Kenali 6 Langkah Mencegah Burn Out, Pahami Sejak Awal

Istilah burn out bukan lagi istilah asing untuk didengar. Berbeda dengan istilah breakout pada bidang kecantikan, burnout lebih mengarah pada perubahan psikis seseorang.
Menurut Psylution, burn out adalah keadaan lelah fisik dan mental, yang disebabkan oleh stres yang intens dan berlebihan dalam jangka waktu yang panjang. Kondisi ini diawali dengan menurunnya produktifitas diri (inffetiveness) yang berimbas pada banyaknya tugas yang terbengkalai, sikap apatis, dan putus asa dengan tuntutan yang dihadapi. Oleh karena itu, burn out bisa menyebabkan imun tubuh menurun sehingga muncul penyakit atau keluhan fisik yang sering kali berulang.
Memang tidak mudah menyelesaikan banyak tugas, apalagi atasan terus menuntut hasil yang maksimal. Namun, untuk mencegah burn out agar tidak terjadi yang makin mengkhawatirkan, ada baiknya kita harus bisa memahami bagaimana cara pencegahannya.
1. Kenali diri

Terkadang banyak orang yang tidak mengenali betul bagaimana kondisi burnout. Secara prioritas yang ada, sebenarnya burnout dimulai dari mengakui dan menerima kondisi tersebut.
Faktor individu yang perlu dilakukan adalah dengan mulai mengevaluasi tujuan (goals), menata ulang prioritas yang seharusnya, serta mengubah cara dan pola belajar. Sehingga bila diterapkan pada kegiatan sehari-hari, jadwal yang teratur tersebut dapat terselesaikan dengan benar dan mudah diterapkan sesuai dengan kapasitas diri.
2. Ubah diri

Beri ruang diri untuk mengelola dan mengubah pikiran maupun perilaku yang tidak suportif. Coba untuk mendukung penyelesaian masalah yang dihadapi dengan meminta bantuan orang lain.
Tidak dapat dimungkiri, bahwa kita juga butuh pendapat orang lain untuk mencari jalan keluar apabila kita sudah stuck pada satu tempat dan tidak bisa berpikir secara logis. Ini bukan suatu hal yang memalukan. Jika memang tidak bisa mengelola stres sendiri, tidak masalah untuk meminta bantuan orang lain.
3. Rawat diri

Selalu mengupayakan dan menanamkan perilaku sehat (healthy lifstyle) seperti, makan sehat, tidur cukup dan biasakan untuk rutin beraktivitas fisik. Buatlah jadwal rutinitas pekerjaan dan tugas yang akan diselesaikan untuk mengatur rutinitas harianmu.
Jika pekerjaan sudah menumpuk dan itu mengganggu kinerja, kamu bisa melakukan stress management yang sederhana di rumah ataupun di tempat kerja. Misalnya dengan melakukan deep breathing/belly breathing dan melakukan relaksasi otot.
4. Jaga relasi

Jagalah silaturahmi yang baik dengan orang terdekat agar relasimu tetap terjaga. Rutinitas “me time” juga wajib kamu lakukan. Alasannya adalah kita tidak bisa melulu bekerja menghadap layar laptop atau setumpuk data untuk bekerja. Ada waktu tersendiri yang harus kamu luangkan untuk mengurangi stress. Istilah sekarang ini adalah healing bersama teman mengunjungi wisata atau sekadar bermain di luar rumah untuk mengurangi kejenuhan pekerjaan.
Dengan begitu, otakmu lebih fresh dan secara tidak langsung kamu juga telah membina relasi pertemanan. Selain itu, kamu juga bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dengan waktu istirahat.
5. Kelola stres

Luangkan waktu untuk check-in dengan diri sendiri. Jangan berupaya untuk selalu baik-baik saja padahal kamu sudah diambang kejenuhan berpikir yang bisa berakhir stres berkepanjangan. Temukan tujuan yang realistis untuk digapai.
Tanyakan pada diri bahwa kamu sudah melewati banyak hal dengan baik hingga ditahap ini. Hal ini dilakukan agar setelah kembali pada pekerjaanmu, kondisi mentalmu bisa dipastikan optimal untuk menyelesaikan berbagai tugasmu.
6. Batasi screen time

Aturlah waktu dalam penggunaan sosial media. Ada saatnya kamu memilih untuk off dari gadget. Kamu bisa mengalihkan diri sejenak dengan melakukan hobi, seperti memasak, berkebun ataupun otomotif sesuai dengan hobi yang kamu sukai
Media sosial tidak sepenuhnya berdampak positif pada pikiranmu. Terlalu banyak komentar yang tidak baik juga bisa merusak mentalitas diri secara perlahan. Itulah kenapa keluar untuk sementara dari komunitas media sosial, diperlukan supaya kamu tidak sepenuhnya terkontaminasi dengan pikiran yang buruk.
Perasaan lelah dan takut dapat membuat otak bereaksi secara tidak rasional. Itulah mengapa kita butuh stress management untuk mencegah burn out. Kenali seberapa batas kapasitas diri untuk menyelesaikan pekerjaan. Bukan tidak mungkin kamu melakukanya secara keseluruhan, tetapi mengatur time management bukanlah hal buruk untuk mengantisipasi stres yang serius. Mintalah bantuan tenaga profesional jika dirasa kondisimu sudah tidak bisa memungkinkan untuk diatasi sendiri. Yuk, mulai benahi diri demi kesehatan mental dan fisik yang sehat!