenaikan gaji pada pimpinan. Kalau kantor tetap tak mampu memenuhi tuntutan, pilihannya ganti pekerjaan atau mencari pekerjaan sampingan. Asal total uang yang berhasil dikumpulkan per bulannya meningkat, semangatmu dalam bekerja pasti membaik.
Rasa bosan terhadap pekerjaan tidak bisa sedikit-sedikit diatasi dengan pengunduran diri. Kamu butuh pekerjaan itu untuk menghasilkan uang. Bertukar cerita dengan sesama karyawan bisa membantumu merasa lebih baik. Boleh jadi kalian sama bosannya, tetapi dia punya cara yang lebih cepat dan tepat agar merasa positif kembali.