Intip 5 Realitas Berkarier di Agency dari Emily in Paris

Serial Emily in Paris menceritakan para pekerja kreatif yang menangani banyak klien untuk promosi pemasaran. Dari produk kecantikan, gaya hidup hingga menangani beberapa peluncuran produk fashion.
Cerita di balik layar pekerja agensi ini menjadi semakin seru karena diisi oleh karyawan yang beragam. Terlihat asyik namun banyak lho, liku-liku yang dialami Emily dan tim. Yuk, kita simak di bawah ini!
1. Dituntut untuk selalu kreatif

Namanya juga agensi kreatif. Para pekerjanya dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif. Emily dan tim biasanya menangani klien yang ingin meluncurkan produk baru. Para klien ini meminta agar dibuatkan acara atau campaign agar menarik minat calon konsumen.
Wah, gimana tuh caranya? Kalau dilihat dari kebiasaan Emily, tim biasanya mengadakan rapat untuk mengetahui detail dan identitas produk. Dari sini, tim bisa mengembangkan kampanye pemasaran yang sesuai dan menarik minat konsumen untuk membeli.
2. Gak boleh sembarangan sebar informasi pribadi

Bisa dibilang, Emily adalah KOL (Key Opinion Leader). Di awal season, ia seringkali update tentang kehidupannya di Paris dan tanpa sengaja meningkatkan followers media sosialnya. Ia semacam influencer yang bisa memengaruhi orang-orang untuk membeli suatu produk tertentu.
Melihat peluang ini, Julien menjadikan Emily sebagai tokoh kampanye parfum terbaru. Julien terinspirasi dari kisah cinta Emily dan Alfie. Julien yakin kisah cinta mereka dapat menarik konsumen untuk membeli parfum bertema cinta tersebut.
Namun sayangnya, Emily ternyata sudah putus dan Julien kebingungan dengan kampanye yang sudah disetujui oleh klien. Ternyata jadi influencer itu gak gampang, ya? KOL harus berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi karena bisa terancam kehilangan klien.
3. Friendly dan memperluas koneksi

Bekerja di dunia pemasaran harus pandai bergaul dan memperluas koneksi demi mendatangkan klien. Sifat Emily yang friendly membantu ia bertahan bekerja di bidang ini.
Bisa dikatakan, Emily adalah ahli pemasaran yang sukses. Ia mendapat kesempatan pindah ke Paris dan akhirnya berkarier di Paris. Ia juga menangani brand besar dari designer dan merk ternama. Etos kerjanya wajib diacungi jempol, deh.
4. Aktif datang ke party atau acara relasi

Salah satu cara agar memperluas relasi adalah aktif datang ke party atau acara yang digelar oleh relasi. Dari sini, Agensi Grateau jadi semakin dikenal banyak orang, terutama para pemilik bisnis.
Biasanya, dari acara-acara seperti ini akan datang klien baru dan kenalan baru yang dapat memperluas sayap bisnis. Bahkan dalam satu season, Emily bisa hadir ke banyak acara dan menyapa pengujung dengan hangat. Harapannya, selain menjaga silaturahmi, tentu meningkatkan branding juga. Pokoknya skill ini dibutuhkan banget di dunia pemasaran, deh!
5. Harus jadi problem solver

Menangani klien artinya kamu juga harus bisa menjadi problem solver bagi klien. Tapi kamu juga harus tetap menjaga identitas perusahaanmu dan gak mengecewakan pihak lainnya. Duh pusing, 'kan?
Tapi faktanya, ini sudah jadi makanan sehari-harinya anak agensi, lho. Misal kejadian klien parfum yang ditangani Julien. Ia harus bisa membujuk Alfie datang ke peluncuran produk parfum padahal sudah putus dengan Emily. Contoh lain adalah produk kecantikan yang "memalsukan produk". Tentu ini tindakan penipuan bagi tim pemasaran Agence Grateau dan pengelola mall. Tapi untungnya, semua dapat dikendalikan dan campaign tetap berjalan.
Bekerja di agensi kreatif nampak seru, ya? Namun sebagaimana pekerjaan lainnya, pasti ada saja drama, liku-liku, keluh-kesah dan senangnya. Gimana? Kamu tertarik gak nih kerja di agensi?