5 Sikap yang Diharapkan Partner Kerjamu, Awas Bikin Kecewa

Bekerja sama dengan orang lain harus dilakukan dengan niat dan cara yang baik. Hindari sikap merasa lebih berkuasa sekalipun kamu yang datang memberi tawaran kerja sama. Bukankah kamu sampai mencari partner kerja karena dirimu membutuhkannya?
Setelah ada orang yang menerima tawaranmu, kamu seharusnya menunjukkan rasa terima kasih yang sepadan. Jaga sikapmu padanya supaya kerja sama kalian dapat berumur panjang. Sebagai gambaran, secara umum partner kerja pasti mengharapkan kamu mampu bersikap sebagai berikut!
1. Jangan mendikte karena posisi kalian setara

Alih-alih mendikte, sikap yang tepat ialah kamu dan partner kerjamu berdiskusi tentang apa yang sebaiknya kalian lakukan. Jika mendikte, kamu cuma menyuruhnya agar melakukan ini itu. Kamu bahkan tidak mau menerima pandangan lain darinya.
Ini menunjukkan hubungan kalian gak setara melainkan kamu di posisi yang lebih tinggi darinya. Orang yang sejak awal menerima tawaran kerja sama darimu untuk posisi partner, bukan anak buah, pastinya akan merasa tidak dianggap keberadaannya.
2. Hargai hasil kerja kerasnya

Apabila kamu tipe yang sering merasa tidak puas dengan hasil kerja orang lain, mungkin sebaiknya dirimu mengerjakan sebanyak mungkin pekerjaan seorang diri. Tak usah mencari partner karena besar kemungkinan kalian tidak akan cocok.
Bukannya cocok, kamu dan partner kerjamu malah bisa sering cekcok. Siapa yang gak kesal apabila hasil kerjanya jarang dihargai? Ada-ada saja garapannya yang kamu anggap keliru atau belum maksimal. Kenapa kamu tidak mengerjakannya sendiri bila begitu?
3. Transparansi dalam hal keuangan

Bersama partner kerja, kalian barangkali melakukan pembagian tugas. Persoalan keuangan cenderung dipegang oleh salah satu dari kalian, dalam hal ini dirimu. Hati-hati, jangan sampai partner merasa kamu berusaha menyembunyikan beberapa hal darinya.
Masalah keuangan itu selalu sensitif. Bila kamu tidak mampu menjaga transparansi keuangan, partner kerja pasti menjadi curiga. Kamu dikhawatirkan mengambil keuntungan lebih besar tanpa sepengetahuannya.
4. Jangan senang menyalahkan bila ada hal-hal yang tak berjalan dengan baik

Adanya partner kerja memang membuat tugasmu lebih ringan. Akan tetapi, jangan berpikir semua hal bakal berjalan tanpa hambatan. Sama sepertimu, partner kerja hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik dari dirinya untuk menjalankan kerja sama tersebut.
Namun jika tetap ada hal-hal yang tak berjalan sesuai dengan harapan, ini merupakan sesuatu yang wajar. Atasilah bersama-sama, bukan membebankan kesalahan padanya. Apakah kamu sendiri sanggup apabila digantungi ekspektasi sebesar itu?
5. Beri dia bagi hasil yang lebih banyak kalau kontribusimu memang lebih sedikit

Selain sikap transparan soal keuangan, kamu juga dituntut untuk mampu bersikap adil. Setelah punya pasangan dalam bekerja, sadari porsi kerja kalian. Orang yang paling capek tetap harus mendapatkan bagian keuntungan yang lebih besar.
Dengan begitu, ia merasa puas karena usahanya diberi ganjaran yang sebanding. Siapa yang rela bila ia paling lelah dalam bekerja, tetapi bagi hasilnya disamakan dengan orang yang bekerjanya tidak seberapa? Jika kamu memperlakukan partnermu begini, cepat atau lambat dia pasti mundur.
Untuk mencegah kesalahpahaman dengan partner kerja, sejumlah hal memang harus dibicarakan di awal. Seperti terkait bagi hasil dan tugas masing-masing. Pun selama kerja sama terjalin, komunikasi perlu dijaga supaya begitu ada hal yang terasa mengganjal dapat langsung disampaikan.