6 Jenis Ketakutan Umum yang Dialami Pekerja dan Cara Mengatasinya

- Ketakutan terkait pekerjaan adalah hal wajar dalam dunia kerja
- Ketakutan berlebihan bisa menghambat kemajuan karier dan menurunkan motivasi
- Ketakutan umum meliputi tugas tidak mampu diselesaikan, hubungan buruk di tempat kerja, kesalahan, dan stagnasi karier
Di dunia kerja, memiliki rasa takut terkait pekerjaan adalah hal yang wajar. Ini karena menjalani karier memang bukan perkara mudah. Ada berbagai tantangan yang akan dihadapi di masa depan. Meskipun begitu, ketakutan yang berlebihan bisa menghambat kemajuanmu dalam berkarier.
Menurut pelatih eksekutif dan mitra pendiri di Next Step Partners, Rebecca Zucker, dikutip Harvard Business Review, setiap pekerja tentu memiliki rasa takut terhadap hal yang berkaitan dengan pekerjaannya dan itu merupakan sesuatu yang normal. Namun, hal tersebut bisa menjadi masalah apabila ketakutan yang kamu miliki membuatmu terjebak dalam perilaku yang tidak produktif.
Caroline Castrolson, seorang penulis, dikutip Forbes, menambahkan, ketakutan dan kecemasan yang terus-menerus di tempat kerja tidak hanya dapat menghalangimu untuk berkembang secara profesional, tetapi juga menurunkan motivasi serta berdampak buruk pada hubunganmu dengan atasan hingga rekan kerja. Oleh karena itu, berikut telah kami rangkum beberapa jenis ketakutan umum yang dialami pekerja dan cara mengatasinya.
1.Takut tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik

Salah satu ketakutan umum yang dialami pekerja, khususnya karyawan baru adalah takut tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Berbeda dengan masa sekolah menengah dan kuliah, ketika kamu sudah memasuki dunia kerja, kamu akan dihadapkan oleh berbagai tugas, mulai dari tugas individu hingga proyek penting yang melibatkan kerja sama tim. Oleh sebab itu, gak heran jika banyak pekerja merasa takut apabila mereka nanti tidak mampu menyelesaikan tugas secara maksimal.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, kamu dapat menerapkan manajemen waktu yang efektif. Mulailah mencatat agenda harian atau daftar tugas yang perlu diselesaikan. Kamu bisa menggunakan buku jurnal maupun alat digital, seperti Google Calendar.
Selain itu, pastikan untuk memprioritaskan tugas yang paling mendesak. Sebab, dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, kamu akan menjadi lebih terorganisir serta terhindari dari stres dan kelelahan yang berlebihan.
2.Takut tidak disukai oleh atasan dan rekan kerja

Dikutip Business Insider, seorang spesialis pengembangan karier dan penulis “Learning Leadership Through Loss,” Sylvia Hepler, mengatakan, bahwa sebagian besar karyawan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan mereka lantaran memiliki hubungan yang buruk dengan atasan atau rekan kerja. Tentu ini adalah salah satu bentuk ketakutan umum yang dirasakan oleh banyak karyawan, terlebih saat berada di lingkungan kerja baru.
Meskipun begitu, penting diingat bahwa terlalu khawatir tidak disukai bisa menguras emosi dan menghambatmu untuk menunjukkan potensi penuh yang kamu miliki. Sebaliknya, berusaha terlalu keras agar disukai juga dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Kamu mungkin akan terlihat menjadi pribadi yang kurang tulus. Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah tetap menjadi diri sendiri dan lakukan pekerjaanmu sebaik mungkin.
“Ketahuilah bahwa disukai atau tidaknya kamu di tempat kerja merupakan sesuatu yang berada di luar kendali. Daripada terus merasa khawatir, sebaiknya tetaplah menjadi autentik dan tunjukkan kinerjamu sebaik mungkin. Jika suatu hari kamu harus membela diri akibat diperlakukan tidak nyaman di tempat kerja, maka lakukanlah hal tersebut dengan penuh rasa hormat dan profesional,” terang Castrolson.
3.Takut membuat kesalahan

