9 Tips Agar Kamu Disukai HRD Saat Wawancara Kerja

Selain latar belakang dan skill, kesan pertamamu saat wawancara juga sangat menentukan presentase kamu lolos ke tahap berikutnya. Tapi tenang, hal ini adalah sesuatu yang bisa dipersiapkan, kok. Ada beberapa cara yang dapatkamu pelajari dan terapkan agar dirimu dilirik oleh HRD ketika melakukan wawancara kerja. Di antaranya adalah sembilan hal di bawah ini.
1. Riset tentang pewawancara

Biasanya sebagian besar orang akan riset soal perusahaan saja sebelum interview, tapi kamu bisa juga melakukan riset tambahan dengan memahami latar belakang orang yang akan kamu hadapi saat wawancara kerja, termasuk jenis sikap tertentu yang mungkin menarik perhatian mereka.
Jika kamu tahu siapa yang akan mewawancaraimu, coba temukan profil pewawancara di situs jejaring profesional seperti LinkedIn dan baca biodata mereka sebelum wawancara. Kemudian, siapkan beberapa pertanyaan yang spesifik untuk pewawancara tersebut, seperti detail tentang fokus organisasi, spesialisasi si pewawancara, atau bahkan minat yang kalian berdua miliki.
2. Riset tentang budaya kerja di perusahaan

Tahap yang satu ini wajib dilakukan sebelum kamu memulai proses wawancara kerja. Lakukan riset perusahaan untuk memahami visi dan misinya, serta perbedaan perusahaan dari yang lain di industri serupa.
Misalnya, perusahaan mungkin terkenal karena working culture yang santai atau fasilitas yang lengkap bagi kaeyawan. Setiap kandidat yang diwawancarai organisasi tersebut perlu memahami dan menjadi selaras dengan budaya tersebut agar dinilai cocok dengan perusahaan.
Konsep alternatif yang mungkin bisa kamu pertimbangkan untuk dibicarakan adalah kemampuanmu untuk membawa ide dan feedback yang segar ke dalam tim. Hal ini membuat perusahaan lebih kuat dengan mendiversifikasi pengalaman dan perspektif tenaga kerjanya.
3. Bersikap antusias

Jelaskan kepada HRD kalau kamu antusias dengan kesempatan untuk bekerja di perusahaan dalam peran khusus tersebut. Tuliskan di surat lamaran kamu, tekankan selama wawancara, dan ulangi dalam follow up E-mail setelah wawancara.
4. Tunjukkan kalau kamu sosok yang mudah diajak bekerjasama

HRD biasanya akan menilai apakah kamu cocok dengan gaya manajerial supervisor yang membutuhkan karyawan. Kamu bisa mengambil beberapa langkah untuk menunjukkan kalau kamu mudah diajak bekerja sama, salah satunya dengan membuktikan kamu adalah pendengar yang baik.
Coba lakukan kontak mata, ajukan pertanyaan, dan berikan jawaban yang bijak. Tunjukkan pada HRD kalau kamu menghargai umpan balik yang membangun dan senang mempelajari keterampilan baru.
Hal lain yang dapat kamu lakukan adalah bertanya kepada HRD bagaimana dia menggambarkan gaya manajerial calon atasan langsungmu. Jika gaya mereka sesuai preferennsimu, kamu bisa mengatakan sesuatu seperti, "Kedengarannya bagus sekali. Saya rasa saya akan bekerja dengan baik bersama manajer yang (deskripsikan)."
5. Tunjukkan skill yang selaras dengan posisi

Cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk suatu pekerjaan, yaitu dengan menjelaskan kepada pewawancara bahwa kamu punya keterampilan dan pengalaman selaras dengan apa yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Salah satunya dengan mendiskusikan pengalaman dan pencapaian spesifik dalam peran sebelumnya yang relevan dengan posisi saat ini .
Jika kamu ternyata berganti pilihan karir atau bahkan fresh graduate yang belum berpengalaman, kamu bisa memberikan contoh pengalaman yang dapat ditransfer ke dalam posisi tersebut.
6. Tunjukan kalau kamu memperhatikan apa yang diucapkan HRD

Di akhir wawancara, ucapkan terima kasih kepada pewawancara karena telah berbagi informasi tentang posisi, perusahaan, dan bagaimana rasanya bekerja di sana. Tegaskan kembali bahwa kamu percaya kalau pengalamanmu sejalan dengan apa yang mereka cari. Jenis tanggapan ini menunjukkan profesionalisme dan memperjelas bahwa kamu telah memberikan perhatian selama wawancara.
7. Jelaskan dengan detail kenapa kamu menginginkan posisi tersebut

Setelah riset perusahaan, kemungkinan kamu sudah ada gambaran tentang misi perusahaan, pesaing utama, produk dan layanan, serta target audiensnya. Carilah sesuatu yang dapat kamu tarik ke dalam percakapan selama wawancara, yang menunjukkan bahwa kamu sangat tertarik dengan peluang tersebut.
Hal ini juga akan menunjukkan kalau kamu memahami peran yang kamu inginkan. Deskripsikan posisi yang kamu tuju dan diskusikan apa yang dibutuhkan oleh posisi itu. Jangan lupa ceritakan juga apa saja yang membuatmu menjadi kandidat ideal, berdasarkan latar belakangmu.
8. Berikan pertanyaan yang berkelas pada HRD

Biasanya, di akhir wawancara kamu akan ditanya apakah kamu memiliki pertanyaan. Siapkan pertanyaan bernilai tinggi yang menunjukkan bahwa kamu memikirkan hal-hal yang paling penting bagi pewawancara. Misalnya, "Apa indikator kesuksesan pada posisi ini?"
9. Jadi diri sendiri

Pada akhirnya, setiap pewawancara ingin mengenal siapa dirimu yang sesungguhnya dan fitur unik yang kamu miliki. Cobalah menganggap wawancara sebagai peluang di mana kamu "memasarkan" kualitas dan keterampilan terbaikmu. Lakukan dengan santai dan jadilah diri sendiri saat berbagi pengalaman yang relevan, minat terkait pekerjaan, serta hal-hal yang paling kamu sukai tentang industri dan kariermu.
Gimana, sudah siap menghadapi tes wawancara selanjutnya?