6 Tanda Kamu Punya Skill Marketing Andal, Jangan Ragu Menekuninya

- Pandai berkomunikasi, bukan sekadar ceriwis
- Gampang bikin orang percaya padamu
- Jualan apa saja laku
Jika kamu memperhatikan informasi lowongan kerja pasti akan mendapati satu posisi yang paling sering dibutuhkan. Itu adalah staf marketing. Selain hampir selalu ada di iklan loker, syarat pendidikannya juga cukup longgar.
Biasanya perekrut tidak mengharuskan pelamar memiliki latar belakang pendidikan diploma atau sarjana. Syarat pendidikannya bisa mulai dari SMA. Tingginya kebutuhan akan tenaga pemasaran tak mengherankan. Mereka menjadi ujung tombak semua usaha yang menjual produk barang dan jasa.
Kalau kamu melamar, peluang diterima lebih besar daripada posisi lain yang kebutuhannya gak banyak. Akan tetapi, dirimu barangkali masih ragu. Apakah kamu bisa menjadi staf marketing yang andal? Bahkan jika dirimu sudah menjajalnya mungkin belum yakin untuk terus lanjut. Padahal, bila kamu punya ciri di bawah ini berarti skill marketing-mu pantas diperhitungkan.
1. Pandai berkomunikasi, bukan sekadar ceriwis

Beda lho, antara kamu pandai berkomunikasi dengan sekadar banyak omong atau ceriwis. Orang yang ceriwis tidak memedulikan lawan bicaranya. Mereka cuma asyik bicara ini itu dan memaksa orang lain untuk menjadi pendengarnya.
Sementara orang yang pandai berkomunikasi justru sangat memperhatikan lawan bicara. Kamu tahu kapan harus memulai percakapan dan gantian mendengarkan orang lain. Dirimu bahkan mencermati karakternya.
Seperti dia ekstrover atau introver. Ketajaman analisis ini menuntunmu buat bersikap secara tepat. Siapa pun menjadi nyaman berbicara denganmu. Bahkan meski tipe kepribadian kalian berbeda.
2. Gampang bikin orang percaya padamu

Membangun komunikasi dengan orang asing seperti dalam poin pertama saja tak mudah. Apalagi untuk seseorang memperoleh kepercayaan dari orang lain. Namun, dirimu dengan cukup gampang mendapatkannya.
Kamu tidak perlu berbicara dengan menggebu-gebu buat bikin orang memercayaimu. Perkataanmu secukupnya, tapi lawan bicara seolah-olah langsung tahu bahwa dirimu jujur. Di dunia marketing, kepercayaan orang lain sangat penting.
Dirimu tidak bisa menjual apa pun pada orang yang meragukan apalagi mencurigaimu. Ketika mereka yakin kamu tak punya motivasi yang buruk atau sekadar mencari keuntungan pribadi, malah keuntungan datang padamu. Boleh jadi mudahnya mereka memercayaimu karena watak aslimu memang jujur serta tulus.
3. Jualan apa saja laku

Coba ingat kembali apa saja yang pernah dijual olehmu. Barangkali jauh di masa lalu dirimu pernah iseng-iseng membantu teman yang berdagang atau memproduksi sesuatu. Bagaimana hasilnya?
Mungkin kamu pernah membantu kawan berjualan kue, jaga stan milik orang lain ketika bazar, hingga menjadi makelar mobil atau motor dadakan. Kalau rata-rata pengalaman menunjukkan dirimu berhasil menjualnya, berarti kemampuanmu di dunia marketing gede. Sebagian orang juga bisa berjualan.
Akan tetapi, boleh jadi cuma satu jenis dagangan. Sementara kamu punya rekam jejak positif ketika berjualan apa saja. Sekarang dirimu punya privilese memilih bidang marketing yang ada di loker. Bisa marketing kosmetik, asuransi, atau properti.
4. Saat kamu live banyak yang nonton

Apa hubungannya dengan skill marketing? Di zaman sekarang, staf marketing dituntut untuk menguasai pengelolaan media sosial. Dengan medsos, jangkauanmu akan bertambah luas.
Semua orang yang punya akun di media sosial bisa bikin siaran langsung. Akan tetapi, hanya sedikit orang yang dapat menarik banyak penonton. Bila kamu berhasil mencuri perhatian begitu banyak orang dalam waktu singkat, ini pertanda dunia pemasaran cocok untukmu.
Dirimu seperti magnet yang otomatis menarik logam-logam di sekitarnya. Meski sekarang kamu live bukan dalam rangka menjual produk, kenapa tidak lebih dimanfaatkan? Dirimu dapat mulai mencoba menyisipkan sejumlah produk dan lihat hasilnya.
5. Jago bikin konten promosi

Staf marketing tidak hanya dituntut untuk bisa menjual produk. Kamu juga mesti kreatif biar dapat membuat konten-konten promosi yang menarik. Ini memerlukan strategi. Kontenmu harus bersaing dengan konten-konten yang mengiklankan produk sejenis.
Bila dirimu punya banyak ide konten yang segar, peluang masuk ke dunia pemasaran telah terbuka. Kamu mampu bikin naskah untuk video pendek. Sekilas seperti miniseri padahal sebetulnya mengiklankan produk tertentu.
Pokoknya, konten buatanmu tak terlihat sekali seperti iklan. Caramu menyisipkan iklan halus dan rapi. Keseluruhan ceritanya menghibur bahkan ada pesan moralnya. Dirimu pun tahu dengan pasti siapa saja yang cocok memerankan tokoh dalam konten. Kamu sudah seperti sutradara.
6. Sekali orang beli sesuatu darimu jadi pelanggan atau keep contact

Maknanya, orang-orang puas dengan pelayananmu yang pertama kali. Itu menjadi pengalaman yang sangat mengesankan bagi mereka. Kamu memang belum tentu menjual produk yang mudah dipesan berkali-kali dalam waktu singkat.
Contoh, orang tidak membeli kendaraan atau properti setahun sekali. Akan tetapi, setelah pembelian satu unit komunikasi kalian masih baik. Usaha mempertahankan komunikasi bahkan tak hanya datang darimu.
Banyak dari mereka menunjukkan usaha untuk tetap terhubung denganmu. Mereka menyimpan nomormu dan tanpa ragu kadang terlebih dahulu menyapamu. Tampak sepele, tetapi kenyamanan mereka denganmu adalah modal besar untuk membangun relasimu. Tanpa sepengetahuanmu, bisa jadi mereka telah merekomendasikan namamu pada banyak orang.
Jika kamu punya skill marketing, pintu rezeki terbuka lebih lebar untukmu. Menjual tidak butuh modal besar seperti memproduksi. Jangan ragu buat menekuni dunia pemasaran kalau tanda-tanda di atas ada padamu. Juga terus latih kemampuanmu biar angka penjualan makin tinggi.


















