Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Bedanya Barista dan Brewer? Peracik Kopi yang Seri Dikira Sama

Potret barista dan brewer (freepik.com/garetsvisual | freepik.com/benzoix)
Potret barista dan brewer (freepik.com/garetsvisual | freepik.com/benzoix)
Intinya sih...
  • Alat dan teknik penyeduhan: Barista menggunakan mesin espresso, sedangkan brewer menggunakan metode manual brew seperti V60, French press, pour over, dan aeropress.
  • Keahlian dan pengetahuan: Barista memahami mesin espresso dan latte art, sementara brewer memiliki pemahaman mendalam tentang metode penyeduhan manual dan karakteristik kopi.
  • Fokus pekerjaan: Barista berinteraksi dengan pelanggan, sementara brewer fokus pada proses meracik dan menyeduh kopi secara manual di coffee shop atau roastery.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Secangkir kopi bukan sekadar minuman biasa, cita rasa dan aromanya akan memberikan pengalaman tersendiri bagi penikmatnya. Proses meracik kopi untuk mendapatkan rasa dan aroma yang diinginkan tidak mudah, lho. Terdapat tangan-tangan terampil yang sudah menjajal beragam cara untuk mendapatkan sajian terbaiknya.

Tahukah kamu kalau tidak semua orang yang berprofesi sebagai peracik kopi disebut barista? Ada istilah lain yang disebut dengan brewer. Keduanya memang membuat minuman berbasis kopi, tetapi keterampilan yang harus dimiliki berbeda.

Lantas, apa bedanya barista dan brewer? Biar gak salah sebut, mari simak penjelasan berikut ini. Buat yang ingin berkarier di dunia perkopian wajib tahu!

1. Alat dan teknik penyeduhan

Potret kolase mesin espresso dan French press (pexels.com/planka | pexels.com/cristian-rojas)
Potret kolase mesin espresso dan French press (pexels.com/planka | pexels.com/cristian-rojas)

Ketika nongkrong di kafe atau coffee shop, sering kali terdapat beberapa alat untuk menyeduh kopi, seperti mesin espresso dan French press. Barista maupun brewer memiliki keahlian mengoperasikan alat dan teknik penyeduhan kopi yang berbeda. Hal ini tentu berpengaruh pada jenis minuman kopi yang akan disajikan.

Barista lebih sering mengoperasikan mesin espresso dan grinder. Tujuannya untuk menghasilkan minuman kopi berbasis espresso, misalnya cappuccino, flat white, dan latte. Tentunya harus memiliki pengetahuan tentang mesin espresso dan teknik penyeduhan yang tepat.

Lain halnya dengan brewer yang lebih sering menggunakan metode manual brew. Ada banyak metode penyeduhan kopi manual, antara lain V60, French press, pour over, dan aeropress. Profesi ini memerlukan kemampuan mengontrol temperatur air, waktu seduh, dan grind size untuk menghasilkan kopi yang nikmat.

2. Keahlian dan pengetahuan

Potret proses steam susu dan mencium aroma kopi sebelum disajikan (pexels.com/ketut-subiyanto | pexels.com/ron-lach)
Potret proses steam susu dan mencium aroma kopi sebelum disajikan (pexels.com/ketut-subiyanto | pexels.com/ron-lach)

Sesuai dengan peralatan yang digunakan, barista harus memahami mesin espresso, teknik steaming susu, dan cara mencampurkan minuman kopi berbasis espresso dengan bahan tambahan lainnya. Tidak hanya sekadar menyeduh kopi, tapi juga dituntut memiliki keahlian menghias minuman kopi seperti latte art. Selain itu, perlu memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis biji kopi, rasio antara kopi dan susu, teknik penyeduhan kopi menggunakan mesin maupun manual.

Pengetahuan dasar yang harus dimiliki brewer tidak jauh berbeda dengan barista. Di sisi lain, perlu pemahaman mendalam tentang berbagai metode penyeduhan manual dan karakteristik kopi yang dihasilkan. Oleh sebab itu, seorang brewer perlu memiliki kemampuan sensori yang tajam, karena karakter kopi yang dihasilkan berbeda dengan espresso base.

3. Fokus pekerjaan

Potret orang grinding biji kopi (pexels.com/quang-nguyen-vinh)
Potret orang grinding biji kopi (pexels.com/quang-nguyen-vinh)

Perbedaan lainnya juga pada fokus pekerjaan atau jobdesk. Barista punya tanggung jawab yang lebih luas, tidak hanya melakukan rangkaian proses membuat minuman kopi. Namun, juga harus berinteraksi dengan pelanggan dan memastikan setiap pesanan yang dibuat sesuai preferensi konsumen.

Sementara itu, brewer fokus pada proses meracik dan menyeduh kopi secara manual. Kerap kali dituntut mampu menunjukkan asal biji kopi, metode pengolahan, dan tingkat sangrai yang dapat memengaruhi karakteristik minuman kopi yang disajikan. Oleh sebab itu, brewer biasanya bekerja di coffee shop yang fokus pada kopi manual atau roastery.

4. Ekspresi kreativitas

Potret barista membuat latte art (pexels.com/cottonbro)
Potret barista membuat latte art (pexels.com/cottonbro)

Barista ibarat seniman yang membuat secangkir kopi lebih menarik seperti latte art rosetta, apple, heart, dan lain sebagainya. Selain itu, juga dapat mengekspresikan kreativitasnya lebih luas dengan membuat aneka variasi minuman kopi berbasis espresso. Tak jarang sebuah kafe menyediakan minuman signature yang unik dengan memadukan espresso, susu, dan rasa buah.

Meski menggunakan metode penyeduhan manual, bukan berarti ruang kreativitas brewer terbatas. Seorang brewer dapat berkreasi dalam memilih metode brewing, jenis kopi, dan suhu air untuk mendapatkan profil rasa yang diinginkan. Biasanya bertujuan untuk menghasilkan minuman kopi yang kuat dan tingkat keasamannya rendah.

Nah, sekarang kamu sudah tahu perbedaan barista dan brewer. Walau berbeda, kedua profesi itu sama-sama penting di dunia perkopian. Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Dekorasi Resepsi Pernikahan Amanda Manopo, White Wedding Megah!

10 Okt 2025, 20:00 WIBLife