Setiap pekerja tentunya ingin memberikan hasil kerja terbaik. Gak heran, jika sebagian dari mereka merasa takut melakukan kesalahan di tempat kerja. Walaupun begitu, ingatlah untuk tidak menyimpan ketakutan secara berlebihan.
Kesalahan dapat terjadi kapan saja dan itu merupakan hal yang wajar. Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, cobalah untuk tetap tenang dan segera beritahu seseorang tentang kesalahan yang sudah kamu perbuat sebelum situasinya bertambah buruk. Selain itu, penting untuk mengakui kesalahanmu, mengambil pelajaran dari sana, dan melanjutkan hidup, daripada berusaha untuk menghindarinya.
“Terus menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang kamu lakukan di tempat kerja bisa membuatmu sulit untuk menggapai tujuan,” ujar Hepler.
“Daripada berpikir berlebihan terhadap kesalahan yang sudah berlalu, lebih baik cobalah untuk meninjau kembali masalah yang telah berhasil kamu selesaikan, lalu pikirkan cara yang tepat agar kesalahan itu tidak terulang lagi,” imbuhnya.
4.Takut mengalami karier yang stagnan

Selanjutnya, salah satu ketakutan yang sering dialami oleh pekerja adalah mengalami karier yang stagnan. Biasanya, karier senantiasa naik seiring dengan meningkatnya performa dan kontribusi terhadap perusahaan.
Namun jika kamu telah bekerja di perusahaan yang sama selama bertahun-tahun dan merasa kariermu tidak mengalami kemajuan, bisa jadi ada sesuatu yang harus diperbaiki. Menurut Hepler, untuk bisa bertahan dan berkembang di tempat kerja, penting untuk mempelajari keterampilan baru dan mau beradaptasi terhadap perubahan serta kemajuan teknologi saat ini.
Maka dari itu, alih-alih terus merasa takut, alangkah baiknya bila kamu mulai meningkatkan skill dan belajar hal baru, seperti mengikuti kursus secara daring. Di sisi lain, berdiskusi dengan atasan mengenai kekhawatiranmu dan menanyakan peluang untuk berkontribusi lebih jauh pada kemajuan perusahaan dapat menjadi solusi yang layak dipertimbangkan.
5.Berbicara di depan umum

Bagi pekerja yang memiliki kepribadian tertutup, berbicara di depan umum bisa menjadi ketakutan tersendiri. Walau begitu, perlu diingat bahwa sebenarnya kemampuan ini dapat mempermudah kamu dalam menjalani setiap pekerjaan, lho.
Alih-alih terus merasa takut, seorang pelatih pidato eksekutif dari laman Harvard Business Review, Sarah Gersman, dikutip Forbes, menyarankanmu untuk menerapkan beberapa tips ini agar tampil lebih percaya diri saat berbicara di depan umum, di antaranya:
- Pikirkan siapa saja audiens kamu
- Fokuskan pikiran dan tenangkan diri sebelum berbicara
- Lakukan kontak mata saat berbicara
- Latihan secara rutin.
6.Takut dipecat

Terakhir, ketakutan umum yang sering dialami oleh para pekerja adalah dipecat. Tentu hampir semua pekerja takut kehilangan pekerjaannya, baik karena kondisi perusahaan atau kinerja yang memburuk. Meskipun ini merupakan salah satu bentuk kekhawatiran umum, tapi sebaiknya jangan terburu-buru menyimpulkan.
Sebab menurut Hepler, ketakutan seperti ini biasanya muncul dari rasa tidak aman yang meningkat atau terkadang dari ketidakmampuanmu untuk menempatkan situasi tertentu dalam perspektif yang tepat. Maka dari itu, alangkah baiknya tidak langsung panik ketika mendengar kabar bahwa akan ada pemutusan hubungan kerja.
Pastikan kamu memiliki bukti bahwa kamu dipecat. Di sisi lain, komunikasikan dengan atasan mengenai kinerjamu selama ini dan apa saja yang perlu diperbaiki. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui seberapa aman posisimu di tempat kerja serta tindakan yang tepat untuk dilakukan demi bisa bertahan di perusahaan.
“Pikiran negatif secara terus-menerus terkait pemecatan bisa berpengaruh terhadap kinerjamu di tempat kerja. Daripada terlalu memikirkan hal itu, lebih baik ubah ketakutanmu menjadi motivasi dengan cara mengembangkan skill serta bersikap proaktif mencari peluang di luar pekerjaan,” ujar Castrolson menambahkan.
Nah, itulah enam jenis ketakutan umum yang sering dialami pekerja beserta cara mengatasinya. Jika kamu pernah merasakan hal serupa, cobalah untuk menerapkan beberapa solusi di atas. Ini bertujuan agar kamu tidak terjebak dalam ketakutanmu sendiri dan kamu bisa kebih fokus pada karier serta pencapaian lain di tempat kerjamu.