5 Waktu yang Pas Buat Resign dan Melamar Pekerjaan

Memilih waktu yang tepat untuk resign dari pekerjaan dan melamar pekerjaan baru memang bukan hal yang mudah. Banyak orang terjebak dalam ketidakpastian, apalagi kalau sudah merasa nyaman atau terikat oleh berbagai faktor seperti gaji, status pekerjaan, atau lingkungan kerja yang sudah familiar.
Namun, ada beberapa situasi atau momen tertentu yang bisa jadi waktu yang pas untuk mengambil langkah besar ini.
Mungkin kamu merasa sudah tidak lagi berkembang, atau mungkin ada peluang baru yang lebih menarik yang datang ke hadapanmu. Apa pun itu, penting untuk menentukan waktu yang tepat agar transisi tersebut bisa berjalan dengan mulus tanpa merusak keadaan finansial atau mental.
Berikut ini adalah beberapa momen yang bisa jadi waktu yang pas untuk resign dan mulai melamar pekerjaan baru.
1. Ketika kamu mendapatkan bonus atau THR

Pernahkah kamu merasa senang karena tiba-tiba dapat bonus atau THR? Hal ini bisa jadi waktu yang tepat untuk mulai mempertimbangkan resign dan mencari pekerjaan baru.
Mengapa? Karena bonus atau THR ini memberi kamu "cadangan" finansial sementara, yang bisa membantu kamu menghadapi periode transisi. Misalnya, kamu bisa gunakan bonus tersebut untuk menutupi biaya hidup selama kamu mencari pekerjaan baru tanpa tekanan keuangan yang besar.
Selain itu, kamu juga bisa lebih tenang saat memutuskan untuk resign karena tidak terlalu khawatir soal pemasukan dalam waktu dekat. Pikirkan ini sebagai semacam "dana darurat" yang bisa memberi kamu ruang lebih banyak untuk mengeksplorasi peluang baru dengan kepala dingin.
Lebih lanjut, situasi ini juga bisa memberi kamu keberanian lebih untuk menghadapi risiko. Setelah mendapatkan bonus, mungkin kamu sudah tidak lagi terikat oleh kewajiban finansial yang mendesak.
Hal ini akan memberi kamu kebebasan untuk mencari pekerjaan yang lebih cocok dengan passion dan tujuan hidupmu. Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan momen seperti ini untuk mengambil keputusan yang mungkin sudah kamu pikirkan sejak lama.
2. Setelah cuti panjang atau liburan

Ada kalanya kamu merasa terjebak dalam rutinitas pekerjaan, dan segala sesuatunya terasa berat. Namun, saat kamu mendapatkan waktu cuti panjang atau liburan, kamu bisa mendapatkan perspektif yang lebih jelas tentang pekerjaanmu.
Selama cuti atau liburan, pikiranmu jadi lebih terbuka, dan kamu bisa melihat dengan lebih jernih apakah pekerjaan yang sedang kamu jalani masih sesuai dengan harapanmu. Jika ternyata kamu merasa jauh lebih bahagia saat jauh dari pekerjaan, itu bisa jadi tanda bahwa sudah saatnya mencari peluang lain yang lebih sesuai dengan dirimu.
Jadi, jika kamu baru saja liburan panjang dan merasa tidak tertarik untuk kembali ke pekerjaan lama, ini bisa jadi waktu yang pas untuk mulai mencari pekerjaan baru.
Ketenangan yang kamu rasakan selama liburan memberikan jarak emosional dengan pekerjaan yang sedang dijalani. Jadi, kamu bisa lebih objektif dalam menilai apakah pekerjaan tersebut masih memberikan kamu kebahagiaan atau justru membuatmu semakin tertekan.
3. Ketika kamu mendapat tawaran menarik dari perusahaan lain

Terkadang, waktu terbaik untuk resign adalah ketika ada tawaran pekerjaan yang lebih menarik yang datang dengan sendirinya. Misalnya, mungkin kamu mendapat penawaran kerja dari perusahaan lain yang memberikan gaji lebih besar, posisi yang lebih menantang, atau bahkan lingkungan kerja yang lebih baik. Jika tawaran tersebut sesuai dengan harapan dan tujuan karier kamu, ini bisa jadi momen yang tepat untuk melangkah keluar dari zona nyamanmu.
Namun, jangan hanya tergiur dengan tawaran yang menggiurkan tanpa mempertimbangkan segala aspek. Periksa dulu kondisi perusahaan tersebut, lihat apakah mereka benar-benar memiliki value yang sesuai dengan dirimu, serta apakah kamu akan mendapatkan ruang untuk berkembang.
Jika semua faktor ini sudah sesuai dengan keinginanmu, maka ini adalah saat yang tepat untuk memutuskan untuk resign dan melamar pekerjaan baru.
4. Ketika kamu merasa tidak lagi tertantang di pekerjaan

Seringkali, kita merasa sudah "buntu" di pekerjaan yang kita jalani. Tidak ada lagi tantangan baru, proyek-proyek menarik yang datang atau bahkan ruang untuk berkembang. Ketika kamu merasa pekerjaanmu sudah tidak memberi kamu tantangan yang memadai, itu bisa jadi tanda bahwa sudah saatnya mencari peluang baru.
Waktu yang tepat untuk resign yakni ketika kamu merasa pekerjaan tersebut sudah tidak mendukung perkembangan karier atau bahkan bisa menghambatmu mencapai tujuan jangka panjang.
Jika kamu sudah mulai merasa jenuh atau terjebak dengan rutinitas yang monoton, coba pikirkan apa yang kamu inginkan dalam kariermu ke depan. Apakah pekerjaan ini masih sejalan dengan impian dan tujuanmu? Jika tidak, maka saatnya untuk membuka lembaran baru dan mencari pekerjaan yang bisa menantangmu lebih lagi.
5. Ketika kamu tidak lagi sejalan dengan nilai perusahaan

Seringkali, masalah yang terjadi di tempat kerja bukan cuma soal tugas atau gaji, tapi lebih kepada perbedaan value dengan perusahaan. Mungkin perusahaan tempatmu bekerja sudah berubah arah atau cara kerjanya tidak lagi sejalan dengan nilai-nilai yang kamu anut.
Hal ini bisa terjadi seiring waktu, ketika visi perusahaan atau kebijakan manajemen mulai berubah. Jika kamu merasa perusahaan sudah tidak lagi cocok dengan prinsip hidup atau etika kerja yang kamu junjung, bisa jadi ini merupakan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan resign dan mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan yang kamu butuhkan.
Perasaan gak nyaman dalam bekerja karena perbedaan nilai bisa sangat mengganggu. Oleh karena itu, jika sudah merasa ada ketidaksesuaian antara dirimu dan perusahaan, lebih baik untuk mulai mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan prinsip dan tujuan hidupmu.
Kesimpulannya, memilih waktu yang tepat untuk resign dan melamar pekerjaan baru memang membutuhkan pertimbangan matang. Setiap orang punya alasan yang berbeda-beda, dan terkadang waktu yang tepat datang secara tiba-tiba. Jangan takut untuk merencanakan perubahan kariermu ketika waktu yang tepat datang, ya!