5 Tabiat Buruk di Kantor yang Dianggap Sepele, Padahal Merusak Tim

- Suka datang terlambatBudaya disiplin sulit terbentuk jika sebagian anggota tim menganggap datang terlambat bisa dimaklumi. Kerjasama tim pun jadi sering tersendat.
- Menghindari tanggung jawabEfek domino dari perilaku ini jelas terasa, produktivitas tim menurun dan hubungan antar anggota tim bisa renggang.
- Gosip di lingkungan kerjaMembicarakan rekan kerja secara berlebihan atau menyebarkan rumor jelas berbahaya. Rasa saling percaya dalam tim menghilang dan suasana kantor pun jadi kaku.
Kadang, suasana kerja di kantor bisa jadi seru, tapi juga rawan kena drama gara-gara tabiat buruk yang sering kita anggap remeh. Bukan cuma soal kerjaan aja, kebiasaan kecil yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa berdampak besar ke tim lho! Tanpa sadar, beberapa sikap yang dianggap biasa aja itu lama-lama bisa mengganggu kekompakan hingga suasana kerja jadi nggak nyaman.
Nah, supaya kamu makin peka sama lingkungan kerja, coba cek yuk lima tabiat buruk di kantor berikut ini. Jangan-jangan, salah satunya pernah atau bahkan masih sering kamu lakukan!
1. Suka datang terlambat

Banyak orang menganggap datang telat ke kantor bukan masalah besar, apalagi kalau alasannya “cuma telat sedikit”. Padahal, kebiasaan ini bisa mengganggu ritme kerja tim secara keseluruhan. Bukan cuma soal tugas yang jadi tertunda, tapi rasa saling percaya dalam tim juga bisa terkikis perlahan-lahan.
Selain itu, datang terlambat bisa memberikan contoh yang kurang baik ke rekan kerja. Budaya disiplin jadi susah terbentuk kalau sebagian anggota tim menganggap datang telat itu hal yang bisa dimaklumi. Kalau sudah begini, bukan nggak mungkin, kerjasama tim pun jadi sering tersendat.
2. Menghindari tanggung jawab

Seringkali kita menemui rekan kerja yang suka lempar-lemparan tugas atau pura-pura sibuk supaya nggak dapet beban tambahan. Tabiat buruk ini bisa bikin anggota tim lain jadi merasa tidak adil dan akhirnya semangat kerja menurun. Kalau satu orang berusaha menghindari tanggung jawab, otomatis rekan yang lain harus kerja ekstra keras.
Efek domino dari perilaku ini jelas terasa, produktivitas tim menurun dan hubungan antar anggota tim bisa renggang. Jika dibiarkan, suasana kerja bisa jadi toxic karena setiap orang hanya fokus menyelamatkan diri sendiri daripada memperkuat kerjasama.
3. Gosip di lingkungan kerja

Gosip memang sering bikin suasana kantor jadi ‘hidup’, tapi kalau kebablasan bisa jadi bumerang buat tim sendiri. Membicarakan rekan kerja secara berlebihan atau menyebarkan rumor jelas berbahaya. Lama-lama, rasa saling percaya dalam tim menghilang dan suasana kantor pun jadi kaku.
Selain itu, lingkungan kerja yang penuh gosip biasanya jadi kurang kondusif untuk berkembang. Alih-alih fokus pada pencapaian hasil kerja, energi tim malah terkuras untuk mengatasi konflik yang tidak perlu. Itu sebabnya, membatasi diri dari bergosip bisa jadi langkah awal untuk menjaga keharmonisan di kantor.
4. Tidak terbuka dengan tim

Keterbukaan adalah salah satu kunci dalam membangun tim yang solid. Namun, masih banyak yang malas untuk menyampaikan ide atau permasalahan secara jujur. Akibatnya, banyak potensi solusi yang terbuang dan masalah kecil justru membesar karena tidak ada komunikasi yang efektif.
Menutup diri dari tim bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga berdampak pada produktivitas semua anggota. Selain memperlambat proses kerja, kurangnya transparansi juga bisa menimbulkan rasa curiga di antara rekan kerja. Jangan takut untuk speak up, karena komunikasi yang terbuka bikin tim jadi lebih kompak!
5. Enggan menghargai pendapat orang lain

Seringkali, perdebatan di kantor justru terjadi karena ada anggota tim yang merasa pendapatnya selalu paling benar. Kalau sudah begini, diskusi jadi tidak sehat, dan hasil kerja tim pun jadi kurang maksimal. Padahal, menerima sudut pandang berbeda bisa membuka peluang solusi yang lebih kreatif dan inovatif.
Menghargai pendapat orang lain bukan berarti harus selalu setuju, tapi lebih pada memberi ruang untuk bertukar ide dengan fair. Kalau tim dipenuhi ego, kolaborasi akan semakin sulit terwujud. Mulai sekarang, yuk belajar untuk lebih mendengarkan!
Menjaga keharmonisan di tempat kerja itu memang butuh usaha dan kesadaran dari setiap anggota tim. Kecil-kecil, tabiat buruk yang sering dianggap sepele tanpa sadar bisa bikin suasana kantor jadi runyam. Yuk, bareng-bareng tinggalkan kebiasaan negatif ini supaya tim makin solid, kerja pun jadi lebih menyenangkan!