Cara Manfaatkan LinkedIn Stories untuk Bangun Personal Brand, Coba!

- Gunakan LinkedIn Stories untuk memperkuat personal brand dengan soroti pencapaian pribadi, seperti promosi jabatan atau penghargaan, dalam format yang lebih interaktif.
- Manfaatkan LinkedIn Stories untuk menginspirasi orang lain dengan berbagi kisah perjuangan atau wawasan karier yang memotivasi jaringan profesionalmu.
- Berikan nilai tambah bagi jaringan profesionalmu dengan berbagi konten edukatif, insight industri, atau aktivitas di balik layar melalui LinkedIn Stories.
LinkedIn Stories membuka peluang baru bagi para profesional untuk menampilkan sisi autentik mereka di dunia kerja. Dengan format yang lebih dinamis dan interaktif, fitur ini memungkinkan pengguna berbagi momen secara real-time, memberikan kesan yang lebih personal dalam membangun citra profesional.
Bagi kamu yang ingin memperkuat personal brand di LinkedIn, ada beberapa cara efektif yang bisa diterapkan agar Stories tidak hanya menarik, tetapi juga berdampak positif. Yuk, langsung saja simak cara manfaatkan LinkedIn Stories untuk membangun personal brand melalui artikel berikut!
1. Menyoroti pencapaian pribadi

Ketika ingin memperkuat personal brand dan menarik perhatian audiens profesional di LinkedIn, soroti pencapaian pribadimu melalui LinkedIn Stories. Bagikan momen penting, seperti promosi jabatan, penghargaan, proyek sukses, atau artikel yang dipublikasikan dalam format yang lebih interaktif.
Gunakan video selfie untuk menampilkan antusiasme secara langsung atau tambahkan teks, emoji, dan stiker agar lebih menarik. Dengan membagikan pencapaian secara autentik, kamu tidak hanya menunjukkan keahlian dan dedikasi, tetapi juga menginspirasi serta membangun koneksi yang lebih kuat dengan jaringan profesional.
“Kemenangan adalah pencapaian yang patut dibanggakan, seperti mendapatkan promosi, meraih penghargaan, mengikuti program bergengsi, atau tampil di media. Karena banyak orang tertarik pada kesuksesan, jangan ragu untuk membagikan kabar baik agar mereka bisa ikut mendukung dan merayakan keberhasilanmu,” jelas Goran Paun, Direktur Kreatif di konsultan desain ArtVersion, dilansir Forbes.
2. Memberikan inspirasi

Selain menampilkan pencapaian, kamu bisa memanfaatkan LinkedIn Stories untuk menginspirasi orang lain dan memperkuat personal brand. Bagikan kisah perjuangan, pengalaman berharga, atau wawasan dari perjalanan karier untuk memotivasi jaringan profesionalmu.
Seperti yang dinyatakan oleh John White, seorang content writer, dilansir Business Insider, cara terbaik untuk menonjol adalah dengan bercerita. Konten yang paling efektif ialah yang mampu membangkitkan emosi, menyentuh hati, dan menginspirasi audiens.
"Beberapa artikel saya yang paling sukses adalah ketika saya dengan jujur membagikan kegagalan atau tantangan yang harus saya atasi dalam perjalanan karier saya. Saya menceritakan kisah yang relatable bagi audiens, lalu memberikan formula yang saya gunakan untuk bangkit dan mulai berkembang," ujar White.
Dengan ini, berbagi pengalaman menghadapi tantangan kerja atau membagikan nasihat berharga dapat memberi dampak positif bagi orang lain. Konten yang autentik dan relevan membuat audiens lebih terhubung dengan kamu, sekaligus membangun reputasi sebagai individu yang sukses, peduli, dan mendukung perkembangan orang lain.
3. Mengedukasi audiens

Gunakan LinkedIn Stories sebagai alat untuk mengedukasi audiens dan memperkuat personal brand. Caranya, coba bagikan wawasan, tips praktis, atau tren terbaru di bidangmu untuk memberikan nilai tambah bagi jaringan profesionalmu.
Konten edukatif seperti insight industri, strategi sukses, atau solusi untuk tantangan umum dapat membangun kredibilitas dan menunjukkan keahlianmu. Dengan berbagi informasi yang relevan dan bermanfaat, kamu tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga membangun citra sebagai sosok yang kompeten dan berpengaruh di bidangmu.
4. Menampilkan aktivitas di balik layar

Kamu juga bisa membangun personal brand dengan lebih autentik dengan memanfaatkan LinkedIn Stories untuk menampilkan aktivitas di balik layar. Bagikan momen dari keseharianmu, seperti proses kerja, persiapan proyek, atau tantangan yang sedang dihadapi.
Konten ini membuat audiens merasa lebih dekat dan terhubung dengan kamu, karena mereka dapat melihat sisi yang lebih personal dan tidak hanya hasil akhir dari pekerjaanmu. Selain itu, transparansi ini dapat meningkatkan kepercayaan dan menunjukkan bahwa kamu tidak hanya profesional, tetapi juga seseorang yang bisa dijangkau dan relatable.
5. Memberikan penghargaan kepada orang lain

Terakhir, coba gunakan LinkedIn Stories untuk memberikan penghargaan kepada orang lain dan memperkuat personal brand yang positif. Dengan mengapresiasi rekan kerja, mentor, atau tim atas kontribusi mereka, kamu tidak hanya menunjukkan sikap profesionalisme, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dalam jaringanmu.
Unggahan seperti ucapan terima kasih, sorotan terhadap kerja sama tim, atau perayaan pencapaian bersama dapat meningkatkan keterlibatan dan memperluas jangkauanmu. Sikap menghargai orang lain mencerminkan karakter kepemimpinan dan kolaborasi yang kuat, membuatmu lebih dikenal sebagai individu yang suportif dan inspiratif di lingkungan profesional.
Dengan demikian, LinkedIn Stories bukan hanya sekadar fitur, tetapi juga alat yang dapat membuka lebih banyak peluang dalam karier dan bisnis. Memanfaatkan LinkedIn Stories melalui cara-cara di atas bisa dicoba untuk membangun personal brand kamu!