Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Imdb.com

Sudah pernah melakukan tes IQ? Intelligence Quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual adalah istilah yang mengacu ke kemampuan berpikir manusia. Aspek yang dinilai sangat kompleks, ada penalaran, perencanaan, problem solving, hingga kemampuan berbahasa.

Orang-orang dengan IQ tinggi sering dibilang jenius. Gak heran sampai sekarang masih banyak yang menjadikan tes IQ sebagai tolok ukur kecerdasan seseorang.

Jika orang ber-IQ tinggi identik dengan cerdas, punya perencanaan dan pola penyelesaian masalah yang baik, berarti cocok dong menduduki kursi pejabat negara? Indonesia kan butuh lebih banyak orang intelek untuk memajukan negara di segala aspek.

Mari kita ulas, apakah orang ber-IQ tinggi memang cocok jadi pejabat?

1.Skor IQ gak bersifat tetap, bisa berubah seiring berjalannya waktu

Pixabay/F1 Digitals

Skor IQ didapat setelah melakukan serangkaian tes untuk mengetahui kemampuan kognitif seseorang. Hasilnya tentu berupa angka, tapi hal inilah yang justru mengundang protes.

Para pakar psikologi menyebutkan bahwa tes IQ bersifat relatif. Hasilnya gak bisa mutlak sama sepanjang waktu. Si A bisa saja mendapat skor tinggi saat melakukan tes di usia 15 tahun. Tapi hasil ini gak menjamin Si A punya skor sama saat tes ulang di usia 17 tahun.

Kondisi emosional dan lingkungan sekitar adalah pengaruh paling besar dalam perkembangan kecerdasan manusia. Faktor-faktor ini bisa memengaruhi pola pikirnya, kemampuan berbahasa, sampai pengambilan keputusan.

2.Kecerdasan intelektual bukan bawaan lahir dan gak bersifat tetap

Editorial Team

Tonton lebih seru di