Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Tawaran Pekerjaan yang Sebaiknya Kamu Tolak, Rugi!

Ilustrasi interview (pexels.com/Edmond Dantè)

Kesempatan memang tidak datang dua kali. Termasuk dalam hal pekerjaan yang sering gak terduga. Saat dicari rasanya sulitnya minta ampun, namun gak jarang juga dia datang dengan sendirinya dalam bentuk tawaran.

Yang harus kamu sadari bahwa semua tawaran gak seharusnya diiyakan. Karena belum tentu itu lebih baik dari pekerjaanmu saat ini. Gak usah takut seolah menolak rezeki, lima bukti berikut menandakan tawaran pekerjaan yang baiknya kamu hindari. 

1. Pekerjaan gak memiliki benefit yang kompetitif

Ilustrasi interview (pexels.com/Anna Shvets)

Saat mendapatkan sebuah tawaran pekerjaan sudah semestinya kamu juga mempertimbangkan dari sisi benefit-nya. Hal ini realistis saja dilakukan terlebih jika kamu berkeinginan bekerja dalam jangka panjang.

Gak cuma gaji saja, tapi perhatikan juga bagaimana jam kerja hingga bonus yang ditawarkan. Bagaimanapun kamu memiliki value sehingga pihak perusahaan berani memberikanmu direct offer. Bandingkan dengan pekerjaanmu saat ini. Jangan sampai kamu membuat keputusan yang salah. 

2. Gak menyediakan ruang untuk berkembang

Ilustrasi kantor (Pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tak hanya dari segi benefit saja, pertimbangkan juga pengembangan karier yang disediakan oleh perusahaan. Bagaimanapun career development menjadi investasi jangka panjang terbaik.

Coba tanyakan prospek tersebut pada rekruter. Alasannya tak lain karena tanpa pengembangan karier, maka pekerjaanmu rasanya akan menjadi biasa saja. Dan itu tak akan ada bedanya dengan pekerjaanmu saat ini. 

3. Nilai perusahaan gak sesuai dengan dirimu

Ilustrasi interview (pexels.com/Edmond Dantè)

Saat mendapatkan tawaran pekerjaan kamu wajib melakukan riset terlebih dulu. Hal ini berfungsi untuk menunjang bagaimana pengambilan keputusanmu nantinya. Pertimbangkan juga dalam sisi budaya kerja yang ada.

Hal ini bisa kamu lihat dari profile pekerja melalui LinkedIn ataupun post perusahaan. Dengan begitu kamu bisa menilai kesesuaian antara nilai perusahaan dan pribadimu sendiri. 

4. Terkesan memaksamu untuk bergabung

Ilustrasi presentasi (Pexels.com/Christina Morillo)

Jika kamu direkrut untuk posisi senior di kantor baru, ada baiknya melihat bagaimana feedback dari mereka. Karena sebagai pegawai senior tentu skill-mu adalah hal utama yang dipertimbangkan. Namun jika perusahaan baru tersebut terkesan buru-buru dalam merekrut nyatanya perlu kamu pertanyakan.

Hal ini berarti mereka hanya menginginkan seseorang untuk mengisi posisi kosong saja. Bukan semata-mata karena tertarik dengan apa yang kamu punya. Karena pada dasarnya dua hal tersebut jelas berbeda. 

5. Enggan bersifat transparan kepadamu

Ilustrasi kerja (unsplash.com/Austin Distel)

Pada saat interview atau diskusi tentu lumrah rasanya perusahaan membuka obrolan mengenai apa yang ditawarkan. Namun jika hal tersebut tidak dilakukan maka kamu perlu merasa curiga.

Alasannya tak lain karena kemungkinan ada hal yang disembunyikan. Hal tersebut bisa saja menjadi red flag yang harus kamu hindari. Perusahaan seperti ini biasanya menyimpan hal toksik yang coba disembunyikan. 

Menolak tawaran pekerjaan bukan hal yang salah dilakukan. Terlebih jika tawaran tersebut rasanya kurang baik. Jangan takut untuk mendapatkan kesempatan terbaik di lain waktu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tiwi Aprilia
EditorTiwi Aprilia
Follow Us