Jobdesk UI/UX Designer, Salah Satu Prospek Karier yang Menjanjikan!

- Tugas dan tanggung jawab utama UI/UX designer meliputi riset pengguna, pembuatan wireframe dan prototype, desain tampilan (UI), serta pengaturan alur interaksi (UX).
- Skill wajib yang harus dimiliki antara lain design thinking, menguasai tools seperti Figma atau Sketch, kemampuan brainstorming, dan kemampuan membaca hasil survei.
- Kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi UI/UX designer termasuk latar belakang di bidang Desain Komunikasi Visual, Informatika, atau Psikologi serta memiliki portfolio yang kuat.
Di era digital seperti saat ini, hampir semua aktivitas sehari-hari gak bisa lepas dari aplikasi dan website. Mulai dari belanja online, pesan transportasi, sampai sekadar scrolling media sosial, semua butuh tampilan dan pengalaman pengguna yang nyaman. Nah, di balik itu semua, ada peran penting seorang UI/UX designer yang bikin aplikasi atau website lebih mudah dipakai dan enak dilihat.
Profesi ini bukan cuma soal bikin desain yang estetik, tapi juga memikirkan alur interaksi pengguna, kebutuhan target audiens, sampai detail kecil yang bisa bikin pengalaman digital terasa menyenangkan. Gak heran kalau UI/UX designer jadi salah satu pekerjaan paling dicari saat ini. Berikut ini gambaran profesi UI/UX designer yang harus kamu ketahui.
1. Tugas dan tanggung jawab utama

Seorang UI/UX designer tentu gak hanya duduk di depan laptop bikin mockup. Mereka adalah jembatan antara pengguna dan teknologi. Dimulai dari riset pengguna untuk memahami kebutuhan, kebiasaan, dan masalah melalui wawancara, survei, atau usability testing. Dilanjutkan dengan membuat wireframe dan prototype yang menggambarkan kerangka dasar sebuah aplikasi atau website sebelum masuk ke tahap desain final.
Setelahnya seorang desainer akan mendesain tampilan (UI) dengan memilih warna, font, ikon, hingga tata letak agar nyaman dilihat dan konsisten dengan branding. Tak lupa pula mengatur alur interaksi (UX) yang memastikan setiap tombol, menu, dan fitur mudah digunakan. Selain itu mereka juga berkolaborasi dengan tim yang terdiri dari para developer, product manager, dan stakeholder untuk mengembangkan produk yang sesuai kebutuhan pasar.
2. Skill wajib yang harus dimiliki

Kalau kamu tertarik jadi UI/UX designer, ada beberapa skill yang perlu kamu kuasai. Misalnya design thinking yang merupakan kemampuan berpikir kreatif sekaligus logis untuk memecahkan masalah pengguna. Mampu menguasai tools seperti Figma, Sketch, Adobe XD, atau InVision. Selain itu, walaupun gak harus jago programming, ngerti HTML, CSS, atau JavaScript bisa jadi nilai plus.
Profesi ini membutuhkan banyak brainstorming dengan tim lain, oleh karenanya kemampuan menyampaikan ide dengan jelas itu penting. Kamu juga akan dituntun untuk bisa membaca hasil survei, heatmap, atau A/B testing biar bisa bikin keputusan berbasis data, bukan cuma feeling. Intinya, mereka adalah orang yang bisa menyeimbangkan antara estetika dan fungsi.
3. Kualifikasi yang dibutuhkan

Untuk masuk ke dunia UI/UX, kamu bisa mulai dari berbagai latar belakang. Banyak kok desainer yang awalnya kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual, Informatika, atau Psikologi. Namun sebenarnya, industri ini cukup terbuka buat siapa saja asalkan kamu punya portfolio yang kuat. Memang kualifikasi yang dibutuhkan biasanya minimal S1.
Namun, ada juga yang belajar otodidak lewat kursus online. Kamu bisa membuktikan diri dengan punya portofolio mulai dari wireframe, prototipe, sampai studi kasus projek. Kamu juga harus paham UX research karena banyak perusahaan mencari desainer yang bisa bikin solusi berbasis riset pengguna. Jangan lupa untuk terus meng-update diri dan cepat beradaptasi, ya!
4. Peluang karier

UI/UX designer punya peluang karier yang luas dan menjanjikan banget. Kamu bisa kerja di startup, perusahaan teknologi besar, digital agency, bahkan jadi freelancer. Beberapa jalur karier yang bisa ditempuh antara lain menjadi Junior UI/UX Designer, biasanya ini buat fresh graduate atau yang baru masuk dunia kerja. Selanjutnya ada Senior UI/UX Designer yang punya tanggung jawab lebih besar dalam memimpin proyek desain.
Untuk Product Designer, ini level lebih tinggi, memikirkan keseluruhan produk dari ide sampai eksekusi. Ada juga UX Researcher yang fokus ke riset mendalam tentang perilaku dan kebutuhan pengguna. Terakhir ada Design Manager atau Head of Design yang memimpin tim desain dalam skala lebih besar. Profesi ini sangat dicari mulai dari sektor fintech, e-commerce, healthcare, sampai entertainment.
5. Prospek gaji UI/UX designer

Selain peluang kariernya luas, prospek gaji UI/UX designer juga cukup menjanjikan. Di Indonesia, gaji untuk level junior bisa berkisar Rp6–10 juta per bulan. Sementara itu, posisi senior bisa mencapai Rp15–25 juta per bulan. Kalau kamu bekerja di perusahaan global atau sebagai freelancer internasional, gajinya bisa jauh lebih tinggi, bahkan mencapai ribuan dolar per bulan.
Faktor yang memengaruhi besaran gaji antara lain lokasi kerja, ukuran perusahaan, level pengalaman, serta kemampuan tambahan yang kamu miliki. Jadi, semakin banyak skill yang dikuasai, peluang dapetin gaji besar makin terbuka tentunya.
Dengan semakin banyaknya layanan digital, kebutuhan akan UI/UX designer akan semakin banyak. Kalau kamu punya passion di bidang desain dan teknologi, karier sebagai UI/UX designer bisa jadi profesi dengan prospek cerah di masa depan.