Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saat Bekerja, Ini 5 Cara Tetap Waras Menghadapi Klien Menyebalkan 

unsplash.com/Mimi Thian
unsplash.com/Mimi Thian

Dalam dunia kerja, kamu tentunya tidak asing dengan istilah klien. Klien adalah orang yang meminta layanan, baik jasa ataupun barang kepada suatu perusahaan. Klien memiliki jabatan sebagai pembeli. Umumnya, orang yang berdiri di garda depan dalam melayani klien disebut dengan costumer service. Dalam dunia kerja, klien adalah raja. Maka dari itu, harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Perusahaan pastinya ingin agar kliennya tidak lari kepada perusahaan lain.

Namun, seringkali kamu menemui klien yang sangat menyebalkan. Klien seringkali marah-marah hanya karena urusan sepele yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan cepat. Tentu saja, korban utama dari keganasan klien macam ini adalah costumer service. Sang costumer service harus memiliki hati yang lapang dalam menanggapi klien macam ini.

Jika kamu merupakan tipe orang yang tidak memiliki hati yang lapang, ini akan membawa kesulitan tersendiri bagi kamu. Jadi, bagaimanakah tips dan trik untuk menghadapi klien yang menyebalkan dan banyak maunya? Berikut merupakan trik dan tips sederhana tentang menghadapi klien supaya kamu bisa tetap menjalani hari-harimu dengan waras. Yuk, simak!

1. Tetaplah berpikir secara logis

unsplash.com/Tyler Nix
unsplash.com/Tyler Nix

Jika kamu sedang berada dalam posisi dimarahi oleh klien, hal yang bisa kamu lakukan adalah tetap tenang. Jangan memasukkan setiap perkataan jelek sang klien ke dalam perasaanmu karena hal itu akan malah memperkeruh keadaan. Kamu harus memasukkan berbagai macam keluhan klien tersebut ke dalam pemikiran yang logis dan menyusunnya secara sistematis.

Setelah itu, dengan pembawaan dan perkataan yang baik, kamu dapat menguraikan keterangan serta informasi yang sekiranya menjadi jawaban atas keluhan klien tersebut. Dengan ini, klien akan merasa nyaman dan mau melanjutkan kerja sama dengan perusahaanmu.

2. Mendengarkan keluhan klien dengan baik

unsplash.com/Mimi Thian
unsplash.com/Mimi Thian

Ketika klienmu marah-marah, kamu harus mendengarkan setiap keluhan klien dengan baik dan santai tanpa tendensi menyepelekan sang klien. Dengarkan dan pahami apa yang menjadi keluhan dari mereka. Jangan sampai kamu terpancing emosi dengan omelan dan nada tinggi dari klien.

Dengan itu, sang klien pasti akan merasa bahwa apa yang dilakukannya merupakan sikap yang kurang baik dan sang klien akan menurunkan suaranya kepadamu.

3. Klien adalah raja, kamu adalah pelayan atau penasihat

unsplash.com/Andrew Wagner
unsplash.com/Andrew Wagner

Kamu harus menetapkan dalam pikiran bahwa klien adalah raja yang harus dipatuhi dan diberi nasehat sejelas-jelasnya. Jika sang raja meminta sesuatu yang di luar ketentuan, maka kamu sebagai penasehat haruslah memberi penjelasan untuk menerangkan bahwa apa yang diminta oleh klien itu sudah keluar dari jalur yang memang ditentukan.

4. Jangan segan untuk bilang tidak

unsplash.com/Brooke Cagle
unsplash.com/Brooke Cagle

Sebagai seorang yang lebih mengetahui seluk-beluk tentang produk atau aturan tentang barang dan jasa, kamu tentu saja harus memiliki kemampuan untuku mengatakan “tidak” kepada klien jika kamu merasa bahwa klien sudah keluar dari aturan yang ditentukan. Hal ini untuk menghindari kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh klien. Banyak sekali klien yang meminta sebuah layanan jasa/produk yang di luar ketentuan dari apa yang perusahaan pelayan berikan.

Jika demikian, maka sang klien bisa dikatakan hanya ingin bermain-main, bukannya meminta pelayanan suatu produk tersebut secara serius. Oleh karena itu, klien macam itu harus segera ditolak karena jika permintaan klien tersebut diterima, maka perusahaan juga yang kerepotan.

5. Lakukan diskusi dengan tim kerjamu

unsplash.com/Thái An
unsplash.com/Thái An

Dalam kasus-kasus tertentu, kamu mungkin akan menemukan klien yang sangat menyebalkan. Entah banyak pertanyaan, sering menyalahkan, atau bahkan tidak pernah puas misalnya. Dalam hal ini ketika kamu sudah merasa frustasi, sebaiknya kamu melakukan diskusi dengan teman satu tim kerjamu. Sampaikan kesulitan-kesulitan apa saja yang kamu alami ketika menghadapi klien tersebut.

Ketika beberapa temanmu juga merasakan hal yang sama, tentu masalahnya ada di klien kamu. Maka, tidak ada pilihan lain setelah memotong atau mengubah kontrak kerja demi mendapatkan kondisi pekerjaan yang stabil. Selain itu, tidak ada salahnya kamu belajar dengan teman yang bisa selama ini berhasil mengatasi klien tersebut.

Pada akhirnya, kamu harus menyadari bahwa setiap pekerjaan harus kamu selesaikan dengan hati yang bahagia. Jangan sampai klien-klien yang menyebalkan justru membuatmu tertekan, ya! Coba terapkan cara-cara di atas dan semoga kamu berhasil menaklukkan klienmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pagi Kusumardani
EditorPagi Kusumardani
Follow Us