Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Pekerjaan untuk Sarjana Pendidikan yang Enggan Mengajar

ilustrasi seseorang bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi seseorang bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Gelar sebagai seorang sarjana memang menjadi sebuah tanggung jawab. Termasuk makin banyak mahasiswa lulusan sarjana pendidikan yang merasa ragu untuk melanjutkan karier sebagai guru, meskipun latar belakang sangat mendukung sebagai seorang pendidik. Keinginan untuk bekerja di bidang lain seringkali muncul karena alasan seperti minat pribadi, lingkungan kerja, atau ingin mencoba sesuatu yang lebih fleksibel hingga rasa penasaran untuk keluar dari zona nyaman.

Kalau kamu juga merasakan hal yang sama, berikut 5 rekomendasi pekerjaan untuk kamu lulusan sarjana pendidikan yang enggan mengajar. Masih ada banyak pekerjaan lain yang tetap relevan meski tidak harus berdiri di depan kelas dan mengajar setiap hari. Simak sampai poin terakhir, siapa tahu kamu tertarik mencobanya!  

1. Instruktur pelatihan atau trainer

ilustrasi sedang berdiskusi (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi sedang berdiskusi (pexels.com/Thirdman)

Bagi kamu yang tidak ingin mengajar di ruang kelas formal, menjadi instruktur pelatihan adalah alternatif yang cukup menarik. Kamu bisa berbagi pengetahuan di bidang tertentu melalui workshop, seminar, atau pelatihan karyawan suatu perusahaan. Peran ini memberikan kebebasan untuk kamu dapat memilih topik spesifik dan bekerja di lingkungan yang lebih dinamis.

Saat di awal-awal berkarir pasti terasa tidak mudah karena membutuhkan penyesuaian. Namun, jika kamu terus belajar dan explore banyak hal baru di tempat kerja, pasti terasa seru dan menyenangkan. Meski tidak spesifik mengajar sesuai latar belakang di pendidikan sebelumnya, skill mengajarmu tetap relevan dan bermanfaat!

2. Penulis atau editor buku pendidikan

ilustrasi penulis membaca buku (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi penulis membaca buku (pexels.com/Ron Lach)

Jika memiliki kemampuan menulis dan menyukai dunia literasi, kamu juga bisa menjadi penulis atau editor buku pendidikan. Profesi ini melibatkan pembuatan materi seperti buku pelajaran, modul, atau panduan belajar yang membantu siswa dan pendidik. Tentu saja kamu tetap bisa berkontribusi pada pendidikan tanpa harus mengajar langsung.

Makin banyak ilmu pengetahuan yang berkembang, buku-buku dan rujukan sebagai referensi tentu makin penting. Ini berarti kebutuhan penulis dan editor untuk menyajikan buku juga makin tinggi. Kamu bisa memulai profesi ini dengan bergabung ke media dan menjadi kontributor penulis ataupun editor di dalamnya. Tingkatkan kualitas tulisan dan perdalam lagi pemahaman tentang editing supaya banyak peluang yang berdatangan nantinya.

3. Konsultan pendidikan

ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Sebastian Herrmann)
ilustrasi berdiskusi (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Sebagai konsultan pendidikan, kamu akan membantu lembaga atau individu dalam mengembangkan program pembelajaran. Misalnya seperti memberikan saran strategi pengajaran, atau bahkan menyusun kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pekerjaan ini cukup relate bagi yang memiliki wawasan mendalam tentang pendidikan tetapi ingin lebih banyak berinteraksi dengan orang dewasa dan profesional.

Meski masih tidak jauh dengan mengajar, setidaknya pekerjaan ini bisa kamu usahakan di industri yang lebih luas dan akan banyak menjumpai rekan kerja dari beragam latar belakang. Kamu bisa mulai untuk berjejaring dan terus membangun relasi di industri pilihan jika serius ingin bekerja di profesi ini. Jangan menunggu lulus dari perkuliahan, tapi justru kesempatan besar bisa dimulai dari saat kuliah, salah satunya dengan aktif berorganisasi.

4. Manajer proyek di lembaga pendidikan

ilustrasi seorang manajer (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi seorang manajer (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Lembaga pendidikan dan organisasi non-pemerintah sering membutuhkan manajer proyek untuk menjalankan program pendidikannya. Kamu akan bertanggung jawab mengatur anggaran, memimpin tim, dan memastikan proyek berjalan sesuai target. Ini adalah pilihan yang cukup tepat jika kamu senang bekerja secara kolaboratif di balik layar.

Skill komunikasi dan bekerja sama dalam tim sangat dibutuhkan, karena kamu akan menjadi pusat informasi yang menghubungkan satu sama lain. Tingkatkan pemahaman kamu tentang bagaimana cara paling efektif supaya tim yang sudah dibentuk tetap solid. Ini membutuhkan effort yang cukup besar, namun sangat cocok untuk kamu jika menyukai tantangan selain mengajar di sekolah formal.

5. Pengembang konten e-learning

ilustrasi belajar matematika (unsplash.com/Dhru J)
ilustrasi belajar matematika (unsplash.com/Dhru J)

Di era yang serba digital dan dipenuhi pemanfaatan kecerdasan buatan, e-learning semakin populer, dan kebutuhan akan konten pembelajaran interaktif terus meningkat. Sebagai pengembang konten e-learning, kamu dapat menciptakan video edukasi, aplikasi pembelajaran, atau kursus online yang menarik dan efektif. Ini menjadi pekerjaan kreatif dengan potensi penghasilan yang besar, namun sepadan dengan usaha yang harus dikerahkan.

Menjadi pengembang konten e-learning tentu bukanlah hal yang mudah. Kamu harus berusaha update perkembangan teknologi pendidikan setiap harinya. Sehingga, setiap produk ataupun ide yang kamu selesaikan bisa bermanfaat dan tetap relate ketika digunakan. Jangan sampai kamu menyusun pembelajaran yang tidak sesuai kurikulum, apalagi sudah ketinggalan zaman.

Memiliki latar belakang pendidikan tidak selalu berarti kamu harus menjadi guru. Keterampilan dan pengetahuan yang kamu miliki sebagai seorang pengajar, tentu ada banyak jalur karier lain yang dapat diusahakan, sekalipun di luar kelas. Nah, berdasarkan 5 pilihan yang sudah disebutkan, mana yang paling kamu impikan, nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us